27 || Aku butuh jantungnya

5.5K 889 1.5K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 😍😍

.
.
.

Qian keluar dari rumahnya setelah tahu Jean datang bersama Shan, ia pun menghampiri Jean yang tengah memberi makan kelinci milik Shua di halaman depan.

"Jean," panggil Qian, Jean pun menoleh, kemduian ia mencuci tangannya dan membiarkan Qian berdiri di sampingnya sambil memandang kelinci putih.

"Mama tau jawaban kamu tetap sama, tapi mama cuma mau memastikan sekali lagi, kamu serius membatalkan perjanjian donor jantung itu?" Tanya Qian dengan suara pelan.

"Ya, setiap manusia punya waktu hidupnya masing-masing, aku bakal hidup sampai Tuhan benar-benar membawaku pergi."

"Kehadiran Shan ngeubah semuanya?"

"Ya, aku pikir Shan obat setiap aku kesakitan dan setiap aku kelelahan karena menghadapi masalah yang bahkan bukan aku penyebabnya."

Qian menoleh untuk menatap Jean, "maafin mama, mama tau mama egois, mama cuma bingung dan ketakutan."

Jean tersenyum, "aku ngerti, setiap orang pasti membuat kesalahan, dan aku selalu memaafkan."

Qian tersenyum harus kemudian ia merentangkan kedua tanganya, membuat Jean mengerti, Jean pun sedikit membungkuk untuk memeluk Qian, membiarkan Qian menaruh dagu di bahunya.

Qian mengusap punggung Jean dengan lembut, "Terimakasih, Jean. Mama gak nyangka bisa ketemu sama orang baik kayak kamu."

Jean tak menyahut, ia hanya meresponnya dengan usapan di bahu Qian, rasanya begitu lega ketika mendengar ucapan tulus dari seseorang, hal itu membuatnya semakin yakin bahwa masih banyak yang menyayanginya.

Qian pun melepaskan pelukannya, "masuk dulu, mama bikin kue hari ini."

"Maaf, aku gak bisa, nanti Shan curiga."

"Kamu belum ngasih tau Shan soal hubungan kamu sama Nathan?" Tanya Qian, dan Jean menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Qian lagi.

"Nathan pernah bilang sama aku, jangan pernah ngakuin fakta itu depan Shan, sampai benar-benar Nathan yang ngasih tau ke Shan."

Qian mengangguk kecil, "kalau gitu mama masuk dulu."

"Ya."

Qian pun memasuki rumahnya, sementara Jean berjalan menuju halaman belakang, sampai akhirnya ia mematung tak jauh dari sana saat melihat Shan tengah mengecup bibir Nathan, Nathan terlihat bahagia terbukti dari senyuman yang mengembang di wajah tirusnya.

Jean pun memalingkan wajahnya dan memandang langit yang berwarna oren di sana, matahari mulai tenggelam hingga menyisakan senja yang terlihat indah.

Jean terdiam untuk beberapa detik, kemudian ia tersenyum nanar sambil memegang dadanya sendiri, "sakit banget."

**

Kini Shan dan Jean dalam perjalanan pulang, Shan terus terdiam sambil memandang keluar jendela, matanya nampak sembab karena habis menangisi Nathan.

"Kammu belum mau pisah sama Nathan? Aku bisa antar kamu lagi ke rumahnya," tanya Jean.

"Gak gitu."

"Terus kenapa kamu diem terus?"

"Aku bingung caranya mutusin Nathan, aku kasihan sama Nathan, di bener-bener berharap lebih sama aku, seolah dia pengen aku selalu ada di sampingnya," sahut Shan dengan suara lirih.

ARJEAN || I Am (not) Villain +Jung Jaehyun ✔️Where stories live. Discover now