08 || bagaikan daun yang menyangkut tertiup angin

670 22 0
                                    

Haiiiiii MORNING TO ALL🌄

GIMANA NIH AKTIFITAS KALIAN? ILA DO'AIN SEMOGA LANCAR... AMIN🤲

PART 08 ON🟢

jangan lupa VOTE and KOMEN

HAPPY READING

Follow Ilafjryh

Selamat membaca..

08. Bagaikan daun yang menyangkut tertiup angin

**
S

atu rutinitas untuk Menunggu Belle masuk di dalam kelas adalah dengan bergurau sebelum otak dituntut fokus untuk memahami mata pelajaran yang akan mereka pelajari.

Keempat Remaja cantik yang memiliki tempat duduk yang sama.

Laena duduk disamping Sabrina sedang kan Resna duduk disamping Wilona, tepat di belakang Laena dengan Sabrina.

“AAAAAAAAAA Laena kenapa lo gak bilang sama kita kalo lo mau dijodohin.” Teriak Resna tiba-tiba yang berhasil memecahkan keheningan didalam kelas.

“WHATT?.” Umpat mereka serempak terkecuali Laena dengan Resna yang terus mengedipkan matanya cengo. Resna menoleh kearah samping dimana disana terdapat kedua temannya yang berseru lantang.

“Biasa aja kali gak usah ngegas juga.” Celetuk Resna kesal sambil memutarkan kedua bola matanya malas.

“Maaf, maaf, gue tadi reflaks.” Seru Sabrina.

“Tunggu, lo beneran mau di jodohin? Sama siapa?. Ganteng gak?.” Tanya Wilona.

Laena yang masih seperti orang bodoh pun terus berpikir cengo ‘kenapa mereka tiba-tiba bilang gue mau di jodohin?.’Isi pikirannya.

“Lo kenapa anjir, kayak orang bego aja.” Ujar Resna sambil menyenggol lengan Laena pelan.

“Gue heran kenapa Lo tiba-tiba bilang gue mau di jodohin? Gue sendiri aja gak tau. Lawak lo ya?.” Ujarnya.

“Gue? Lawak? Shorry, thank you, shorry gue bukan deni cagur. Jadi gak punya bidang bakat stand up comedy.” Jelas Resna.

“Tapi kalo di pikir-pikir bener juga sih. Lo tau Laena mau di jodohin. dari siapa nying?.” Tanya Sabrina Toxic.

“Dari Bapak gue.”

“Bokap lo?.” Tanya Laena yang diangguki oleh Resna.

“Emang Bokap lo ngomong apaan?.” Tanya Sabrina.

“Anaknya Om Widi mau di jodohin sama Anaknya Om Rehan, nama Bapak lo kan Widi.”What f*ck Laena benar-benar dibuat menganga dengan fakta yang keluar dari lisan Resna.

‘Apa dunia ini memang sempit?.’ Batinnya yang merasa tertekan ada rasa ingin menangis setelah mendengar ujaran dari Resna yang menurutnya terlalu menohok dan memaksa.

Sepulang sekolah laena tidak langsung pulang kerumah, setelah mendapatkan telepon dari sang Ibu, bahwasanya Orang rumah menyuruh Laena untuk cepat pulang karena ada tamu yang sedang menunggunya.

Ia sengaja mengeles ini itu kepada sang Mamah saat mereka sedang berbincang lewat telepon. Setelah mendengar berita itu Laena berniat untuk menghindari pertemuan dengan tamu yang menunggunya, Ia takut jika apa yang dibicarakan Resna tadi benar adanya, dan tamu yang sedang menunggunya adalah Om Rehan.

Didalam sebuah Cafe Laena terus menghela nafas berat, ingin rasanya Ia menangis histeris sambil teriak-teriak baknya Orang Gila. Tapi, di satu sisi Ia masih memiliki rasa malu yang amat tebal.

“heu…heu…heu…heu…heu.”Laena terus berkicau menirukan Orang yang sedang menangis meskipun ia tidak bisa menangis beneran.

Ingin sekali Ia meneteskan air mata tapi tidak kunjung keluar, Makanya sedari tadi Ia terus menirukan Orang yang sedang menangis sambil menidurkan kepalanya di atas meja.

“Heu…heu…heu…heu…heu…Oma Lae gak suka Om-Om…heu…masa Lae harus nikah sama Pedofil.” Ricaunya yang terus merasakan sakit yang menohok dalam hatinya.

Dret… Dret

Detaran ponsel Laena terdengar nyaring, Laena langsung menjawab telepon itu dan menyimpannya di dekat telinga yang Ia simpan diatas meja, dengan energi badan yang lesu.

‘Kanjeng Ratu’.

Tangan Laena menekan ikon menjawab tanpa melihat siapa yang telah menelponnya saat ini.

“Hallo.” Ucapnya lesu, tanpa membenarkan posisi duduknya terlebih dahulu yang masih setia menidurkan kepalanya diatas meja.

“Nak, Kamu dimana sayang? Oma dari tadi menunggu kamu pulang.” Seketika mata Laena melebar hebat setelah mendengar percakapan Ibunya di seberang sana.



Part 08 Off

SEE YOU TO ALL..

SAMPAI BERTEMU LAGI NANTI MALAM🌃

ELBYAN ; Lonra Alvarado || ENDWhere stories live. Discover now