[02.] LOST CROWN

25.5K 893 6
                                    

• • • HAPPY READING • • •

lelaki dengan postur tubuh tegap dan atletis itu tengah menyesap sebuah rokok dibalkon kamarnya.

"fyuhhh.." reagan menghembuskan nafasnya kasar bersamaan dengan asap rokok yang keluar dari mulutnya.

entah sudah berapa jam ia bertengger disana, lelaki itu menatap kosong pandangannya, didalam pikirannya hanya ada seorang gadis yang menangis tersedu-sedu kala itu berada tepat satu ranjang dengannya.

"arrgghh..." erangan demi erangan sudah lolos dari tadi lewat mulutnya yang sekali berkata bisa membuat orang sekitar kiyep.

selama satu minggu terakhir ini, lelaki itu sama sekali tak melihat sosok arsyila lagi. entah memang gadis itu menghindar atau sudah tak mau lagi untuk berurusan dengannya.

hati kecilnya ingin bertemu namun raganya keukeh menolak, entah perasaan apa yang sudah berada di otaknya hingga dipenuhi oleh arsyila, arsyila, dan arsyila.

lelaki itu ingin sekali menghampirinya dan melihat wajah sayunya, meskipun hanya sementara. namun, itu bisa mengobati rasa yang entah disebut apa yang sekarang sudah bersarang di lubuk hatinya.

"kok gue jadi mikirin cewe bodoh kayak dia sih?" rutuknya kepada diri sendiri.

"bodoamatt, bukan urusan gue. lagi pula, gue ga ngerasa dirugikan sama sekali" lelaki berpawakan jangkung itu menggerutu. sangat jelas bahwa ia sedang membohongi dirinya sendiri, haha.

hingga pada akhirnya, ia memutuskan untuk masuk kedalam kamar dan pergi beristirahat.

•••

muka yang terbilang tidak baik-baik saja itu terus menerus menampilkan senyum kecut dibibirnya.

mulutnya terasa kelu untuk berucap sepatah dua patah pun. mata yang sembab dan berair, hidung yang memerah pertanda gadis itu telah menangis lagi.

entah sudah berapa banyak air mata yang terkuras beberapa hari ini. cukup!! aku tak akan larut dalam masalah ini. mungkin, aku bisa melalui semuanya dengan cara apapun itu. hahhh.. meski itu sangat sulit untuk dilakukan.

dengan perlahan, ia melangkah keluar dari kamar mandi. melihat diri sendiri dipantulan kaca yang terdapat disisi pojok ruangan. seragam sekolah yang setiap pagi selalu rapi, kini berubah menjadi kusut. raut wajah yang biasanya gembira, kini berubah menjadi masam dan lemah.

gadis itu melangkah keluar dari kamar dengan langkah lebarnya, menuju keruang tengah untuk menemui sang mama yang tengah duduk bersantai ditemani dengan secangkir teh hangat yang setia berada ditangannya.

akhir-akhir ini ia tak berada di rumah, hingga tak menyadari anaknya yang sudah kalut dalam suasana. tetapi, itu hal yang bagus bagi arsyila. supaya semuanya terlihat baik baik saja. aslinya mahh --ah sudahlah!!

"mahh, syi berangkat sekolah dulu yaa" pamit arsyila mencoba membuat raut wajah seceria mungkin.

"o-ohh- baiklah, hati hati dijalan sayang. jangan lupa meminta pak supir untuk mengantarmu!" lora sedikit terperanjat kaget karena kedatangan anak semata wayangnya yang tiba-tiba.

"iya mahh, syi pamit mahh, tataaaahhh"

waktu berputar sangat cepat, tak terasa mobil milik keluarga gottardo sudah berada di depan gerbang sekolah sma nusa bangsa. tak butuh waktu lama, arsyila langsung keluar dan pergi buru-buru ke kelasnya.

sesampainya dikelas, ia langsung mendaratkan pantatnya dikursi dimana tempat tersebut terdapat kedua sahabatnya yaitu, ella dan gebby.

kedua sahabatnya itu tengah bergurau ria, namun terhenti kala arsyila duduk tepat di mejanya yang berada di belakang meja ella dengan raut wajah yang  sayu dan seperti tidak mempunyai gairah untuk hidup.

"lo kenapa deh syi? sakit yaa?" gebby mulai beranjak dari duduknya dan pergi ketempat duduk ella agar lebih dekat dengan arsyila sahabatnya itu.

"muka lo pucet bangett, kusut kayak baju ga disetrika" ella mencoba untuk bercanda, namun sama sekali tidak merubah raut masam gadis yang ada dihadapannya ini.

"kalo ada apa-apa lo cerita sama kita syi...jangan dipendem sendiri aja, kita siap kok dengerin cerita lo...ya kan by?"

"iya syi, tapi kalo lo belum bisa cerita sekarang it's okey lahh gpp...kita bisa ngertiin itu"

betapa kuatnya ikatan persahabatan mereka, bila ada salah satu temannya tengah bersedih. pasti mereka akan peka dengan sendirinya.

arsyila sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan, bersamaan dengan tangannya yang sudah memeluk erat ella dan gebby. "Makasih, kalian emang yang terbaik buat gue"

kriingg.

pelukan ketiga semprul itu langsung buyar kala bel tanda masuk telah berbunyi, semua siswa mulai memasuki kelasnya masing-masing untuk mengikuti jam pelajaran pertama.

•••

"kenapa muka lo ditekuk kayak kanibo kering gitu gan?"

"tau nih anak, daritadi ga ada senyum-senyum nya, kesambet lo!?"

reagan memilih untuk diam tak menjawab semua pertanyaan dari teman laknadnya ini, ia lebih memilih untuk menyesap rokoknya yang sudah tinggal setengah.

setelah jam pelajaran selesai, dan bel telah berbunyi menandakan jam istirahat dimulai. anggota inti gang jaguar itu berada dirooftop tempat favorit kelimanya untuk bolos.

"ngomong-ngomong..." leo sengaja memotong pembicaraannya. membuat reagan, gavrilo, chandra dan bryan serempak menatapnya lekat.

"udah pecah telor lo gan? gimana taruhan yang waktu itu kita adain. lo beneran ngelakuin itu?"

raut wajah reagan yang semula datar kini menjadi tajam menatap leo disebelahnya. seolah ia tak senang dengan topik pembicaraan ini.

"diem-diem bae!! jawab oy, apa jangan-jangan....emang udah pecah ya pak?" kini chandra ikut menimpali, tak luput bryan dan gavrilo terlihat antusias dalam topik pembicaraan kali ini.

"kalo emang iya, wah parah siih reagan. udah pecah telor aja!! seneng kale dapet perawan mening-mening!!"

"diem bangsat!!"

semua langsung kiyep, tak ada satu pun mulut yang menganga mengeluarkan suara. jika reagan sudah berteriak dan mengumpat tak ada yang berani membantah atau coba-coba berbicara. bisa bisa orang itu habis ditelannya.

sejurus kemudian, reagan langsung beranjak dari duduknya, dan pergi entah kemana. membuat keempat temannya mengerutkan keningnya bingung.

"kenapa sih tu anak?"

"gatau..aneh ga sih?"

"emang omongan gue salah ya?"

"yaa lo sih, ngomong ga difilter dulu!! jadi burik kan keluarnya!!"

leo langsung menjitak jidat chandra dan langsung mendapat sorotan tajam dari sang empu.

• • • TO BE CONTINUED • • •

31/08/22

LOST CROWNWhere stories live. Discover now