05. Menjaga Rahasia

715 19 0
                                    

Semua teman Raline terkejut mendengar perkataan dari pria paruh baya yang diyakini oleh teman-teman Raline sebagai Om-nya dan ternyata pria paruh baya tadi Papa Mertua Raline yang menjelaskan tentang hubungan yang baru dimulai Raline dan Rasya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Semua teman Raline terkejut mendengar perkataan dari pria paruh baya yang diyakini oleh teman-teman Raline sebagai Om-nya dan ternyata pria paruh baya tadi Papa Mertua Raline yang menjelaskan tentang hubungan yang baru dimulai Raline dan Rasya .

"Kalian dengar kan apa kata Papa Rasya dan Raline  ? " ucap Papa Zaki yang mengedarkan pandangan bergantian pada Raline dan Rasya.

Raline dan Rasya saling beradu pandangan sengit, Raline hanya diam tetapi diamnya Raline hanya bisa komat-kamit haha kayak baca mantra aja. Sedangkan Rasya menarik napasnya  dengan kasar dan langsung pergi begitu saja .

"Eemm, maaf saya permisi dulu. Mau nyusul Pak Rasya," ucap Luna yang berlalu pergi menyusul Rasya.

"Raline kenapa kamu cuma diam saja ? ayo temani suami kamu!" perintah Papa Zaki kepada Raline untuk segera menyusul Rasya.

"Hah? Su-su- Suami ?" teriak pelan Alena sambil menutup mulut mereka karena terkejut dengan kata Suami kamu.

"Hah ? Lin? Lin?" ucap Nada yang sama kayak Alena juga terkejut.

"Su-suami?  Pak Rasya dan elo ... Itu?  Maksu- maksudnya gimana ?" ucap Alena lagi. Dan Raline tak bisa berkata apa - apa.

Raline mengaruk tengkuknya padahal gak merasakan gatal dan Raline melakukannya untuk mengurangi rasa gugupnya. Karena Papa Mertuanya secara otomatis telah membuka rahasia pernikahan Raline dan Rasya yang Raline sembunyikan dari temen- temennya.

Tetapi malah terbongkar begitu saja oleh papa mertuanya sendiri. Melihat reaksi para temannya Raline terkejut dan mengalihkan pandangan ke Raline untuk memberi penjelasan tentang ucapan Papa Mertuanya. Sementara ditaman tempat rasya singgah sebentar untuk menenangkan pikiran dan hatinya.

"Ck ... Arghh ... Kenapa nasib saya jadi kayak gini! Saya punya salah apa coba, hingga dikasih takdir kayak gini. Ini gila!" decak Rasya sambil menggebrak kursi taman yang diduduki.

"Misi, Pak Rasya," ucap Luna sembari berjalan lenggak lenggok kearah Rasya dan duduk berdekatan dengan Rasya. Dan Rasya pun menoleh ke sumber suara.

"Maaf, Pak Rasya. Bukannya saya mau ikut campur dengan urusan, Pak Rasya. Emang Pak Rasya punya masalah apa, Pak ? Kalau Bapak mau cerita ke saya, saya siap Pak jadi temen curhat Bapak," ucap Luna lagi memandangi Rasya dengan tersenyum. Sementara Rasya pun terdiam beku tanpa merespond ucapan Luna tadi.

"Pak ? Kalau Bapak sudah tenang. Bapak boleh kok cerita ke saya," jelas Luna lagi dan Luna memberanikan diri untuk memegang tangan Rasya . Dan Rasya pun hanya menampilkan senyum tipis bahkan kalau orang melihat terkesan tidak senyum.

"Luna, maaf ya. Saya ada urusan jadi saya permisi dulu, "ucap Rasya dengan melepaskan gengaman tangan Luna dan beranjak pergi begitu saja meninggalkan Luna ditaman.

"Hiih ... Kok gue ditinggalin Pak Rasya sih! Gak-gak gue harus semangat untuk bisa mendapat perhatian Pak Rasya. Semangat Luna semangat!" ucap Luna yang kesel karena dikacangin Rasya.

Terjebak Pernikahan Dini  [ SELESAI ]Where stories live. Discover now