" SIXTEEN "

9.5K 1K 67
                                    

                                            " SIXTEEN "













Jisung, Jeno, Jaemin, berjalan bersama menyusuri koridor sekolah menuju parkiran.

"Ji" panggil Jaemin sambil meraih bahu Jisung.

"Hhmmm"

"Kalau kau butuh bantuan kita buat jelasin ke Haechan Hyung tentang cewe uler itu bilang aja"

Jisung, menghentikan langkahnya begitu pun dengan Jeno dan Jaemin yang ikut berhenti.

"Makasih ya, meski kalian kadang ngeselin tapi kalian tetap yang terbaik" ucap Jisung.

"HUUUAAA~"

Jisung dan Jaemin menatap ke arah Jeno yang tiba-tiba nangis.

"Kenapa kau?"

"Terharu aku tuh" ucap Jeno "dan semakin terharu karena sekarang aku jomblo sendirian" lanjut Jeno sambil mengusam air matanya.

Jisung dan Jaemin menahan tawa mereka melihat Jeno yang mirip uke.

"Udah, ntar juga ketemu jodohmu kalsu udah waktunya" ucap Jisung meraih bahu Jeno dan mereka pun berjalan bertiga dengan saling merangkul dan Jisung berada di tengah di antara Jeno dan Jaemin.

Bugh!

"M-maaf aku tak sengaja"

Langkah 3J lagi-lagi harus terhenti saat lelaki mungil tak sengaja menabrak bahu Jeno.

"Siapa dia?" tanya Jaemin dan Jisung menggelengkan kepalanya.

"Ji, Jaem"

"Hhmmm"

"Sepertinya aku sudah ketemu jodohku" ucap Jeno membuat Jisung dan Jaemin saling menatap.

- - -ooOoo- - -


Masih dalam mode galau Haechan mengendarai mobilnya menuju rumah.

Cciittt..!!!

BRAKK!

Mata bulat Haechan semakin membulat saat dirinya menyadari telah melakukan kesalahan yaitu menabrak mobil orang di lampu merah yang harusnya dia juga berhenti.

"Astaga! apa yang aku lakukan" ucap Haechan buru-buru melepas seatbeltnya dan keluar mobil untuk mengecek orang di mobil yang ia tabrak.

"M-ma...a..ff..."

"Hyung?!"

Haechan, menunjukkan deretan giginya sambil menggaruk kepala belangnya yang sebenarnya tidak gatal.

"M-mark astaga kepalamu berdarah!" terkejut Haechan saat melihat darah mengalir di dahi Mark.

Ya, mobil yang di tabrak Hachan adalah mobil Mark yang kebetulan juga dalam perjalan pulang sekolah.

Tin!

Tin!

Haechan dan Mark menatap sekitar di mana mereka membuat jalanan mancet di saat lampu merah sudah berubah menjadi hijau dan mereka masih berdiam di tengah jalan.

"Maaf...Maaf"

Haechan dan Mark segera masuk kedalam mobil masing-masing dan memutuskan untuk bertemu di salah satu cafe terdekat.

"Maaf sudah membuat dahimu luka" ucap Haechan menyesal.

"Tak apa Hyung, cuma luka ringan tak masalah"

Setelahnya mereka terdiam dengan pikiran masing-masing sampai dering ponsel Haechan memecahkan keheningan.

"Hallo"

......

"Maaf aku sedang ada urusan"

......

Haechan, mematikan sambungan secara sepihak dan menyimpan ponselnya kembali.

"Kenapa?" kepo Mark yang melihat perubahan raut wajah Haechan..

Haechan, menggelengkan kepalanya sambil tersenyum "tak apa, tak penting" ucap Haechan.

Mark, mengangguk paham "ahhh... iya Hyung, kenapa Hyung tadi sampai tak fokus begitu?" tanya Mark.

Helaan nafas yang Mark dapatkan dari pertanyaan pada Haechan, dan lagi-lagi Haechan semakin terlihat lesu.

"Maaf Hyung, aku tak mak-"

"Jisung"

Haechan, memotong ucapan Mark dan mulai menceritakan tentang hubungannya dan Jisung.

Dan tanpa Haechan sadari Mark mengepalkan tangannya di bawah meja menahan emosi saat mengetahui hubungan Haechan dan Jisung bukan sebagai kakak beradik melainkan sebagai tunangan.

"Apa Hyung ingin melupakan Jisung?"

"Uumm?!" terkejut Haechan saat mendengar pertanyaan Mark yang merutnya tak nyambung karena dari ceritanya ia tak pernah berkata kalau ingin meninggalkan Jisung apa lagi melupakan.

"Aahhh maaf aku hanya kasian dengan Karina yang sedang hamil anak Jisung" ucap Mark semakin membuat Haechan bingung.

"Uumm... Mark hari sudah sore dan sepertinya aku harus pulang" ucap Haechan mengalihkan pembicaraan.

Mark, yang sebenarnya belum rela berpisah dengan Haechan hanya bisa mengangguk karena dia juga tak mau Haechan tak nyaman dengannya jika ia memaksa Haechan untuk ngobrol lebih lama lagi.

Akhirnya Mark dan Haechan keluar cafe bersamaan dan menatap mobil mereka yang riksek.

"Mobil kita sama-sama harus masuk bengkel" ucap Mark dan di benarkan Haechan dengan anggukan.

"Kita pulang naik taxi" ucap Mark meraih tangan Haechan dan menariknya ke tepi jalan untuk memberhentikan taxi yang akan mengantar mereka pulang.


- - -ooOoo- - -

Kalau udh konflik gini biasanya tanda-tanda akan end sih 🤣🤣🤣🤣

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Where stories live. Discover now