04 || Pembunuh?

6.6K 1K 1.6K
                                    

Puasa lancar?

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 💚💚

.
.
.

Shan membuka matanya, ia terdiam sejenak seraya memandang tirai di depannya, ia pun melirik kedua tangan Jean yang masih memeluk perutnya dari belakang.

"Jean," panggil Shan seraya berusaha melepaskan pelukan Jean, namun Jean malah mengeratkan pelukannya sambil mengusap perut Shan sekilas.

"Udah pagi, gue mau pulang."

Jean membuka matanya, ia melirik jam yang sudah menunjukan pukul 5 pagi, "sebentar lagi," gumamnya dengan suara yang purau.

Shan kembali terdiam, pelukan Jean terasa begitu hangat di punggungnya, ia merasa sangat kecil karena tubuh Jean yang lebih besar darinya.

Tiba-tiba ponsel Shan berdering, Jean pun terpaksa melepaskan pelukannya dan membiarkan Shan mengubah posisi menjadi duduk dan meraih ponsel.

Shan menerima panggilan tersebut.

"Iya, sayang?"

Jean menghela nafas lirih ketika tahu Nathan yang menghubungin Shan sepagi ini.

"Hm, aku di rumah temen, aku baik-baik aja," gumam Shan seray melirik Jean yang sudah beranjak dari kasur

"Di rumah Yoan, aku tutup ya? Soalnya aku mau mandi."

"Ah Okay."

"Iya, sayang."

Shan pun menaruh ponselnya di tempat semula, kemudian menyusul Jean ke toilet yang pintunya terbuka, terlihat Jean yang tengah menggosok giginya di depan wastafel.

"Gue pulang dulu," ujar Shan, Jean pun menarik tangannya dan memberikan sikat gigi padanya yang sudah diolesi pasta.

Shan menghela nafasnya, ia pun menggosok giginya di samping Jean, keduanya saling melirik dari pantulan cermin di depannya.

Setelah selesai menggosok gigi, Jean menoleh dan memandangi wajah Shan dari samping.

"Shan, kira-kira kesampean gak ya buat kita nikah?" Tanya Jean yang membuat Shan menoleh dan membalas tatapannya.

"Enggak."

"Kenapa? Kan bisa aja kita jodoh, cuma posisinya saat ini lo belum bisa bales perasaan gue."

"Emang lo cinta sama gue? Kalau gue jelek juga lo gak bakal mau."

"Kata siapa? Emang lo cantik? Sekarang lo lagi jelek aja gue suka," balas Jean yang membuat Shan terdiam dengan raut wajah dinginnya.

Jean tersenyum kecil, ia menangkup kedua pipi Shan dan mengecup bibir Shan sekilas.

"Shan, gue sayang sama lo, kalau lo udah bisa bales perasaan gue, cepet-cepet bilang ya?"

"Gak akan."

"Jangan dipendam."

"Maksud gue, gue gak akan suka sama lo."

"Liat aja nanti," gumam Jean, kemudian ia kembali mengecup bibir Shan dan melumatnya sejenak, Shan pun mendorong dadanya hingga ia menjauh.

"Gue harus pulang."

"Gue anter, biar gak dimarahin nyokap lo, dan nanti gue anter ke sekolah."

**

Setelah mengantarkan Shan ke sekolah, Jean pergi sebuah apartment, sebab Anna memaksanya untuk bertemu, namun Anna tak bisa pergi karena Anna sedang sakit.

ARJEAN || I Am (not) Villain +Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang