CHAPTER 31 | 🍒 Oh, My Choerry!

568 47 1
                                    

Happy reading


Sebelum memasuki rumah, Choerry mengangguk ke pengawalnya dan berterima kasih.

Choerry membuka pintu dengan kunci yang ada di dalam tasnya dan masuk ke dalam rumah. Tentu saja setelah mengunci kembali pintu rumah.

Choerry melepas sepatunya lalu menyimpan sepatunya ke dalam rak di dekat pintu rumah.

Setelahnya, Choerry berniat membersihkan diri di kamar lalu memasak makanan untuk makan malam.

Sekarang, Choerry sedang berada di dapur untuk memasak. Dia kebetulan mengingat informasi yang ada di dalam buku jika Choerry tidak pernah mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya. Itu sebabnya, tidak ada siapapun di rumah selain dia ... dan seorang gadis.

'Eh?'

Choerry dan gadis yang baru masuk ke dapur saling bertatapan sesaat sebelum gadis itu menunduk dengan wajahnya yang berubah merah.

Melihat Choerry yang masih terdiam, gadis itu berinisiatif memulai percakapan.

"Kakak.."

Setelah menyesuaikan pikirannya, Choerry berdehem sembari memerhatikan postur tubuh gadis itu yang terlihat gugup.

"Maaf, Chaca tidak ingin mengganggu kak Choerry. Chaca kebetulan lapar jadi.."

Gadis itu, Chaca menjelaskan dengan gugup.

Di bawah tatapan gugup Chaca, Choerry berbicara. "Tidak perlu meminta maaf.. Chaca tunggu saja di ruang makan."

Chaca mengangguk dan pergi dari sana dengan patuh.

Setelah gadis itu pergi, Choerry melanjutkan kegiatan memasaknya dengan segala macam pemikirannya.

Meskipun, dia sedikit terkejut. Untungnya dia dapat menjaga ekspresinya dan berperilaku senormal mungkin.

Seperti Choerry yang sebenarnya.

Setelah beberapa menit, Chaca melihat sang kakak menghampirinya dengan membawa makanan di tangannya lalu mengisyaratkan dirinya untuk makan.

"Terima kasih kakak." Kata Chaca sembari tersenyum.

Choerry balas mengangguk. Terlihat dingin, namun tidak membuat Chaca berhenti menyantap makanan dengan perasaan senang.

Setelah makan, Choerry berniat untuk pergi mencuci piring jika Chaca tidak menahan lengannya.

"Itu.. biar Chaca yang mencuci piring ya kak?"

Melihat perilaku Chaca yang seperti berperilaku baik untuk mendapatkan sesuatu darinya membuat Choerry gemas.

"Tidak. Tunggu di ruang keluarga jika ada yang ingin Chaca bicarakan."

Penolakan Choerry membuat Chaca terlihat ragu-ragu. Meski begitu, Choerry berlalu tanpa mengatakan sepatah katapun.

Setelah Choerry sampai di ruang keluarga, yang menunggunya adalah mata bulat Chaca yang menatapnya dengan penuh harap.

Choerry duduk di sofa dan menunggu Chaca berbicara kepadanya.

Dua menit lamanya Chaca terdiam, ditambah Choerry seperti tidak berniat mengeluarkan suara sedikitpun.

"Itu.. besok Chaca mau pergi ke luar boleh?"

Choerry terdiam agak lama yang membuat Chaca merasa sedih sebab berpikir bahwa sang kakak tidak mengizinkannya lagi.

"Yah, sebenarnya di rumah juga bagus." Kata Chaca tidak ingin memberatkan Choerry.

Bersamaan dengan itu, Choerry mengeluarkan suaranya. "Ya, kakak juga akan menemanimu."

ALEXIORE: The Mystery Of NovelsWhere stories live. Discover now