CHAPTER 16 | 🥀 Undelivered Truth

1.7K 175 3
                                    

Happy reading!


♡♡
♡♡♡
♡♡♡♡
♡♡♡
♡♡

Waktu berlalu dengan cepat. Sejak hari itu Joy semakin menempel dengan Seyra dan Jihan bahkan teman yang lainnya.

Terkadang mereka berkumpul bersama mulai dari 3 anggota OSIS-Kenan, Arka, Jihan-, sahabat Sean-Alvi, Juna, Raka-, teman-teman Dion-Regis, Luke Ben-sampai Galen, Seyra dan enam bawahan Joy lainnya.

Kabar baiknya, hubungan Regis dan Dion membaik. Apalagi Regis yang sebelumnya membenci temannya itu. Joy yang menyukai perpecahan, jelas sedikit tidak merasa senang. Namun, dia tidak bisa melarang perdamaian begitu saja.

Mereka justru mengira Joy agak sedih saat kedua orang itu bertengkar. Siapa tahu itu hanya kesalahpahaman semata. Tentunya kesalahpahaman yang baik untuk akhir novel ini.

Selain itu, Seyra dan Galen tampaknya terlibat hubungan romantis yang aneh. Mereka memiliki perasaan untuk satu sama lainnya. Tapi, saat itu berhubungan dengan Joy, kedua orang itu melupakan perasaan keduanya dan lebih memilih untuk memanjakan Joy.

Sementara hubungan Dion dan Jihan juga baik-baik saja. Mereka mirip sekali dengan kedua kakak mereka dalam menjalin hubungan. Tapi, agaknya mereka lebih agresif jika menyangkut Joy.

Sebagai satu-satunya orang yang mengetahui akhir novel ini sebelumnya, Joy terlihat tidak peduli. Dia tidak mau ikut campur dengan hubungan romansa orang-orang itu. Lagipula tujuannya hadir di dalam dunia ini hampir selesai.

Lagi-lagi Joy bangun pagi dan berjalan menuruni tangga sembari bersenandung dalam hati. Dengan santai, Joy melangkah melewati ruangan-ruangan yang masih sepi itu. Jelas, belum ada yang bangun. Tentu saja, dia akan mengambil kesempatan ini dengan baik.

Mendengar langkah kaki lainnya dalam kesunyian, langkah Joy perlahan berhenti dengan harapannya yang perlahan runtuh.

"Joy, kemana lagi kamu ingin pergi?"

Ketika Joy berbalik, senyuman mengerikan seseorang menyapanya.

"Kak Sean?"

Sean bahkan tidak tersenyum ketika dia berjalan menghampiri Joy. Setelah berdiri di hadapan Joy lalu Sean menundukkan kepalanya di depan telinga Joy.

"Jangan berpikir untuk selingkuh.." Bisik Sean.

Joy merinding mendengar suara Sean yang terdengar menggoda. Apalagi bibir Sean yang hanya berjarak 1 cm dari telinga Joy.

Dengan canggung, Joy mendorong tubuh Sean menjauh dari tubuhnya. Dia menatap tepat ke arah mata Sean dengan mata yang berkilat amarah, "Siapa yang selingkuh?!" tanyanya kesal.

"Hm? Calon nyonya Dirgantara."

Joy menaikkan alisnya. Dia memang benar soal Sean yang tipenya tapi, dia tidak pernah berpikir untuk serius. Oleh karena itu, dia tidak pernah memikirkan untuk memiliki hubungan lebih dengan Sean.

"Apa hubungannya dengan Joy?" Bingung Joy.

"Karena calon nyonya Dirgantara ada di hadapan kakakmu ini." Kata Sean sembari menatap Joy intens. Matanya penuh dengan cinta dan kasih sayang.

Joy agak malu tetapi, tidak menunjukannya dengan jelas. Dia tidak menganggap serius perkataan Sean dan memilih untuk membantah tuduhan Sean sebelumnya.

"Joy tidak selingkuh!"

Sean tersenyum licik, "Kau mengakuinya." katanya penuh dengan pemikiran licik.

"Huh?!"

"Kamu milikku, Joy.."

ALEXIORE: The Mystery Of NovelsWhere stories live. Discover now