11

1.8K 355 18
                                    

Ada cerita klasik tentang istri yang menemukan noda merah di kerah baju suaminya. Sang istri akan segera mengenali bahwa noda merah itu berasal dari bekas lipstik bibir wanita lain. Bila ia adalah perempuan yang cukup berani, ia akan langsung melabrak sang suami, menginterogasinya dengan puluhan pertanyaan untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa suaminya itu telah berselingkuh. Bila ia adalah perempuan yang penakut, ia akan membersihkan bekas lipstik itu, tetapi mengingatnya lekat-lekat. Ia akan mengawasi suaminya, menyelidiki gerak-geriknya, demi mengetahui sudah sejauh apa perselingkuhan yang ia lakukan.

Pagi ini, Sri menemukan noda merah di kerah baju suaminya. Namun ia tak yakin bahwa noda itu berasal dari bekas lipstik wanita lain. Noda yang ia temukan lebih menyerupai bercak, berasal dari sesuatu yang basah dan cair, bukan dari permukaan yang padat dan menempel. Noda itu sangat sedikit, bahkan seandainya ia bukanlah tipe orang yang sangat telaten dalam mengucek baju, ia pasti tak akan menyadarinya.

Diliputi rasa penasaran, ia membawa kemeja putih yang hampir saja direndamnya itu ke dekat jendela. Cahaya matahari yang menembus kaca jendela mengenai kain kemeja itu membuatnya dapat melihat lebih jelas. Benar, noda itu bukan noda lipstik. Noda itu adalah noda darah. Atau noda sirup, atau noda saus tomat. Namun yang pertama kali terlintas dalam benaknya adalah noda darah. Dia sendiri pun merasa heran, mengapa ia bisa punya pikiran semengerikan itu. Pertama, mungkin karena kasus perampokan dan pembunuhan di area perumahan sebelah masih belum terpecahkan. Kedua, mungkin karena kasus pembunuhan lain sedang diberitakan oleh penyiar, saat ini juga, dari radio yang ia biarkan menyala di ruang tengah.

"Saudara pendengar sekalian, berita selanjutnya ... seorang pria ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam rumahnya di perumahan Grand Adam Garden. Pihak kepolisian menduga bahwa kasus ini merupakan kasus perampokan yang masih ada hubungannya dengan kasus Nyonya T minggu lalu. Kasus pembunuhan yang bertubi-tubi ini menimbulkan banyak kritik dari masyarakat setempat, terutama mengenai keamanan perumahan Grand Adam Garden dan kinerja polisi yang dianggap lambat. Selama ini, Grand Adam Garden dikenal sebagai perumahan elit dengan fasilitas lengkap dan modern. Penghuni perumahan menyatakan merasa diteror ... sementara pihak pengembang Grand Adam Garden masih ...."

"Berita selanjutnya, sebuah kabar viral di sosial media tentang anak-anak dan tunawisma di daerah Jembatan Utara yang diculik oleh sindikat jual-beli organ tubuh ramai diperbincangkan. Belum bisa dipastikan dari mana sumber kabar yang viral ini. Polisi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dengan hoax dan kabar burung yang meresahkan ...."

Sri memasukkan kemeja itu ke dalam ember yang sudah diisi air beserta deterjen. Dikuceknya bagian kemeja yang terkena noda itu, kemudian di angkatnya. Masih ada. Ia menguceknya lagi, kali ini dengan sekuat tenaga, hingga tanpa sadar ia mengerang dan membuat baju itu nyaris sobek. Setelah noda itu akhirnya hilang, ia terduduk lemas di atas lantai kamar mandi. Ia tidak peduli dasternya basah, ia tidak peduli apa-apa lagi.

Ketika ia sedang berusaha menenangkan diri, ia mendengar suara pintu yang diketuk. Ia baru menyadarinya. Pintu itu sepertinya sudah diketuk cukup lama, hingga sang tamu memanggil-manggil namanya.

"Assalamualaikum!"

Sri bangkit berdiri, lalu mencoba membersihkan bokong dasternya yang basah. Ia sudah bersiap untuk meninggalkan kamar mandi dan menuju pintu depan, tapi pikirannya masih tersangkut pada kemeja cuciannya itu. Ia membalikkan badan dan kembali ke kamar mandi. Ia mengaduk-aduk ember rendaman cucian, mencari kemeja tadi yang sudah bercampur dengan pakaian-pakaian lainnya. Setelah menemukannya, ia mengangkat kemeja itu, memastikan bahwa noda merah tadi benar-benar hilang. Benar, noda itu sudah hilang. Syukurlah.

Setelah seratus persen yakin, ia segera pergi.

"Waalaikumsalam! Tunggu sebentar!"

Langkah kakinya bergerak cepat menuju pintu depan. Selama perjalanan yang tidak seberapa jauhnya itu, pikirannya terus menebak-nebak siapa yang mengetuk pintu rumahnya siang-siang begini saat suaminya tak ada. Apakah tetangganya? Haji Salim yang ingin menagih kontrakan? Atau jangan-jangan polisi yang sedang menyelidiki kasus pembunuhan? Jantungnya berdetak kencang ketika memikirkan kemungkinan terakhir itu.

Pertanyaan Paling AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang