21 || Kesalahan

4.8K 878 1.5K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih ❤️❤️

.
.
.

Pagi-pagi sekali Shan terbangun, setelah tahu David sudah pergi bekerja, ia pun keluar dari kamarnya menuju dapur, kemudian menaruh tasnya di atas kursi meja makan.

Shan mengabaikan Diana yang tengah memasak, ia mengambil air di dalam lemari pendingin dan meminumnya sambil berdiri.

"Mama harap ucapan papa kamu gak benar," gumam Diana yang membuat Shan terdiam sejenak.

"Papa bilang apa?" Tanya Shan.

"Kamu mau pergi lagi sama cowok malem-malem, papa mergokin kamu, tapi kamu malah marah dan ngelempar papa pakai gelas."

"Pantes papa tega nuduh aku, ternyata papa bukan papa kandung aku," ujar Shan yang membuat Diana sontak menoleh dan menatap Shan dengan tatapan terkejut.

"Siapa yang bilang?" Tanya Diana.

"Papa, papa bilang aku bukan anak kandung mama sama papa, aku bukan kembaran Yorka, aku cuma anak yang dibuang sama orang tua kandungku dan diurus sama keluarga ini," sahut Shan dengan suara gemetar, air matanya sudah menetes dari matanya yang terlihat sembab, sementara Diana terdiam masih dengan tatapan terkejut.

"Pantes selama ini mama selalu marahin aku, mama lebih sayang Yorka ketimbang aku, ketika aku bikin masalah mama cuma fokus nyalahin aku, m-mama gak pernah belain aku."

"Maafin aku Ma, aku bukan siapa-siapa di keluarga ini tapi aku selalu bikin mama kesel, selalu bikin mama kerepotan sama kenakalan aku. A-aku janji setelah lulus sekolah bakal kerja dan cari tempat tinggal lain."

Diana terlihat cemas, ia menghampiri Shan dan memeluk Shan dengan erat, "papa cuma lagi kesel, dia enggak serius, kamu anak kandung mama."

"Aku gak apa-apa kalau emang omongan papa bener, maafin aku. Maaf udah ngerepotin mama-."

"Shan, papa cuma becanda!" Diana melepas pelukannya dan menatap Shan dengan tatapan kesal.

"Papa gak mungkin becanda, mama gak perlu nutupin semuanya lagi, sekarang aku udah ngerti," ucap Shan di sela tangisannya yang mulai pecah.

Diana terdiam seraya menatap Shan lamat-lamat, hatinya sakit melihat Shan sefrustasi ini.

"Jangan bahas lagi, lupain ucapan papa," bisik Diana.

"Gimana bisa aku lupain? A-aku merasa bersalah sama mama, hks.." Shan meremat tangan Diana yang sejak tadi menggenggam tangannya.

Kemudian Shan menangis tersedu-sedu, hingga ia kesulitan untuk meneruskan ucapannya.

Diana kembali memeluk Shan, mengusap surai Shan dengan lembut.

"Jangan nangis, maafin mama."

"A-aku bukan anak kandung mama kan? Jawab aja, aku mau denger dari mama secara langsung."

Diana memejamkan matanya sejenak, ia ikut meneteskan air matanya dan merasa begitu bersalah pada Shan.

"Mama sama sekali gak berniat buat bilang gini sama kamu, Shan. Kamu bukan anak kandung mama, tapi sampai kapan pun mama gak akan pernah ngebiarin kamu pergi ninggalin mama. Maaf karena selama ini mama udah perlakuin kamu dengan buruk, mama tau mama salah, maafin mama," lirih Diana yang benar-benar menyesal, membuat tangisan Shan semakin pecah.

Diana memang selalu memarahi Shan, bahkan membuat Shan sakit hati dengan ucapannya, tapi sungguh ia tak berniat sedikit pun untuk membuang Shan. Bahkan Ia tidak akan rela jika Shan diambil kembali oleh orang tua kandungnya.

ARJEAN || I Am (not) Villain +Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang