35. Dressnya Yang Cantik, Bukan Kamu!

177 4 0
                                    

Keesokan paginya kini Rasya dan Raline mulai tidur sekamar, bunyi alarm ponsel Rasya berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan paginya kini Rasya dan Raline mulai tidur sekamar, bunyi alarm ponsel Rasya berbunyi. Rasya pun membuka matanya kemudian meraih ponselnya yang ada diatas meja nakas kemudian mematikan alarmnya. Tanpa dia sadari ternyata semalaman Raline dan Rasya tidur dengan berpelukan, Pria itu melihat kearah Raline yang ternyata masih tertidur lelap dalam pelukannya. Hingga Rasanya Raline tak mau melepaskan pelukan darinya dan malah semakin erat Raline memeluk Rasya seolah mengisyaratkan Tak boleh dilepaskan.

Kini pandangan Rasya memindai wajah cantik Raline yang nampak damai dan teduh ketika masih tidur. Tak terasa Sudut bibir Rasya terangkat menampilkan senyuman manis ala Rasya, tetapi seketika senyuman tadi berubah kembali ke mode datar Rasya. Ketika melihat Raline mulai bergerak menggeliatkan badannya dan membuka matanya secara perlahan. Raline yang nampak masih memeluk Rasya ketika kesadaran Raline sudah penuh, Raline pun melepaskan pelukannya dan menjauh dari Rasya.

Keduanya nampak masih canggung untuk tinggal sekamar berdua, hingga beberapa saat pandangan mereka bertemu tetapi tak lama kemudian terputus, hingga pelarian mereka menuju ke kamar mandi. Mereka berdua pun bergegas ke kamar mandi, tetapi lagi-lagi mereka tiba dipintu kamar mandi secara bersamaan.

"Mas Rasya duluan aja."

"Kamu duluan."

"Enggak, Mas Rasya aja duluan."

"Gak kamu duluan aja."

"Oke kalau gitu kita suit aja. Siapa yang menang dia yang duluan gimana?"

"Oke deal. Ayo kita mulai sekarang."

"Satu ... Dua ... Tiga ..."

Dan pemenang dari suit tersebut adalah Rasya. Tetapi tiba-tiba ponsel Rasya yang ada diatas meja nakas berdering, mau tak mau Rasya pun segera mengangkat teleponnya.

"Kamu duluan aja mandinya. Saya mau angkat teleponnya dulu."

"Baiklah," jawab Raline sambil mengangguk dan berlalu masuk kedalam kamar mandi tanpa protes.

Rasya pun menyeritkan alisnya ketika melihat siapa yang menelfonnya sepagi ini dan ternyata nama yang tertera dilayar ponselnya adalah Papa.

"Ada apa Papa menelfon sepagi ini?" guman lirih Rasya kemudian menggeser tombol dan mengangkat teleponnya.

"Hallo, Pa," sapa Rasya.

"Rasya Kamu ingatkan kalau hari ini adalah ulang tahun perusahaan keluarga Ayogya?" tanya Papa Rasya yang tanpa menjawab sapaan dari Rasya.

"Hem, iya ingat," jawab Rasya sambil melirik kearah kalender.

"Jadi Papa nanti malam berhalangan untuk hadir diacara tersebut. Mama kamu ikut papa diacara dinner dengan kolega Papa dari London. Papa harap kamu bisa datang untuk menggantikan Papa, jangan lupa ajak istri kamu."

Rasya pun tak bisa membantah ataupun menolak perintah dari Papanya, ketika sudah berkata sedemikian rupa. "Iya Pa."

"Oh iya nanti kamu jangan lupa mampir ke butik Tante Isabella untuk memilih pakaian yang cocok untuk kalian."

Terjebak Pernikahan Dini  [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang