24. Pak Rasya Gay ?

201 9 0
                                    

"Keluar!" kata orang itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Keluar!" kata orang itu.

Seketika bahu Raline merosot lesu, Gadis cantik itu tidak bisa menolak perintah dari Dosen galak yang berkata dengan nada sinis tersebut.  Apalagi protes karena kalau sampai  dia berani protes dia pasti akan mendapatkan masalah yang lebih besar.

"Ba-baik, Pak. Saya minta maaf ," ucap Raline dengan nada lemas, lalu berbalik badan untuk keluar dari kelas.

Ya, orang yang menyuruh Raline untuk keluar dari kelas adalah Rasya Dosennya. Gadis cantik itu tidak bisa berbuat apa-apa karena memang aturan dikelas Rasya tidak boleh ada yang terlambat, atau pun tidak mengerjakan tugas yang Rasya berikan. Jika tidak melakukan apa yang ada diaturan tersebut maka jaminannya adalah akan mendapatkan nilai yang jelek.

"Astaga, Raline. Lo tadi dari mana aja sih ?" tanya Nada sambil menatap Raline yang lemes.

"Wah, lo emang nyari penyakit, Lin. Gila, suami lo galak banget ya, tega ngusir istrinya sendiri dari kelas. Gue aja yang liat ngeri banget, tapi sumpah gue ngakak banget liat ekspresi lo tadi," ucap Alena sambil terkekeh melihat ekspresi sahabatnya yang kayak krupuk yang mengkeret kena air.

"Yeeee, malah diketawain. Kalian kenapa tadi gak ngasih tahu gue, kalau Pak Rasya sudah datang ," protes Raline sambil menoyor bahu Alena.

"Woi, gue aja kaget pas jalan ke kelas dan liat Pak Rasya keluar dari ruangannya dan jalan mau masuk ke kelas sambil nenteng laptopnya," sahut Alena.

"Iya, bener itu kata si Alena, gue panik dong. Lo juga ngilang tiba-tiba, tadi gue udah nelfon elu, tapi nomer lo gak aktif . Yaudah, gue kirim pesan ke nomer lo, yah meskipun nomer lo gak aktif. So, bukan salah kita dong ?" jawab Nada.

"Lin - Lin, gue mau nanya nih. Emang kenapa sih Pak Rasya galak banget sama istrinya sendiri ? Heran deh gue, " tanya Alena sambil ngemil menatap Raline.

Raline menghembuskan napas beratnya. "Yaelah, kalau itu mah udah dari awal ketemu aja udah begitu," jawab Raline memutar bola matanya dengan malas.

"Tapi kalau dirumah beda kan ? Gak segalak itu kan? " tanya Nada dengan nada menyelidik kepada Raline.

"Dirumah atau dikampus sama aja, gak ada bedanya. Apalagi kalau dirumah tambah galak, jutek, sinis lagi. Ampun, gue lagi diem aja tuh dipelototin," keluh Raline sambil menceritakan nasibnya punya suami galak.

"Ah elah, gue mah gak percaya, Lin. Masak segalak itu ?" sanggah Nada terkekeh mendengar curcolan Raline.

"Apa lo gak kasih nafkah batin kali ? Mangkanya, mode galaknya on," ledek  Alena yang terkekeh sambil memegang perutnya yang merasakan sakit ketika menertawakan sahabatnya.

"Yeee, nih anak. Kalau ngomong gak di filter," sungut Raline kembali menoyor bahu Alena.

"Tapi kalau dipikir-pikir omongan Alena, emang ada benernya loh, Lin. Kalau dilihat ya dari segi kacamata gue, cowok mana pun mana ada yang gak tergoda atau tertarik sama cewek. Apalagi ini tinggal satu rumah lagi, dan satu lagi, Lin. Pak Rasya kan pria dewasa yang normal, secara gitu pasti punya nafsu dong," jelas Nada santai dengan panjang lebar kepada Raline.

Terjebak Pernikahan Dini  [ SELESAI ]Where stories live. Discover now