[17.] LOST CROWN

11K 382 4
                                    

> HAPPY READING <

"ga ada yang ga mungkin di dunia ini, kita cuman nunggu giliran jadi kaya dia suatu hari nanti" lelaki itu menatap kosong gundukan tanah basah yang ditaburi bunga mawar merah diatasnya.

sebuah gundukan yang membuat semua orang yang berada disana terisak menahan duka atas kepergian orang tersayang yang telah pergi dan tak akan pernah kembali tersebut.

"tapi kematian ini ga adil buat dia, yan! gue harus ngebales ini semua!" mata lelaki itu sedikit berair, giginya menggertak serta mengepal kuat tangannya "nyawa harus dibayar nyawa!" lanjutnya menatap dalam batu nisan disampingnya.

"kita semua terlalu gegabah dan nafsu akan sesuatu hal, coba aja kita ga grusak grusuk kaya kemarin!" sahut salah satu dari mereka yang berada disana.

"gausah saling salah salahan gini, kita fokus ketujuan awal aja!" pemuda gagah dengan kacamata hitam yang bertengger dihidungnya itu membalas perkataan temannya tadi.

cuaca yang sedikit gerimis dengan suara guntur yang sedari tadi terus berbunyi menyisakan beberapa anggota geng motor yang telah berduka itu untuk berpamitan ke telakhir kalinya.

"jasa lo bakal kita kenang, zaiden! selamat tinggal, istirahat dengan tenang disana! black piston bangga punya panglima tempur sejago diri lo..."

disuasana berbeda, dengan tempat yang bersih ditemani suara bincangan beberapa orang membuat arsyila terusik dari tidur panjangnya.

matanya berkedip menyesuaikan cahaya yang masuk menembus netra hitam yang berusaha untuk terbuka.

setelah benar benar terbuka, perempuan itu langsung mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan.

terlihat dimatanya ada beberapa orang yang duduk disofa ruangan tersebut dengan tatapan muka seriusnya.

sedangkan sang suami, arsyila belum melihat batang hidungnya, entah kemana perginya manusia satu itu.

"lo udah sadar syii? syukur dehh"

arsyila sedikit terperanjat, gebby yang melihat mata sahabatnya terbuka begitu senang sampai membuat sang empu terkejut.

"mana reagan?" arsyila kembali mengedarkan pandangannya, memastikan keberadaan sang suami.

"reagan lagi pergi,syi. lo disini tenang aja banyak yang jagain lo kok, gausah takut kan ada gue!" balas gebby dengan mengelus punggung tangan arsyila guna menenangkan sahabatnya itu.

"perut lo masih sakit ga?" tambah gebby bertanya.

arsyila langsung kaget, ia lupa dengan keadaan si utun yang berada diperutnya.

perempuan itu langsung duduk dari tidurnya dengan gerakan yang cepat serta memegangi perutnya yang masih rata tersebut.

"syi, pelan pelan!"

"babby utun gapapa kan, by? dia baik baik aja kan, iya kan?" tanya arsyila begitu panik.

"udahh lo tenang dulu, tiduran lagi syi kondisi lo belum sepenuhnya pulih"

"jawab dulu ihh.."

"babby utun gapapa, arsyilaa. cuman kondisinya sekarang masih melamah, mangka nya ayo lo tiduran lagi lo harus banyak banyak istirahat!"

LOST CROWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang