07 || Sate

6.7K 943 2.2K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 😍

.
.
.
.

Shan sudah terbangun dari tidurnya, ia berulang kali memuntahkan isi perutnya, bahkan hingga tubuhnya terasa lemas, mabuk menbuatnya seperti ini.

Shan masih mengenakan gaunnya yang basah, sebab ia langsung terlelap setelah orang tuanya memukulinya dan memarahinya habis-habisan.

Shan pun berkumur di wastafel toilet, ia terkejut ketika melihat pantulan tubuhnya sendiri di depan cermin, ada banyak kissmark di dada hingga bahunya.

Sekarang Shan tahu kenapa orang tuanya semarah itu saat semalam, karena kissmark di dadanya.

Shan mengerang kesal, ia berusaha mengingat kejadian semalam, namun sulit, ia hanya ingat Drian yang selalu bersamanya.

Cklek

"Shan.."

"Shannon?"

Shan mendengar suara Jean di luar toilet, ia pun melepas gaunnya dan menggantinya dengan bathrobe, hingga bagian dadanya tertutup, kemudian ia keluar dari toilet.

Jean terkejut melihat pipi kiri Shan yang sangat merah, bahkan ada lebam di bawah mata dan pelipisnya.

"Lo kenapa?" Tanya Jean seraya menangkup pipi Shan.

"Kenapa lo bisa lebam-lebam gini?" Tanya Jean lagi.

"Dipukulin papa, gara-gara semalem gue mabok."

Jean mendengus kecil, "lagian lo ngapain sih mabok-mabok segala? Pergi house party gak ijin orang tua."

"Lo gak akan ngerti," gumam Shan seraya menepis tangan Jean dari pipinya.

"Gak ngerti gimana?"

"Gue dipaksa minum."

"Lo bisa nolak."

"Yaudah iya, gue salah." Shan kembali bergumam, ia berdiri depan cermin dan membersihkan make up di wajahnya yang masih menempel.

"Gue udah tau semuanya dari Haikal soal semalem," ujar Jean, dan Shan tidak menyahut.

"Shan..."

"Shan, gue begini karena khawatir sama lo, gue dari Jakarta langsung ke sini buat nemuin lo, gue pengen tau keadaan lo."

"Shan.."

Shan tetap tak menyahut dan sibuk dengan kegiatannya, ia tahu ia salah, namun haruskah semua orang memarahinya? Ia juga tidak tahu jika akhirnya akan seperti ini.

Jean menghela nafasnya, "lo gak akan tau kapan bahaya dateng, jadi lo harus hati-hati, Shan."

"Hm.."

Jean menarik bahu Shan hingga Shan menghadapnya, kemudian ia memeluk Shan dan mengusap surai Shan dengan lembut.

"Kabarin gue kalau lo mau pergi ke suatu tempat, biar gue anter, pokoknya harus selalu hati-hati, jangan pergi house party lagi," bisik Jean.

Shan pun mendorong dada Jean dengan keras, "gue bukan cewek lo, jadi gak usah ngatur-ngatur."

Setelah mengatakan itu Shan mengambil baju gantinya di lemari, kemudian memasuki toilet untuk membersihkan diri.

Jean mendengus kecil ia menyiapkan kotak p3k dan menunggu Shan selesai mandi.

Sebenarnya Jean belum dibolehkan pulang oleh Shua, karena Shua meminta diantar ke suatu tempat, namun ia pergi tanpa mengabari Shua hanya karena ingin menemui Shan.

ARJEAN || I Am (not) Villain +Jung Jaehyun ✔️Where stories live. Discover now