15|| Midnigth

706 15 4
                                    


Dibawah langit malam terdapat dua sejoli yang sedang asik berkunjung ke pasar malam, mereka berjalan menelusuri setiap tempat yang ada di sana. Tak ada yang aneh cuman mereka sedang mencari sesuatu yang seru.

Elby yang menganakan style baknya Anak Bujang, kini mereka pantas jika dijuluki dengan dua sejoli yang sedang kasmaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Elby yang menganakan style baknya Anak Bujang, kini mereka pantas jika dijuluki dengan dua sejoli yang sedang kasmaran.

Mata Laena terpana oleh gerobak pedagang gulali kapas yang ada didepan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mata Laena terpana oleh gerobak pedagang gulali kapas yang ada didepan mereka. dengan antusias Laena mengajak Elby untuk membeli gulali kapas itu, namun Elby terus menolak dan melarangnya dengan alasan bahwa Laena sudah besar dan tidak pantas untuknya jika mereka membeli gulali kapas yang seperti anak kecil.

“Om, beli gulali kapas yuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Om, beli gulali kapas yuk.”Ajak Laena.

“Enggak!.”Ujar Elby.

“Aaa… yuk beli.” Rengek Laena.

“Engak.”

“Ya udah beli Es Cream aja.” Pintanya lagi.

“Gak boleh, nanti flu.”

“Kenapa serba gak boleh? Beli itu gak boleh ini gak boleh. Orang lain aja pada beli kenapa Lae gak boleh? Inget ya Om Gue itu udah sabar, udah ngomong baik-baik, dan satu lagi, aku, saya, alias Gue Laena bukan Anak om yang sebra diatur ini itu.” Ketusnya kesal.

“Fiuh. Ya udah kalo gitu Lae beli sendiri. Bye.” Ujar Laena yang langsung pergi meninggalkan Elby dibelakang sendirian.

Sudah hampir satu jam Elby belum menemukan titik terang keberadaan Laena, entah dimana anak itu berada dan dengan siapa, Elby masih tetap mencari Laena kemana-mana.

Sampai akhirnya Ia pun pasrah dan membelikan Laena gulali kapas sebagai tanda permintaan maafnya kepada Laena. Tanpa menyerah Elby terus mencari Laena sambil membawa gulali kapas berukuran besar di tangannya, gulali Kapas itu berbentuk Beruang. 

Di Kursi taman, Elby menemukan Laena yang sedang melamun sambil memegang dompetnya, entah apa yang sedang Laena pikirkan, yang pasti, sudah terlihat dari mata Laena bahwa dia sedang kebingungan.

Elby berjalan menghampiri Laena yang sedang duduk Sambil menyodorkan gulali kapas itu kepada Laena, tetapi Laena tidak langsung menerimanya, Ia malah menolak dan memalingkan wajahnya kearah yang berlawanan.

“Nih, tapi janji jangan marah.” Rayu Elby sambil Menyodorkan gulali kapas itu.

“Gak mau, Lae bisa beli sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Gak mau, Lae bisa beli sendiri.” Ketusnya yang masih ngambek terhadap Elby.

“Ya sudah kalo gitu biar aku kasih kepada Orang lain.” Jawabnya yang menggunakan kata aku. Hampir saja hati Laena meleleh setelah mendengar Elby berbicara layaknya pria pada umumnya, mungkin ini efek ketika pria yang sering menggunakan kata formal disehari-harinya, sekalinya non-formal membuat hati seseorang tantrum. Namun Laena ingat bahwa dirinya sedang merajuk.

“Terserah.”

“Bener? Aku kasih loh.” Ujar Elby yang mulai berusaha memanggil seseorang yang ada disana.

“Mbak, mbak, m-” 

“JANGAN!.” sanggah Laena disaat Elby berusaha memanggil Orang yang sedang berlalu lalang.

“Kenapa? Katanya gak mau, kan kamu pengen beli sendiri.” Ledeknya.

“Ihh jangan, sayang kalo di kasih sama Orang.”

“Kenapa sayang? Mereka pasti akan memakannya.”

“Ihh bukan gitu…Lae itu memang bawa dompet, tapi gak ada uangnya!.” Jelasnya yang mulai geram terhadap Elby, terbata-bata.

“Hah?.” Beo Elby.

“Gak mau, ih, suruh siapa tadi bilang mau beli sendiri, yey salah sendiri.” Lanjut Elby.

“Tapi kan Lae gak punya uang! Kalo gak percaya liat aja.” Ujar Laena yang mulai memperlihatkan isi dompetnya kepada Elby, Elby yang diperlihatkan isi dompet Laena dengan sudut matanya, yang hanya berisi Rp7.000,00 tanpa menggerakan tubuhnya sama sekali.

000,00 tanpa menggerakan tubuhnya sama sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Oh Oke, tapi gak gratis.”Ujar Elby senang.

“Kok gitu, Om kan udah liat dompet Lae gak uangnya!.”  Ujar Laena. 

“Tujuh Ribu juga uang Laena.” ucap Elby.

“tapi kan gak cukup untuk beli gulali kapas.”
“Ya sudah, kalau kamu mau ini pasti akan ada syaratnya, tapi, kalau kamu nggak mau tidak apa, aku kasih gulali ini kepada orang lain.” Ujar Elby.

Laena yang sudah jengah dengan perdebatan ini, ia memutar kedua bola matanya sambil menghirup nafas panjang agar bisa mengontrol emosinya itu.

“Asal jangan uang.”Seketika Ucapan lesu itu berubah menjadi ekspresi yang bertenanga dan berbunga dengan bola mata yang melotot hebat, kali ini Ia benar-benar syok setelah dirinya tersadar bahwa Elby mengatakan sebuah syarat untuk bisa mendapatkan gulali kapas yang akan diberikan kepada Laena.

“Cium!.”Ucap Elby sambil memandangi wajah cantik milik Laena.


ELBYAN ; Lonra Alvarado || ENDWhere stories live. Discover now