Wajib Follow sebelum membaca!
TRIPTHA SERIES 1 : EVIDEN Memandang Semesta Dari Mata Yang Terluka
Semesta itu indah jika dilihat dari mata orang-orang yang bahagia, tapi bagaimana jika keindahan semesta dilihat dari mata yang terluka?
Hidup Samara ny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa benar cowok yang ada di sampingku ini bukan manusia sungguhan? Kenapa setiap kali dia bicara selalu membuatku gagal fokus.
Aku nyaris menabrak pintu bioskop ketika dia tersenyum padaku. Kakiku keseleo saat dia merangkul bahuku.
Baru beberapa detik lalu aku mengirim pesan kepada Vicky setelah film selesai dan kami keluar bioskop bahwa selama di dekat Alam aku berubah menjadi orang yang ceroboh.
"Udah kan? Nggak mau kemana-mana lagi?" tanya Alam ketika kami tiba di parkiran dan masuk ke dalam mobil.
Dahiku terkena sudut pintu ketika Alam mempersilahkan aku masuk.
"Apaan sih, Ra," kata Alam ketika menyadari kecerobohanku. Dia mengelus dahiku yang memanas karena terbentur cukup keras.
Aku hanya merenges sambil menahan sakit.
"Cewek nggak boleh berkeliaran sendirian malam-malam," jelas Alam. Dia duduk di depan kemudi sambil mengawasiku yang masih mendesis kesakitan.
"Ya?" tanyaku dengan nada bercanda. "Emangnya kenapa?"
