29 || Masih ada harapan?

5.1K 937 1.4K
                                    

Udah baca chapter 28?

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 💚💚

.
.
.

Theo pun menghampiri Shan, kemudian Theo berdiri di hadapan Shan hingga Shan harus mendongakkan kepalanya untuk menatap Theo.

"Shan, harapan kita udah berakhir," ujar Theo dengan mata yang memerah, membuat air mata Shan kembali menetes.

"A-ada apa?" Tanya Shan dengan suara gemetar, membuat Theo terdiam sejenak untuk menenangkan dirinya.

"J-Jean kenapa? Tadi sore gue abis ngobrol sama Jean, dia baik-baik aja kan?" Tanya Shan lagi.

Theo memejamkan matanya sejenak, kemudian ia kembali menatap Shan dengan tatapan sendu. "Jean gak sadar lagi. Jean mati otak, seluruh aktivitas otaknya berhenti secara permanen, sampai kapan pun Jean enggak akan pernah bangun walau jantungnya masih berdetak karena bantuan alat."

Shan terdiam, air matanya menetes semakin deras.

Theo pun berlutut di hadapan Shan sambil menggengam tangan Shan, "maafin gue, maaf karena selalu minta lo buat tenang, kenyataannya Jean udah gak bisa ditolong lagi."

"Tadi Jean udah membaik, Kak. Jean bahkan ngobrol sama gue sambil senyum, J-Jean- hks.. Jean gak akan pergi ke mana-mana," ucap Shan di sela tangisannya.

"Iya, tadi suster pun bilang sama gue kalau Jean sempat bangun. Tapi kondisi Jean memburuk lagi, gue gak tega bangunin lo yang jarang tidur karena mikirin Jean."

"T-terus sekarang gimana?" Tanya Shan.

"Semua alat ditubuh Jean bakal dilepas, dan mulai detik itu juga kita harus ikhlas-."

"J-jangan, Jean bilang apapun yang terjadi jangan pernah tinggalin dia, Jean bilang dia kesakitan, Jean sendirian dan ketakutan, Jean bilang dia enggak mau mati, Jean bilang dia bakal berusaha buat bangun walau susah, jangan pernah bunuh Jean dengan cara apapun!" Ujar Shan yang menyela ucapan Theo, membuat Theo terdiam dengan tatapan sendu.

"Pokoknya jangan, jangan lepasin alat-alat itu, jangan bunuh Jean! Jean bilang sama gue kalau dia pengen bangun, tapi gak bisa. Itu tandanya selama ini Jean lagi berjuang di sana, berjuang buat bangun dan nemuin kita! Jangan ya? Jangan bunuh Jean, dia enggak mau sendirian, dia ketakutan."

Shan terus memohon pada Theo, walau ia tahu bukan Theo yang bertugas untuk melakukan hal itu.

"Jawab gue, kak! Jangan bunuh Jean!"

"Bukan ngebunuh Jean, tapi selama apapun lo nunggu Jean, dia enggak akan pernah bangun. Secara medis, mati otak itu udah dianggap meninggal dunia, Jean udah enggak bisa merespon lagi, Jean udah gak bisa nafas sendiri lagi, bahkan jantungnya udah gak bisa berdetak sendiri lagi, semua itu harus pakai alat."

Tangisan Shan pecah begitu saja, membuat Theo segera membawa Shan ke dalam pelukannya.

Apa yang mereka takutkan pun tiba, di mana Jean tidak akan pernah terbangun lagi.

**

Pemuda RT 09 / RW 03

Theo: Guys, say Goodbye buat Jean.

ARJEAN || I Am (not) Villain +Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang