"TWENTY-NINE"

7.6K 858 105
                                    

"TWENTY-NINE"












Felix dan JeJe berdiri di depan ruang  kerja Felix dan Haechan dengan tatapan tanda tanya.

"Hyung kenapa?" tanya JeJe pada Felix.

Felix, menatap ke arah JeJe "pintunya di kunci" ucap Felix sambil tersenyum.

JeJe, yang mendengar itu seketika menampilkan wajah sedih dan ingin menangis "eomma dan Appa kemana?" tanya JeJe menahan isak.

"JeJe jangan nangis ya, Hyung akan cari eomma dan Appamu" ucap Felix yang langsung mencari bangku dan naik ke bangku itu guna melihat ke dalam ruangan dari fentilasi udara.

Mata Felix melotot saat melihat apa yang terjadi di dalam di mana Haechan dan Jisung malah melakukan sex di tempat kerja.

"Hyung, apa eomma ada di dalam?" tanya JeJe sambil memegang kaki Felix.

Felix, melihat ke bawah di mana JeJe berdiri mendongak menatapnya dengan wajah penuh harapan sebelum Felix kembali melihat kedalam di mana Haechan mendesah kenikmatan di bawah Jisung.

"Hyung, eomma di dalam kan?" tanya JeJe lagi semakin membuat Felix bingung harus jawab apa.

"Uumm... itu... Uumm"

"Hyung, eomma ada di dalam kan?" ucap JeJe dengan mata yang sudah berkaca-kaca membuat Felix harus cepat memutar otak agar anak polos di hadapannya ini tak tau kelakuan bejat eomma dan Appanya.

"JeJe, mau ikut Hyung lagi gak?" tanya Felix.

"JeJe mau eomma"

"Eomma ada didalam tapi eomma sedang kerja jadi tak bisa di ganggu, JeJe sama Hyung dulu ya"

"Eomma kerja apa? kenapa pintunya di kunci"

Felix, mengacak rambutnya frustasi mendengar pertanyaan Jeje yang tak mungkin ia jelaskan kalau di dalam eomma dan Appa sedang berhubungan badan.

Karena tak ada respon dari Felix, JeJe berlari ke arah pintu dan menggedor-gedor dengan cukup keras.

Brak!

Brak!

Brak!

"EOMMA!"

Brak!

Brak!

Brak!

"Astaga! Jeje...JeJe...sama Hyung dulu ya" ucap Felix sambil menahan tubuh JeJe.

"Gak mau... gak mau... Jeje mau eomma"

Sungguh Felix ingin menggantung Haechan setelah ini karena sudah membuatnya pusing mengurus Jeje sedangkan dia enak-enak di dalam.

"EOMM-"

Cklek!

Teriakan Jeje terhenti saat pintu terbuka dan menampilkan sosok Haechan membuat Jeje langsung berhambur kepelukan Haechan.

"Ada apa ini?" tanya Haechan seolah terjadi apapun padahal Felix menahan mati-matikan emosinya.

"Enggak... gak ada apa-apa" ucap Felix sambil menggeleng dengan senyum yang di paksakan.

Haechan, mengerutkan dahinya bingung dan penuh tanda tanya ada apa dengan Felix.

Sedangkan Felix berjalan masuk kedalam ruangan "resletingmu lupa kau tutup" bisik Felix sebelum lanjut berjalan masuk kedalam.

- - -ooOoo- - -

Dan di sekolahan Jeno dan Jaemin membawa kemenyan dengan bunga tujuh rupa mengendap-endap masuk kedalam toilet.

"Jen, kau yakin ini berhasil?"

"Gak tau"

Plak!

"Gimana sih kau ini"

"Ya kan belom di coba Jaemin sayang, mangkanya aku gak tau bakal berhasil atau enggak"

Jaemin, memutar bola matanya malas karena tak nyangka dirinya ikuti begok seperti Jeno yang percaya dengan Google cara menyelamatkan seseorang yang di sekap oleh lelembut (setan).

"Koreknya mana?" tanya Jeno setemah menata rapi alat-alat yang di suruh oleh Google di tempat yang Jeno yakini tempat genderuwo yang nyekap Jisung berada.

"Nih" ucap Jaemin memberikan korek pada Jeno yang langsung menyalakan kemenyan yang ada di depannya dan mengucapkan mantra yang dia lihat di Google.

Kkrriieeettt....

Suara pintu salah satu bilik terbuka membuat Jeno dan Jaemin merinding menatap ke arah bilik tersebut.

"Jaem, coba kau lihat ada orang gak di sana" ucap Jeno.

"Kenapa gak kau saja?"

"Gak bisa, aku kan harus jaga sesajen ini" alasan Jeno.

Lagi-lagi Jaemin hanya memutar bola matanya pasrah dan mulai berdiri untuk mengecek apakah ada orang di dalam bilik itu.

Brak!

"EOMMAAAA~!!!"

Teriak Jeno dan Jaemin langsung ngibrit keluar toilet saat pintu bilik dengan tiba-tiba tertutup cukup keras saat Jaemin mulai melangkah untuk mendekatinya.

- - -ooOoo- - -

Jisung, meletakkan JeJe yang tertidur di atas ranjang kamar apartemennya sebelum kembali keluar dan turun menemui Haechan yang duduk di sofa ruang tv.

"Dia tak kebangun?" tanya Haechan saat melihat Jisung berdiri di sebelahnya.

Jisung, menjawab hanya dengan gelengan dan dia menjatuhkan tubuhnya di atas sofa lalu berbaring dengan berbantalan paha Haechan.

"Ada apa sebenarnya?" tanya Haechan sambil menyingkirkan poni Jisung.

"Tadi waktu di toilet sekolah" ucap Jisung sambil membenarkan posisi rebahannya sebelum lanjut bercerita, "aku tak sengaja melihat pesan yang masuk pada ponsel Jaemin dan pesan itu membuatku sakit" lanjut Jisung.

Haechan, mengerutkan dahinya bingung karena yang Haechan tau Jaemin adalah sahabat Jisung kenapa Jisung sampai sakit hati karena sahabatnya sendiri.

"Ada apa dengan Jaemin?" tanya Haechan.

"Dia dan Mark"

"Eomma!"

Jisung, terpaksa menghentikan ceritanya saat suara JeJe terdengar memanggil Haechan.

"Kita lanjut nanti, aku urus JeJe dulu" ucap Haechan mengusap lembut pipi Jisung sebelum ia beranjak menghampiri JeJe yang berdiri di ujung tangga lantai dua.



- - -ooOoo- - -

Ada apa ini..??? Aku tak tau... aku ikan.... 😭😭

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu