22. Go To Bandung

498 17 10
                                    

Good night to all

ELBYAN PAR 22 ON

HAPPY READING❤️‍🔥🎊🎊


“Wil gue perhatiin dari tadi lo murung terus. Punya masalah?.” Tanya Sabrina yang sedang meminum jus mangga. Mereka bertiga kini sedang berada di kantin sekolah sambil menunggu belle masuk selanjutnya berbunyi.

Dari paska kejadian kemarin Wilona terlihat murung, ia masih teringat dengan perkataan yang telah Laena lontarkan kepadanya.
“Gue gak papa ko! Cuman kepala gue agak pusing, mungkin gara-gara kemarin ke hujanan.”

“Bukan nya lo kemarin naik mobil?.” tanya Resna.

“Kemarin gue bareng Bang Bian berhenti di cafe untuk berteduh dulu sambil Makan, tapi gak sengaja kita ketemu Laena bareng Alex.” Ujar Wilona kepada kedua temannya.

“Maksud lo kata ‘tapi’ gimana ya? gue kurang paham, terus kenapa Laena bisa bareng murid baru itu?.” Tanya Resna bingung.

“Gue… gue gak tau tanggapan kalian akan seperti setelah gue cerita kejadian kemarin ke kalian, tapi gimana pun itu gue ikhlas kok.” Ucap Wilona.

“Kok ngomongnya gitu wil?.” Tanya Sabrina heran.

“Tuhkan, udah gue bilang, hikss… makin kesini gue makin nggak ngerti lagi dengan kisah pertemanan kita, hiks… dikit-dikit masalah.” Ucap Resna yang mulai menangis kesal dengan dirinya sendiri.

“Lo bisa diem bentar gak Res!.”Ucap Sabrina kesal. Sabrina kembali menoleh kearah Wilona setelah mendapatkan respon dari Resna, bahwasanya dia bakalan bungkam selama Wilona selesai menceritakan semua kronologi yang telah menimpanya kemarin.

“Lanjut wil.” Ujar Resna cemberut. Wilona memejamkan matanya sebentar sambil menghirup napas panjang. 

“Gue… gue, gak bisa ngomong…” Ucapnya terbata-bata.

“Gak papa Wil, gak usah dipaksain, gue ngerti kok.” Ujar Sabrina. Resna menoleh kearah Sabrina setelah mendengar ujarannya barusan.

“Emang lo tau masalahnya apa? Kok gue gak denger Wilona cerita.” Ucap Resna ceng

“ Bego! Lo bisa gak Res, sehari aja gak bikin tekanan darah gue naik!.” Tegas Sabrina yang kesal.

“Emang lo anak IPA apa? Pake ngomong tekanan segala!. Gue tuh cuman nanya ‘emang lo tau masalahnya pa? SECARA KAN GUE GAK DENGER DIA NYERITAIN ALUR MASALAHNYA KAYAK GIMANA!.” timpal Resna yang sama ngototnya dengan Sabrina.

“Gue gomong ‘ngerti’ karena gue paham Wilona gak bisa sembarangan nyerita MONYET!.” Keras Sabrina dengan kedua gigi atas dan bawahnya ia rapatkan. Dia sudah benar-benar geram dengan Resna yang suka membolak balikan pembahasan.

HEHEHE

Resna nyengir setelah Sabrina menjelaskan semua yang ia maksud barusan, meski temennya itu harus menjelaskannya menggunakan tenaga dalam. “ouh iya, BTW lo dengan kembarannya si Bubu apa kabar?.” Tanya Resna.

“Ehk salah, salah, maksud gue apakah sudah pacaran kah, atau tunangan kah, atau sodaraan gitu? Bukan tanya kabar dia gimana.” Koreksi Resna.

“Gue bukan siapa-siapanya bang Bian, cuman sebatas mantan adik dan mantan kakak ipar.” Penjelasan Wilona membuat kedua temannya berbeo cengo.

“HAH?.” Beo mereka barengan. “Bang Bian mantan suami almarhum kak Sela. kakak gue!.” Jelasnya lagi.

“WHAT… WHAT… WHAT! SEJAK KAPAN LO PUNYA SODARA? KOK GUE GAK TAU? KOK GUE GAK PERNAH LIAT?.” tanya Resna antusias. Semua pengunjung kantin sekolah melirik kearah tempat duduk mereka bertiga.

ELBYAN ; Lonra Alvarado || ENDWhere stories live. Discover now