" TWENTY-SEVEN"

7.7K 904 34
                                    

"TWENTY-SEVEN"













"Hyung" Jisung mencoba memanggil Haechan yang mendiamkannya sejak tadi, lebih tepatnya saat mereka melakukan sex dan ketahuan JeJe.

"JeJe kamu mau makan sayang?" ucap Haechan malah bicara sama JeJe yang duduk di depannya tanpa perduli dengan Jisung yang sudah mengapouthkan bibirnya di belakannya.

"JeJe ingin makan nasi goreng eomma" ucap JeJe lucu.

"Siap! Eomma buatin yang special untuk JeJe" ucap Haechan melenggang pergi ke arah dapur untuk membuatkan sarapan JeJe.

Jisung, menatap kepergian Haechan dengan wajah cemberut karena tak di anggap.

"Appa, kenapa denganmu?" tanya JeJe sambil menarik-narik ujung seragam sekolah Jisung.

Jisung, menatap ke arah JeJe "masih nanya kau bocil, ini semua gara-gara kau ya" ucap Jisung dengan nada sedikit membentak dan itu berhasil membuat JeJe menangis.

Pletak!

Jisung, menoleh ke belakang dan melihat Haechan dengan centong nasi di tangannya bekas untuk memukul kepalanya.

"Kau apakan JeJe sampai menangis gitu?" tanya Haechan.

"Yak! Hyung, aku gak apa-apain dia ya" jawab Jisung sambil mengusap kepalanya yang terasa nyeri.

"Lalu kenapa dia menangis?"

"Mana ak-"

"Eomma, Appa marahi JeJe" ucap JeJe memotong ucapan Jisung dan berlari memeluk Haechan yang sudah menatap horor ke arah Jisung.

"Yak! Bocil kampret jangan nga-"

"PARK JISUNG!"

Lagi-lagi ucapan Jisung terhenti dan ia menatap Haechan yang sudah mengangkat tangannya dan ingin memukulnya kembali saat JeJe kembali menangis.

"Aihhhh... au ahhh berangkat sekolah aku" cup.

Ucap Jisung tak mau kepalanya benjol untuk kedua kalinya, ia memilin berangkat ke sekolah dan tak lupa memberi kecupan pada Haechan yang langsung memerah karena malu.

"Hhuuaaaa!" tiba-tiba JeJe menangis saat Jisung hampir keluar dari apartemennya.

"JeJe kenapa sayang?" tanya Haechan.

"Appa cium eomma dan gak cium JeJe, Appa gak sayang JeJe" ucap JeJe sambil menangis membuat Jisung yang sudah di ambang pintu terperangah.

"PARK JISUNG!!!!"

"I-iya aku cium" ucap Jisung kembali masuk dan memberi kecupan pada pipi kiri JeJe.

Cup. "Nyusahin bae ini bocil" batin Jisung setelah memberi kecupan pada JeJe dia benar-benar pergi ke sekolah.

- - -ooOoo- - -

"Sssttt....sssttt....Woe Chan... sstttt"

Haechan, menoleh ke arah samping di mana Felix sedari tadi terus mengganggunya.

"Kenapa sih?" tanya Haechan dengan nada sedikit kesal.

Bukannya menjawab Felix justru menunjuk ke arah belakang Haechan dengan gerakan matanya.

"Apa?" tanya Haechan.

Dan jawaban Felix tetap sama menunjuk ke arah belakang Haechan dengan detakan mata namun sekarang di tambah dengan bibirnya yang manyun-mantumu membuat Haechan semakin kesal.

"Apa sih! hantu?"

Felix, memutar bola matanya malas di tambah helaan nafas kesal karena sahabatnya itu tak kunjung paham padahal dirinya tang tak jelas.

"Itu yang kau bawa anak siapa Hah! Kesel juga aku lama-lama" ucap Felix dengan nada cukup keras membuat JeJe yang sedang tidur di sofa belakang meja kerja Haechan terusik.

"Yak! Felix kalau sampai dia bangun ku suntik rabies kau" kesal Haechan langsung mendatangi JeJe dan berusaha kembali menidurkannya.

Tak butuh waktu lama, JeJe sudah kembali tertidur dan Haechan kembali ke meja kerjananya.

"Ya maaf, lagian kau begok sih gak paham-paham" ucap Felix.

Haechan, hanya menanggapi Felix dengan lirikan sinis dan memilih kembali fokus pada komputernya.

"Jadi itu anak siapa?" tanya Felix sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.

"Anak ku"

Bbrruussssa!!!

"SEO FELIX!!!"

Haechan, berteriak penuh amarah saat Felix menyemburkan kopi pada bajunya.

"M-maaf" ucap Felix langsung lari keluar ruangan menghindari amukan Haechan.

Sedangkan Haechan harus kembali menenangkan JeJe yang kembali terbangun saat dirinya berteriak pada Felix.

Ya, Haechan membawa JeJe bekerja karena tak ada yang menjaga JeJe di rumah, tadinya mau di titipin pada bibi Kim tapi ternyata bibi Kim sudah lebih dulu pergi ke pasar dan akhirnya mau tak mau Haechan membawa JeJe bersamanya pergi ke rumasakit untuk bekerja karena sudah dua hari Haechan mengambil cuti kerja.

- - -ooOoo- - -

Kerja bawa anak ya Chan 🤣🤣🤣

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang