"THIRTY"

8K 857 81
                                    

"THIRTY"












"Kau akan berangkat sekarang?" tanya Haechan yang melihat Jisung baru turun dari lantai atas dan menyambar sandwich buatannya.

"Uummm... hari ini ada pengumuman hadil ujian" ucap Jisung dengan mulur penuh.

"Telan dulu baru bicara, kau bisa tersedak karenanya" ucap Haechan.

Jisung, tak menanggapi dan langsung menengguk susu yang ada di atas meja.

Cup.

"Aku berangkat Hyung" ucap Jisung setelah memberi kecupan pada pipi Haechan yang sedang sibuk membuatkan bubur untuk JeJe.

Haechan, mengambil keputusan yang mungkin kalau di Indo bakal di hujat wkwkwk.

Haechan, mengambil keputusan untuk tinggal bersama Jisung dan JeJe karena JeJe yang tak mau pisah darinya dan kasihan melihat Jisung yang berstatus sebagai pelajar harus mengurus JeJe dan mengantar jemput JeJe dari rumahnya.

Ya, meski itu bisa di bilang tak punya malu mengingat status mereka yang sudah pisah sebelumnya. Tapi Haechan tak pernah menganggap hubungannya dengan Jisung sudah berakhir karena sampai sekarang Haechan pun masih mengenakan cincin tunangan mereka.

Jisung nya aja tuh yang bilang putus dan batalin pertunangan mereka tapi ujung-ujungnya kangen wkwkwk.

"Eomma"

Suara JeJe menyadarkan Haechan dari lamunannya dan langsung beralih pada JeJe yang sudah berdiri di sampingnya.

"Kau sudah bangun" ucap Haechan sambil mencubit pelan hidung mungil JeJe.

JeJe, mengangguk sebelum celingukan seperti mencari sesuatu "Appa mana?" tanya JeJe yang tak melihat Jisung yang biasanya ada di ruang makan saat dirinya terbangun.

"Sudah berangkat" jawab Haechan singkat dan di angguki oleh JeJe.

"Gosok gigi dan cuci muka, eomma siapkan bubur untukmu" ucap Haechan yang lagi-lagi di angguki oleh JeJe.

- - -ooOoo- - -

"Jisung?!"

Jisung, yang baru saja memarkirkan mobilnya dan ingin pergi ke kelas harus menghentikan langkanya saat seseorang memanggil namanya.

"Jisung~aaa"

Entah apa yang ada di pikiran Jisung sehingga dia menampikan ekspresi bingung saat melihat siapa yang menyapanya.

"K-kau si-"

Ucapan Jisung terhenti saat orang itu menariknya paksa keluar dari area sekolah.

"Maaf mengganggumu"

"Karina?!" terkejut Jisung saat orang yang menariknya membuka masker dan kaca mata hitamnya.

Jisung, menatap Karina dari ujung kaki sampai ujung kepala dan tatapannya terhenti pada perut karinya yang mulai membuncit.

"Uummm... sekarang katakan kenapa kau menemuiku?" tanya Jisung dengan nada datar namun penasaran.

Bagaimana tidak, setelah 3 bulan berlalu dan segala peristiwa yang menimpa hubungan Jisung dan Haechan karena kehadiran wanita yang mengatakan dirinya hamil setelah 2 tahun tak bertemu kini tiba-tiba muncul lagi.

"Aku...aku...." Karina menunduk sambil meremas ujung jaket, terlihat keraguan di wajah Karina saat ingin mengatakan apa yang ada di pikirannya sekarang pada Jisung.

"Bisakah kau cepat sedikit?" ucap Jisung sedikit membentak membuat Karina terperanjat dan semakin bingung bagaimana cara mengatakannya pada Jisung.

"Aihhh! aku tak ada waktu" ucap Jisung lagi mulai beranjak dari hadapan Karina, namun langkahnya terhenti saat Karina mengatakan sesuatu yang membuat benar-benar terkejut.

- - -ooOoo- - -

Jeno dan Jaemin duduk dengan kepala menunduk di ruangan BK setelah seseorang melaporkan bahwa mereka lah dalang dari kotornya toilet sekolah.

"Jadi apa alasan kalian?" tanya pak doy guru BK.

"Jisung di sekap genderuwo pak" jawab Jeno.

"Aku ngikutin Jeno aja pak" jawab Jaemin.

Pak doy menepuk jidatnya sendiri mendengar alasan kedua muridnya yang berpikir kalau di sekolah mereka ada genderuwo.

"Truss, jisungnya udah ketemu?" tanya pak doy lagi.

Jeno dan Jaemin menggelengkan kepalanya bersamaan saat mendengar pertanyaan pak doy.

"Kalau gitu kenapa gak kalian bersihkan sebelum pergi?"

Jeno, mengangkat wajahnya "semalam pas kita mulai menyalakan kementan" ucap Jeno mulai bercerita dengan nada sehoror mungkin sampai-sampai pak doy dan Jaemin terbawa oleh berita Jeno.

Dan.....

Brak!

"Kkyyaaa... setantuyulkuntilanak!" teriak pak doy terkejut saat seseorang membuka pintu ruangan BK dengan kasar.

Tiga pasang mata yang ada di ruangan itu menatap sinis ke arah pintu di mana Jisung berdiri dengan wajah cengohnya.

"K-kau Jisung kan?" tanya Jeno terbata karena dirinya ragu kalau di hadapannya itu Jisung beneran bukan genderuwo yang menyamar jadi Jisung.

Sedangkan Jisung tak menjawab dan malah melangkah masuk dengan wajah datar membuat Jeno, Jaemin, dan pak Doy melangkah mundur ketakutan.

"J-Ji, kalau ini beneran kau coba kau ngangguk" ucap Jaemin.

"Hhuuaarrrrrggggg aing maung!!"

Aaaaaaaaaa~!!!!

Jeno, Jaemin dan pak doy seketika lari tunggang lancang keluar dari ruangan BK.

Sedangkan Jisung tertawa terbahak-bahak tanpa dosa. Jisung tadi khawatir sama dua sahabatnya saat mendengar mereka berdua di bawa ke ruang BK, tapi rasa khawatir itu seketika hilang saat melihat wajah ketakutan guru dan dua sahabatnya dan malah berpikir mengerjai mereka.

- - -ooOoo- - -

Gak ada ahklak kau ji 🤣🤣🤣

Maaf baru Up...🙏🙏 kerjaan numpuk banget hari ini...dan maaf kalau part ini bikin bingung soalnya nulis dadakan...

Selamat baca dan Sampai ketemu di Hari Senin 😙😙😙

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Where stories live. Discover now