PART 3

737 25 0
                                    

Angel baby

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angel baby

Di lain tempat seorang dua cowok yang sedang duduk dengan diam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun sejak satu jam berlalu. Tidak ada di antara mereka untuk berbicara lebih dulu.

Dan kejauhan sana, Pedrik yang melihat itu hanya menghela napas dengan rokok yang menyelip di bibirnya. Pesta yang sudah berjalan selama satu jam itu terpaksa berhenti karena kemarahan Rako yang tiba-tiba dan menyuruh semua tamu untuk keluar. Pedrik yang tahu apa yang terjadi hanya bisa menghela napas tanpa bisa membantu dua kubu sahabatnya itu.

Walaupun ia membantu, Pedrik juga tidak tahu harus membela siapa sedangkan mereka berdua adalah temannya. Lain halnya dengan tiga cowok yang sedang berkumpul disana. Mereka adalah sahabat Rako tapi Pedrik tak pernah mengenal mereka.

Rako sedikit jengah dengan kesunyian itu dan menghela napas untuk kesekian kalinya. Raka adalah saudara satu-satunya yang di miliki Rako, adek cowoknya yang memiliki sedikit kelainan dengan remaja yang seumuran dirinya.

Raka selalu menganggap dirinya seorang cowok dewasa dan berhak melakukan apapun. Seperti menonton semua video porno, meskipun Rako selalu berusaha untuk menghentikan adeknya menonton. Raka masih berusia lima belas tahun tapi sudah memiliki tubuh seperti orang dewasa.

"Gak mau ngomong?" Tanya Rako sambil mengambil rokok yang di hadapkan oleh pelayan tadi. Dan menghisap rokok tersebut kuat-kuat.

Raka yang mendengar ucapan kakaknya itu langsung menoleh, dan hanya menggelengkan kepala. Ia merasa malu tapi ia juga merasa senang karena bibirnya yang sempat bersentuhan dengan bibir Yadi. Hanya bersentuhan saja, Raka sudah merasakan kelembutan di bibir cowok manis itu. Dan itu benar-benar membuatnya tak bisa melepas Yadi begitu saja, rasa ingin memiliki cowok itu semakin besar.

"Tsk!" Rako yang melihat respon Raka seperti itu hanya berdecak dan bangun pergi meninggalkan Raka seorang diri. Rako masih mengingat ada seseorang yang harus ia temui, dan itu masih berada di dalam kamarnya.



Sudah satu jam berlalu tapi Jeko tak kunjung sadarkan diri setelah tadi Zennith berusaha untuk membangunkan cewek itu. Menyipratkan air ke wajah Jeko tapi ia tak kunjung membuka matanya. Entah sudah berapa botol minuman yang di teguk.

"Jeko bangun!" Panggil Zennith sambil terus menyipratkan air ke wajah Jeko.

Saat hendak ingin menyipratkan air lagi ke wajah cewek itu, Zennith mendengar suara pintu kamar yang terbuka. Ia bisa pastikan bahwa itu adalah sang pemilik kamar, ia menoleh dan melihat tubuh yang menjulang tinggi, Rako berdiri pada ambang pintu.

"Kenapa masih disini?" Tanya Rako dengan langkahnya yang santai menghampiri tempat dua cewek tersebut; ranjang.

"Eh itu.. Jeko belum bangun jadi saya mau bangunkan." Jawab Zennith sambil menunduk.

YAKEN [21+] (on going)Where stories live. Discover now