19. antara hati dan rasa

534 15 16
                                    

HIIII👋👋  part 19 and riddles💔

ANTARA HATI DAN RASA,, DARI NAMANYA SAJA MEMANG SANGAT BERBEDA BUKAN??. APALAGI KITA YANG MERASAKANNYA💔🥲

Happy reading💛


Didepan gerbang sekolah Laena dan ketiga teman-temannya berdiri menemani dirinya yang sedang menunggu jemputan dari rumah. Sudah hampir sepuluh menitan untuknya menunggu supir yang akan menjemputnya namun ternyata tak kunjung datang.

“Le, serius lo mau nunggu jemputan?” Tanya Resna.

“Mending ikut kita aja, takut keburu ujan.” Sambung Sabrina.

“Gak usah, gue gak mau repotin lo berdua.”

“Elah lo kayak orang yang baru ketemu aja.” Timpal Resna.

“yo akh kita berempat balik bareng aja, seru anjir kapan lagi kita kayak ginian.” Ujar Sabrina.

“Jalan kaki?.” Tanya Resna cengo.

“Gue bawa mobil gunanya apa kalau bukan dijadiin transportasi gratisan.” Timpal Sabrina.

Disisi lain Wilona menyengrit tidak enak, bingung harus mengambil keputusan yang mana antara harus menerima tawaran dari sahabatnya itu atau malah menolaknya.

“Gimana, mau gak?.” Tanya Sabrina.

“Shorry Sa, gue gak bisa.” Ucap Wilona canggung.

“Lah napa?.” Tanya Resna.

“Gue ada yang jemput.”

“Lo dijempu sama siapa? Pria kemarin?.” Wilona menganggukan pertanyaan Sabrina.

“Elah napa sih makin kesini pertemanan kita makin gak asik, kadang-kadang sibuk, dikit-dikit canggung, bentar-bentar dijemput. sumpah gue gak ngerti dengan situasi kayak ginian!.” Ucap Resna yang hendak mulai menangis. Dipertengahan Resna mengeluarkan separuh unek-uneknya, Laaena malah dibuat sibuk dengan ponsel miliknya.

Laena sempat melamun sejenak saat melihat chating dari Mamah dan Elby selaku tunangannya dengan waktu yang hampir bersamaan. Hati Laena sangat sakit dan nyeri ketika tertusuk oleh duri dari tanamannya sendiri.

Mamah

“Nak maaf Mamah gak bisa jemput. Tapi Mamah udah nyuruh Elby untuk jemput kamu.”

3 menit yang lalu.

Om ganteng

“Laena maaf saya gak bisa jemput kamu.”

“Gapapa kan?”

“Saya benar² minta maaf.”

“Atau gini, saya suruh supir pribadi saya yang jemput kamu.”

2 menit yang lalu.

Dibawah guyuran hujan tepat di parkiran sekolah terdapat dua sejoli yang sedang berusaha menyeberangi derasnya air hujan. Laena yang berada bawah naungan awan hitam seolah semesta sedang mendeskripsikan suasana hati dan pikirannya yang bercampur aduk seperti sekarang.

“Ya tuhan kenapa semua ini terlalu sulit untukku memahami situasi.” Batinnya sambil menengadah keatas.

“LE LO DARI TADI DIEM BAE KAYAK PUNYA BEBAN 100KG AJA.” Ujar Alex sekeras mungkin agar bisa terdengar oleh laena.

“HAH? GUE GAK DENGER!.” Elak Laena.

“MAU GULALI KAPAS GAK?.”

“UJAN-UJAN GINI?.” Ujar Laena yang malah balik bertanya.

“BESOK!.”

“YEH GUE KIRA SEKARANG!.” Timpal Laena.

“MANA ADA KANG GULALI DAGANG UJAN-UJANAN NGACO LO.” Ujaran Alex mampu mendapatkan pukulan dari Laena. “PUNGGUNG GUE SAKIT ELAH.”

“LEBAY LO.”

“GILIRAN GULALI KAPAS AJA GERCEP, COBA AJA PAS GUE TANYA TADI, HAH…HEH.. HOH…GUE GAK DENGER!.” Tidak ada jawaban dari Laena, ia hanya mengejek Alex dengan menirukan ucapannya sambil menye-menye.

Tidak sampai satu menit akhirnya mereka sampai di tempat yang telah mereka nanti-nantikan.  bukan. Bukan sampai dirumah melainkan di Cafe yang selalu menyediakan gulali kapas dengan berbagai rasa dan inovasi.

Alex memarkirkan motornya dan segera ia mengajak Laena berteduh di samping pintu cafe tanpa mengajak Laena ikut kedalam bersamanya, Alex malah lebih dulu pergi meninggalkan Laena pergi ke dalam cafe untuk membeli gulali kapas.

Laena yang masih setia berdiri di depan cafe tersebut, ia segera mengambil ponsel di dalam tas miliknya, untung saja tas milik Laena tersedia parasut hujan.  Satu dua foto Laena memotret jalanan yang basah karena guyuran air hujan yang lumayan deras. Asal kalian tahu sekarang baru saja jam lima sore namun rasanya seperti sudah jam enam sore, mungkin karena efek hujan yang deras.

 Asal kalian tahu sekarang baru saja jam lima sore namun rasanya seperti sudah jam enam sore, mungkin karena efek hujan yang deras

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tit…tit…

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tit…tit…

Suara klakson mobil terdengar begitu nyaring di depan mata Laena yang sedang menunduk melihat-lihat hasil jepretannya tadi, Seketika Laena refleks menegakkan pandangannya saat mendengar klakson mobil yang nyaring. nyesel?? Jangan ditanya lagi. Laena benar-benar menyesali perbuatannya yang sudah mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.

Disana terdapat Elby yang sedang mengajak Wilona meneduh di cafe yang dimana Laena juga sedang berada di sana, lebih tepatnya Laena sedang berdiri di depan cafe tersebut.  Laena terus memperhatikan perilaku Elby kepada Wilona yang sedang berusaha menutupi tubuh temannya itu menggunakan jas yang ia pakai, agar Wilona tidak kebasahan.

Ketika Laena sedang memperhatikan Elby dan Wilona, Alex sedari tadi malah balik memperhatikan Laena yang sedang memandangi Elby dengan Wilona. Sampai, Alex sengaja memanggil Laena keras yang membuat kedua sejoli itu terkecoh menoleh ke arah mereka.

My honey, sweety, bunny, Laena permen or gulali kapasnya udah jadi.”


fun word game from alex.......

NEXT PART 20....

ELBYAN ; Lonra Alvarado || ENDWhere stories live. Discover now