" TWENTY-TWO "

8.4K 1K 52
                                    

    " TWENTY-TWO "











Cklek!

Pintu ruang rawat JeJe terbuka dan menampik sosok wanita paruh baya di ambang pintu.

"Tante?" ucap Haechan langsung berdiri dan membungkuk memberi salam.

"Duduklah" ucapnya.

Haechan, hanya mengangguk tanpa ingin kembali duduk karena ia tak mau di bilang gak sopan meski asli emang gak ada sopan-sopannya.

"Maaf sudah merepotkanmu"

"Tidak Tan, JeJe seperti ini juga karena aku, tante tau dari eomma?" ucap Haechan dan di angguki oleh eomma Jisung.

Setelahnya tak ada yang berbicara lagi karena fokus dengan JeJe yang masih terbaring di atas ranjang.

"Lah Jisung kenapa di sini?"

Perhatian Haechan dan eomma Jisung teralihkan saat eomma Haechan menyapa Jisung yang berdiri di depan ruang rawat JeJe.

"Biarkan dia di situ Baek tak ada gunanya juga dia di sini" ucap eomma Jisung.

Baekhyun, eomma Haechan itu pun tersenyum mendengar ucapan sahabatnya yang sepertinya memiliki dendam pada anak sendiri.

"Jangan dengarkan eommamu, ayo masuk" ucap Baekhyun menggandeng tangan Jisung masuk kedalam ruang rawat JeJe.

"Hah! belain aja terus itu bocah, lama-lama kita tukeran saja" ucapnya.

"Ide bagus tuh Lu, bosen juga punya anak macem Haechan" sahut Baekhyun membuat Haechan melotot ke arahnya.

"Apa?!"

"E-enggak eomma"

Baekhyun menarik kursi dan meletakkan di dekat Luhan sahabatnya sekaligus eomma Jisung.

"Bagaimana ke adaanya?" tanya Baekhyun sambil menatap ke arah JeJe.

"Yang jaga anakmu kenapa tanya aku" jawab Luhan.

Dan dua emak-emak itu pun terkekeh dengan obrolan mereka sendiri mengabaikan anak mereka yang berdiri berjajar dengan kepala menunduk sudah mirip anak TK tengah di hukum karena ketahuan naruh permen karet di bangku guru.

- - -ooOoo- - -

"Ji" panggil Haechan lembut membangunkan Jisung yamg ketiduran di sofa yang ada di ruangan JeJe.

"gghhh~"

"Ji, pulanglah biar aku yang jaga JeJe" ucap Haechan.

Jisung, mengerjapkan matanya beberapa kali hingga kesadarannya benar-benar kembali.

"Hyung, saja yang pulang"

"Tapi besok kau harus sekolah"

"Itukan besok bukan sekarang, jadi aku bisa pulang besok"

Haechan, hanya menghela nafas mendengar jawaban Jisung yang keras kepala.

Sedangkan Jisung kembali membaringkan tubuhnya di atas sofa berniat untuk kembali tidur.

Ya, Jisung dan Haechan sedang menjaga JeJe setelah kepergian kedua orang tua mereka.

Jisung, beralasan ingin minta maaf pada JeJe saat JeJe bangun mangkanya dia gak mau pulang.

Dan Haechan beralasan kalau JeJe seperti itu karena merindukannya jadi Haechan juga gak mau pulang karena ingin saat JeJe bangun dirinya ada di samping JeJe.

Karena tak ada yang mau pulang, akhirnya para emak-emak lah yang pulang dan membiarkan anak mereka tetap di rumasakit menjaga JeJe dengan berharap balikan gitu.

"Aku ingin keluar sebentar membeli makan, kau ingin makan apa?" tanya Haechan.

"Tak udah aku tak lap-"

Kkrruuukkk~

Haechan, tersenyum mendengar perut Jisung yang berbunyi tapi bilangnya tak lapar.

"Kau tak pandai berbohong" ucap Haechan sambil mengacak lembut rambut Jisung sebelum melenggang pergi.

Setelah kepergian Haechan, Jisung bangkit dari rebahannya "apaan sih main acak-acak rambut orang" gumam Jisung dengan pipi yang memerah.

"Kkyyaaaa... aku Hyung menyentuh ku" girang Jisung.

Sangkin girangnya Jisung sampai joget-joget tak jelas sambil memegangi dadanya.

"Hyung"

Dubrak!

Jisung, menoleh ke arah ranjang JeJe dan ternyata JeJe sudah siuman dan menatapnya.

"JeJe" Jisung menghampiri JeJe.

"JeJe, mau sesuatu? minum, makan, boker, tiktokan atau mau apa" tanya Jisung gak ngotak orang baru siuman di tanya aneh-aneh.

"Haechan Hyung"

Jisung, memutar bola matanya saat mendengar permintaan JeJe yang masih saja mencari Haechan.

"Nanti dia kesini" ucap Jisung dengan nada malas.

Dan tak lama kemudian pintu ruangan itu terbuka menampilkan sosok Haechan yang membawa kantong plastik di tangannya.

"Hyung"

"JeJe udah siuman?" ucap Haechan lembut.

JeJe, merentangkan tangannya meminta peluk pada Haechan.

"JeJe jangan bergerak nanti infusnya lepas" ucap Haechan.

Perhatian Haechan sudah mirip perhatian seorang ibu pada anaknya. Dan itu membuat seseorang di ruangan itu cemburu.

"Aku mau pulang" ucap Jisung bangkit dari duduknya.

"Ehhh, Ji itu makanannya"

Jisung, yang sudah sampai di ambang pintu menghentikan langkahnya dan melihat kebarah kantong plastik yang di bawa Haechan sebelum akhirnya kembali masuk.

"Aku makan di rumah aja" ucap Jisung mengambil jatah makan yang di beli Haechan dan pergi keluar ruangan meninggalkan Haechan dan JeJe yang kini sedang berpelukan melepas rindu.

             

                                                 - - -ooOoo- - -

Cemburu sama saingan
Cemburu sama anak

Dan itu Park Jisung 🤣🤣🤣🤣

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Where stories live. Discover now