PART 22

192 10 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Baby Angel


"Umh Pedrik.."

Pedrik saat ini sedang menghisap kuat penis cowok kecil yang di depannya. Dengan sekali hentak 'milik' Bian langsung masuk penuh ke dalam mulutnya.

Karena saat ini mereka ada di dalam gudang, setelah mendengar bahwa guru mereka tidak bisa masuk. Dan Pedrik merasa suntuk dikelas dan mengajak cowoknya untuk melakukan ini.

"Eumch..." Pedrik mengeluarkan penis Bian dari mulutnya dan menatap wajah cowok kecil itu, "kalau lo teriak terlalu keras. Nanti ada yang denger."

Bian mengangguk dengan mata sayu, "hmh... Tapi masukin sekarang Pedrik, punya ku udah kedutan..."

Pedrik tersenyum puas dan langsung menarik tubuh Bian sampai membuat tubuh cowok kecil itu menungging dihadapannya.

Plak!!

"A-aah~"  Teriak Bian ketika merasakan bokongnya yang di tampar tiba-tiba oleh Pedrik, "yang kerash..." desah Bian dengan lidahnya yang ia keluarkan sengaja. Yang dimana air liur di mulutnya menetes mengenai dadanya yang sudah telanjang.

"Pelanin suara kamu Bian.."

"T-tapi... emph!"

Dengan sekali hentakan Pedrik memasukkan 'miliknya' langsung memenuhi lubang anal Bian yang kini menghisap kuat milik Pedrik. Pedrik bisa merasakan, kedutan yang di timbulkan oleh anal cowok kecilnya ini, dan itu membuat 'miliknya' semakin menegang disana.

"Fuckh!" Desah Pedrik saat merasakan anal Bian yang begitu ketat di 'miliknya"

"Mph.. uh" Bian meringis, saat Pedrik menghentakkan 'miliknya' begitu kuat di lubangnya. Sedangkan mulutnya di tutup oleh dasi, yang dimana ia hanya bisa menggelengkan kepala dengan air mata yang keluar deras.

••••••

"Dari tadi kita latihan, tapi kayaknya cuma lo yang gak latihan." Ucap Diki berbicara mengarah pada Rako yang saat ini hanya duduk sambil menonton mereka.

Rako mengangkat bukunya, memperlihatkan ketiga temannya itu. "Lagi belajar, lo selesai bacaannya selesai."

Rian berdecak, dan menghampiri Rako. "Kalau lo gak latihan, gimana besok? Lo belum tau porma-"

"Tau." Potong Rako sambil menjauh sedikit dari Rian, "gua udah liat kalian latihan tadi."

"Tapi-"

"Berisik lo! Lo tinggal liat aja besok." Sambung Raken langsung, sambil bangun dan melangkah meninggalkan lapangan basket tersebut.

Raken saat ini harus segera pulang, dan mencari info kembali keberadaan Yadi. Lagipula kegiatan sekolah sudah selesai, karena ada rapat guru yang secara mendadak. Mungkin, membahas tentang kasus yang tiba-tiba beredar di sekolah ini. Yaitu, kapten basket. Ah bukan! Mantan kapten basket yang menghamili salah satu siswi di sekolah ini.

YAKEN [21+] (on going)Where stories live. Discover now