27. Hilang

469 10 1
                                    

Happy reading gayyysss


Terbangun dari tidurannya diatas rumput Laena beranjak masuk kedalam rumah yang masih terlihat gelap. Jam sudah menunjukan pukul 17:05 WIB Laena tersadar saat ia melihat jam dari ponsel miliknya. Sesekali Laena berpikir selama itukah dirinya tertidur diluar dan tidak ada yang membangunkannya sampai sekarang. Ia menoleh kearah rumah yang masih terlihat gelap tidak ada sedikit pun cahaya dari sinar lampu yang ada.

Laena menyalakan semua lampu yang ada di rumah, sempat mencari Alex kedalam kamar untuk bertanya kenapa ia tidak menyalakan semua lampu rumah, namun Alex tidak ditemukan keberadaannya. 

Laena sempat duduk sebentar diatas sopa ruang tamu sambil bermain hp namun ia langsung berdiri setelah mendapatkan ide yang muncul secara tiba-tiba dalam pikirannya.

Laena segera berlari menuju kamar untuk membawa sesuatu yang sudah lama ia simpan didalam laci. Didalam laci itu terdapat tiga bungkus lilin kecil dengan setumpuk piring kecil khusus kue ulang tahun. Dulu Laena sempat ingin merayakan ulang tahunnya di tempat yang ia inginkan sendirian dengan mewujudkan semua ide yang muncul dalam pikirannya. Namun, ia tidak sempat melakukan hal itu karena dulu ia masih terlalu kecil untuk bepergian sendirian apalagi pergi dimalam hari.

Laena tersenyum saat keinginan dulu belum terlaksanankan dan sekarang berhubung Alex tidak ada dirumah ia bisa leluasa untuk pergi kemana saja dan kapan pun itu .

Suara klakson mobil terdengar sangat jelas setelah mobil milik Alex terparkir didepan rumah. Semua penumpang keluar dari mobil begitupun dengan Alex yang langsung membuka bagasi mobil untuk mengeluarkan semua barang-barang milik Sabrina dan temannya yang lain. Sabrina dan yang lainnya berputar-putar melihat sekeliling rumah yang begitu mencolok dimata mereka.

“Gue pikir rumah lo tiga atau dua tingkat.” celetuk Resna. Alex yang berjalan menuju mereka sambil mendorong dua koper pun langsung menjawab celetukan Resna dan meninggalkan mereka begitu saja kedalam rumah.

“Lo buta atau pura-pura buta? Gak liat danau di pinggir rumah gue sedege apa? Orang tua gue juga mikir kali mau bikin rumah pantasnya gimana.” Pungkas Alex yang langsung meninggalkankan mereka dengan barang bawaannya.

“Lo sih kebiasaan, kalo ngomong pikir dulu. Jangan asal.” Sakras Sabrina yang menegur Resna pelan.

“Ya maaf, gue ngomong apa adanya.” Elak Resna.

“Lo gak liat Res, ornamen rumah Alex klasik? Coba lo perhatiin bangunannya mirip rumah klasik di luar Negeri yang di gabung atau di collaborasi kan dengan design Indonesia."
Resna baru sadar setelah mendengar ucapan Wilona yang sedari tadi memperhatikan bangunan rumah Alex. Resna dibuat menganga setelah memasuki rumah Alex yang terlihat klasik dari luar namun ternyata didalam sangatlah mewah, apalagi setelah matanya tidak sengaja melihat sebuah tangga menurun untuk menuju ruang bawah tanah yang terletak disudut ruang tamu dan tangga naik kelantai atas yang ada di tengah rumah.
Sabrina menyenggol bahu Resna setelah melihat isi rumah Alex yang sebenarnya sangat berbeda jika dilihat dari luar.

“Makanya jangan menilai sesuatu dari caseng, cengo sendiri kan lo.” Ucap Sabrina kepada Resna.

“Lex, kita bertiga tidur dimana?.” Tanya Sabrina kepada Alex yang sedang sibuk memainkan ponselnya sambil rebahan.

“Lo gak liat tangga yang ada di depan lo?.” Tanya Alex kepada Sabrina yang langsung menoleh kearah tangga menuju ruang bawah tanah.

“Lo semua tidur dibawah. Disana cuman ada satu kamar. Tapi awas aja pas gue chek kebawah ruangan itu berantakan.” Sakras Alex kepada mereka bertiga.

Mereka langsung pergi keruang bawah tanah untuk menyimpan barang-barang yang mereka bawa. Baru saja dipertengahan anak tangga mata mereka dibuat melotot kagum setelah melihat kondisi ruang bawah tanah rumah Alex yang sangat amat begitu mewah, tidak kalah dengan ruangan yang ada di lantai satu dan disana juga terdapat televisi yang sudah disediakan.

“Makan apa gue tadi, bisa mimpiin ruang bawah tanah semewah gini. Gue kira bakalan mirip dengan penjara kayak di film SAVE ME.” Celetuk Resna.

“Yeh, giliran tadi aja ngeledek lo.” Celetuk Sabrina.

“Kan gue gak tau.”Ucap Resna.

Setelah pergi menyimpan barang-barang ke kamar yang ada di ruang bawah tanah, sabrina dan kedua temannya kembali kelantai utama untuk menanyakan keberadaan Laena kepada Alex.  Alex yang masih anteng bermain game online pun seketika tersadar setelah Sabrina mengatakan kepadanya bahwa Laena tidak ada didalam kamar.

“Lex Laena mana?.” Tanya Sabrina kepada Alex.

“Kamar.” Ucapnya.

“Ya kita tau Laena di kamar tapi kita gak tau kamarnya yang mana.” Ujar Resna kepada Alex, lagi dan lagi Resna membuat Alex sakit kepala.

“Ya lo cari aja sendiri. Punya kaki kan!.”
“Au ahk sebel gue sama lo.” seharusnya Alexlah yang merajuk karena kesal, tapi ini malah berbanding balik, Resna yang malah ngambek kepada Alex. Resna berjalan sambil menghentak-hentakan kakinya menjauh dari mereka untuk mencari keberadaan Laena sambil memanggil nama Laena sekencang mungkin.

“LAENA,,, YUHU I COMING.” seru Resna yang menggema kemana-mana.

“Lex kamar Laena dimana?.” Tanya Sabrina.

“Noh.” Tunjuk Alex kearah pintu putih yang ada diruang tamu dekat anak tangga menuju ruang bawah tanah. Sabrina saling melayangkan tatapan dengan Wilona setelah mendapatkan jawaban dari Alex.

‘Kenapa gak bilang dari tadi nyet.’ Batin Sabrina kesal. Untuk apa Resna pergi jauh-jauh mencari Laena sampai ke lantai dua jika kamar Laena berada di dekat mereka. Sabrina dan Wilona langsung mengetuk kamar Laena. Namun tidak ada jawaban dari orang dalam, mereka sempat menoleh kaarah Alex untuk meminta kepastian.

“Tidur kali.” Ujarnya acuh tak acuh. Sabrina mencoba membuka knop pintu Laena dan siapa sangka pintu kamar Laena tidak dikunci namun setelah dibuka kondisi kamar terlihat rapi dan sunyi tidak ada tanda-tanda kehidupan.

“Gak ada lex.”

“Kalo gak ada dikamar berarti Laena tidur dikamar gue.” Ujar Alex. Dari arah anak tangga menuju lantai atas Resna berteriak menanyakan Laena kepada Alex, karena ia tidak menemukannya dimana-mana.

“ALEX, TAI LO COBA-COBA BOHONGIN GUE YA! DISINI GAK ADA LAENA.” teriak Resna sambil berjalan menuju mereka.

“ALEX LAENANYA DIMANA!.” Resna terus berteriak menanyakan keberadaan Laena kepada Alex. Alex yang mendengar teriakan Resna pun langsung terduduk sambil melamun kan sesuatu. Ditengah lamunannya ia segera menanyakan tanggal  berapa sekarang kepada mereka sambil menoleh kearah layah ponsel.

“Sekarang tanggal berapa?.” Pertanyaan Alex membuat mereka cengo tidak ngerti apa maksud Alex barusan. Setelah melihat ponsel, Alex langsung mengguyarkan rambutnya frustasi, pasalnya sekarang bukan tanggal yang selalu menjadi jadwal menghilangnya Laena dari rumah ketika datang kebandung.
“Sekarang tanggal 16 emang kenapa? Sangkut pautnya Laena dengan tanggal apa?.” Tanya Sabrina hati-hati.

“Kalau kebandung Laena sering kabur dari rumah setiap tanggal lahir ulang tahunnya.” Jelas Alex.

“Tapi sekarang tanggal 16 Mei bukan Juni.” Ucap Wilona.

“Itu yang jadi masalahnya.” Alex dibuat setres sendiri pasal Leana yang mulai berulah kabur dari rumah lagi. Sudah menjadi kebiasaanya yang selalu pergi menghilang tanpa kabar seperti ini. Namun masalah yang lebih beratnya adalah Alex diberi tanggung jawab untuk selalu menjaga Laena oleh kedua orang tuanya.



**
Coba tebak Perkiraan kalian laena kabur kemana???

ELBYAN ; Lonra Alvarado || ENDWhere stories live. Discover now