PART 15

237 11 0
                                    

Angel Baby✓✓✓

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angel Baby
✓✓✓

Yadi merasakan sebuah sentuhan yang memainkan telinganya, tapi karena ia masih mengantuk dia berpikir bahwa itu hanya mimpi.

Jam 07.30

Cowok manis itu tidak membuka matanya sama sekali, ia berpikir bahwa cowok manisnya ini sudah tidak bernapas mengingat semua sentuhan bahkan tempat sensitif cowok manis itu sudah ia sentuh tapi tidak membangunkannya sama sekali.

Sedangkan Diki memilih pulang saat sudah menunjukkan pukul 02.00 melihat bahwa sahabatnya itu ada yang menjaga. Dan cowok itu juga sepertinya lebih membutuhkan cowok manis yang saat itu berada di pelukannya.

Jari tangan Raken sejak tadi bermain di perut Yadi dengan sesekali memainkan bagian nipple cowok manis itu tapi tidak membuat Yadi bangun sekalipun. Karena ini juga masih pagi, Raken membiarkan Yadi untuk tetap tidur di pelukannya. Mungkin cowok manisnya ini kelelahan karena kemarin sampai tidur lelap seperti ini.

"Raken-"

Suara pintu ruangan terdengar terbuka dengan cowok tubuh kecil berdiri diam disana.

Raken yang melihat itu hanya berdecak dengan rahangnya yang langsung mengeras.

"Wah gila tadi macet banget, lho? Ngapain berdiri disini Ren? Ayo masuk!" Ucap Rian tiba-tiba datang dari belakang sambil memasuki ruangan tersebut, tapi berhenti saat melihat di samping Raken ada tubuh Yadi sedang memeluknya. "Gila lo!"

"Gak sekolah?" Tanya Raken pada Rian tanpa menatap sedikitpun ke arah Renal.

"Hmmm... Demi sahabat gua, gua memilih bolos."

Raken berdecih, "bilang aja lo emang mau bolos" Sangkal Raken sambil sesekali melirik ke arah Yadi.

"Ekhem!" Renal berdeham dan menaruh keranjang buah pada meja laci yang di dekat ranjang Raken.

"Oh ya! Ada yang mau gua bicarain sama lo, tentang Rako" Ucap Rian mengingat, apa tujuannya kesini dan menginterupsi agar Raken membangunkan Yadi.

Raken yang mengerti menghela napas,

Plak!!

Dan langsung menampar bokong Yadi dengan keras.

"SAKIT!" Ringis Yadi langsung terbangun karena merasakan tamparan di bokongnya.

"Bangun, beliin gua makanan." Ucap Raken dengan wajah dinginnya.

"Eh? Udah pagi, kenapa gak bangunin dari tadi." Sambil mulai turun perlahan pada ranjang tersebut, tapi terhenti ketika melihat Rian dan Renal ternyata sudah berdiri disana dan kembali langsung tidur di samping Raken dan bersembunyi di dada bidang cowok itu.

Raken yang melihat itu langsung terkekeh pelan, dan menyuruh kedua temannya itu keluar sebentar. Setelah kepergian kedua temannya itu, Yadi perlahan menegakkan kepalanya sambil mengintip jika teman Raken sudah tidak di ruangan tersebut.

YAKEN [21+] (on going)Where stories live. Discover now