ELBYAN ; Lonra Alvarado || END

10|| waktu berjalan dengan cepat

MORNING TO ALL🌞

ELBYAN PART 11 ON🟢

Semoga kalian terhibur dan puas dengan cerita ELBYAN..

HAPPY READING🤩

Selamat membaca .....

10. Waktu berjalan dengan cepat

**

Dari sekian banyak nya gosip yang berhamburan akhirnya sebuah fakta pun terungkap dengan jelas, bahwasanya Laena benar-benar akan dijodohkan dengan anaknya Om Rehan.

Dan sekarang hari pertunangan itu pun sudah dimulai, dimana dari beberapa keluarga Pria sudah datang menunggu kehadiran Laena yang masih sibuk berdandan didalam kamar bersama sang Mamah.

“Mah” panggil Laena yang sedang duduk di kursi riasnya.

“Hem”

“Mah.”

“Iya, kenapa?.”

“mah! Lae gak mau di jodohin sama Anaknya Om Rehan.” Ujar Laena dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Ingin rasanya Ia menangis kencang sambil mengoceh mengutarakan unek-unek yang ada didalam hatinya saat ini.

“Kenapa gak mau?”

“Mah, Anaknya Om Rehan itu Duda, udah Tua.” Ucapnya yang masih menahan tangisnya.

Tak kuasa dengan rasa nyeri yang menjalar dalam hati dan tenggorokannya, air mata itu pun kini menetes dengan sendiri.

Laena terus berusaha menahan air mata yang terus menetes semakin deras dan rasa sakit yang terasa mencekik tenggorokannya.

Sebandel apa pun dia, s’manja apa orang tersebut, dan secengeng apa anak itu, Bagaimana pun juga dia adalah seorang anak yang membutuhkan pengertian dan kasih sayang seorang ibu. Begitupun dengan sang ibu yang selalu sakit jika melihat buah hatinya terluka dan menangis didepan matanya.

Mamah Laena memeluknya dengan erat dan penuh kasih sayang tanpa mereka sadari butiran air mata menetes membasahi pipi sang Mamah. Entah apa yang ingin Ia ungkapkan kepada Putri tunggalnya untuk mengutarakan isi hati dan pikiran yang telah Disimpan. Ada rasa senang saat melihat Anaknya akan bertunangan dengan Pria dari Orang baik-baik. Dan ada juga rasa kasihan kepada sang Anak yang rela mengorbankan hatinya untuk mencintai Pria pilihan Orang Tuanya, tanpa Ia sukai sedikitpun.

“Udah, jangan bikin Mamah ikut nangis dong. Mungkin ini memang jalan yang terbaik dari Tuhan, Buat kamu menempuh masa depan dengan pilihan yang telah Tuhan tunjuk.” pesan sang Mamah yang semakin membuat Laena menangis haru.

Teringat dengan cerita kedua Orang Tuanya saat mereka masih muda yang tidak mengenal satu sama lain, namun masih bisa menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dalam keluarga kecilnya dari saat itu sampai sekarang.

Laena menghirup napas panjang setelah hatinya mulai tenang dan lega, seketika Ia mengambil tisu untuk menghapus jejak air matanya yang langsung Ia tutupi dengan olesan bedak. Sesaat Laena tersenyum kepada sang Mamah untuk selalu menerima resiko dalam teka-teki cobaan dan ujian dunia untuk menuju kebahagiaan yang masih tertunda.

“Yuk ke bawah.” Ajak sang Mamah

❣

“Le, kemarin pas acara lamaran gimana? Cakep gak anaknya Om Rehan?.” Tanya Sabrina penasaran.

“Gak tau.” Ujarnya yang anteng makan mie goreng khas Ibu Kantin sekolah.

“Lah kok gak tau?.” Tanya Wilona heran.

“Kemarin dia gak dateng, kitinya ligi sibik.” Ujar Laena tak suka.

“Lo semua tau gak, semenjak kejadian kemarin gue jadi mikir kalo Anaknya Om Rehan beneran udah Tua banget, ya Tuhan gue takut nikah sama Om-Om Brewokan.” Ujar Laena yang sedikit menghelas dengan hati yang bejibun tak tenang.

“Sumpah Le gue jadi inget sama Tokoh Utama di FILM ‘SAVE ME’ itu loh yang jadi Bapak Rohani.” Seru Resna yang terus memikirkan Visual dari Anaknya Om Rehan atau yang lebih jelas adalah Tunangannya Laena.

“Tuhkan, hati gue mulai gak tenang lagi.” Ujar Laena yang ingin menangis dengan hatinya yang tak tenang, entah lah dari semalam Laena terus Overthinking memikirkan gambaran dari tunangannya itu.

“Lo kenapa nangis?.” Tanya Sabrina.

“Gue gak tau harus ngomong apa, gue takut, gue takut kalo gue bakalan nikah sama Bapak-Bapak.” Ucap Laena yang mulai menangis sedih.

“Berdo’a aja yang terbaik.”

❣

[ Gambaran dres yang dipakai oleh laena,, selebihnya sesuaikan dengan apa yang kalian bayangkan ]

PART 11 OFF🔴

SEE YOU TO ALL👋👋