"TAUFIQ Al-Iman bin Taufiq Mikael " suara garau milik tok kadi yang dibayar Iman bergema dalam masjid yang lenggang .
"Saya "
"Aku nikahkan dikau dengan Dahlia Qistina binti Doney dengan mas kahwin sebanyak RM10,000 tunai "
"Aku terima nikahnya Dahlia Qistina binti Doney dengan mas kahwin sebanyak RM 10,000 tunai "
Tok kadi itu memandang kiri dan kanannya . Melihat anggukkan lelaki yang berada dikiri kanannya . Terus perkataan sah terlafaz .
Dahlia terkedu . Dia terdiam . Kenapa tiada air mata yang mengalir ? Kenapa dia terasa ringan ? Seolah-olah bebas dari suatu cengkaman ?
Lamunannya tersentak apabila tangan kananya diraih Iman . Iman hanya menayang wajah tanpa perasaannya. Dahlia mencebik . Tak sweet langsung .
"Kau cebik lagi aku cium . Dah jum " terus Iman bangkit setelah Dahlia selesai menyarungkan cincin padanya pula .
Sebenarnya Iman sedang menahan malu yang teramat . Dia tak sangka walaupun baru berkenal hatinya mudah terpaut dengan gadis ini sedangkan selama ini bukan tak laku tapi dia yang pandang perempuan hujung mata .
Dahlia terus berlari mendapatkan Iman . Terlompat-lompat dia menyaingi Iman . Dia hanya memakai baju kurung putih tanpa manik , mahupun sebarang corak. Hanya baju kurung satin putih kosong . Manakala Iman lengkap berpakaian baju melayu putih tanpa samping .
"Ribenanya lahai " ujar Iman perlahan . Dia menarik Dahlia lalu dirangkul bahu kecil gadis itu . Dicium sekilas dahi gadis itu dengan langkah menuju ke kereta mereka . Dahlia hanya tersenyum dalam rangkulan Iman .
Kenapa dia terima ? Kenapa dia bahagia ? Nanti saya cerita ye. Dahlia ketawa dalam hati . Dia gila , benar dia gila . Menerima lamaran yang tak berapa lamaran dari seorang lelaki yang baru dikenalinya 7 hari .
Bahagia setelah dinikahi walaupun bukan berwalikan bapa kandungnya . Dia tak lari kerana dia tahu Iman punyai niat yang baik . Apa yang terjadi dalam hidupnya akan ditempuhi dengan redha . Seperti hari ini .
Mungkin sudah ditakdirkan dia akan bergelar isteri kepada Iman . Jadi siapa dia untuk menolak takdir ?
"Berangan ! " terus Dahlia mengaduh kesakitan . Tangannya laju mengosok dahi yang baru dijentik Iman . Iman menahan senyum melihat wajah isterinya yang sudah kemerahan . Isteri ?
Wajah Iman mula berona merah . Dia pula yang malu tiba-tiba . Kereta Range Rovernya dihidupkan .
Dia memandang Dahlia yang seakan teruja dengan sesuatu . Dahlia berpaling saat terasa dia diperhati .
Wajah dingin Iman dipandang kehairanan. Dah kenapa laki aku moody ni ?
Perlahan-lahan Iman mendekatkan wajahnya dengan wajah isterinya . Dahlia terundur kebelakang perlahan-lahan . Menjauhi wajahnya dari 'bersatu' dengan wajah Iman .
Dahlia memejamkan matanya saat terasa nafas hangat Iman menyapa wajahnya .
Klik !
Dia pantas membuka mata . Mata Iman masih tertancap memandang tepat anak matanya .
"I wish i could do like you imagine , baby girl . But not now " bisiknya romantis . Bibirnya betul-betul rapat dengan bibir Dahlia hingga terasa pergerakkan dibibir Dahlia setiap kali dia berucap .
Hidung Dahlia digeselnya lembut sebelum dicium sekilas . Dia masukkan gear lalu Range Rover itu bergerak meninggalkan perkarangan masjid .
Dahlia terdiam dengan kelakuan Iman sebentar tadi terus membuang pandangan ke luar tingkap . Malu dengan apa yang dia fikirkan . Ingatkan suaminya gatal nak kiss rupanya pasang seatbelt .
Iman menoleh ke kanan menghadap tingkap sambil mulut terkumat kamit menyumpah dirinya .
Malu dengan tindakan bodoh dia tadi .
"Malam ni ikut aku k ? Aku nak ajak kau jumpa 'family' aku " ujar Iman . Dahlia hanya mengangguk .
Suasana dalam kereta janggal tanpa suara. Iman mengeluh perlahan sebelum mengambil tangan kanan Dahlia digenggam erat dibawa ke mulut lalu dikucup *ayat keling😂*
"Terima kasih sebab terima aku . Aku harap kau akan terima aku . Diri aku yang sebenar " ujar Iman lembut .
Memulas stereng , memasukkan gear tanpa melepaskan pautan erat jari-jemari mereka .
"Saya takde pilihan terima jelah awak " ujar Dahlia mengusik .
Iman terus menarik hidung Dahlia sambil ketawa kecil . Believe or not sudah lama dia kehilangan senyuman dan tawa selepas kejadian hitam itu dan kini ia kembali kerana gadis bernama Dahlia .
Always be my girl , baby girl
- - - - - -
"BERANI kau bawa Luna , Feng ? " ujar Adam sedikit menjerit memandangkan suaranya tenggelam dengan alunan muzik rancak Eksutif Club .
Eksutif Club adalah tempat dia , Feng dan Iman selalu melepak . Selalunya mereka hanya bertiga tapi kali ini Feng membawa kekasih hatinya , Luna manakala Adam dengan kekasih hati dia , Isabella .
Feng hanya tersenyum sinis dengan pertanyaan Adam . Ya , jarang sekali dia membawa Luna ke tempat sebegini . Bukan apa dia takut Luna menjadi perhatian ramai lelaki . Tak pasal-pasal nanti ada yang makan hati .
"Kasi dia enjoy sikit " laung Feng memeluk pinggang Luna yang berada diatas ribanya . Gadis itu mengerakkan badan perlahan mengikut rentak lagu dumandang .
Isabella merangkul leher Adam yang duduk manakala dia berdiri menari mengikut rentak lagu . Tangan Adam juga tak lepas dari pinggang gadisnya .
"Isa , enough baby . Sit " ujar Adam tegas. Sakit hati dia melihat beberapa mata lelaki yang duduk tak jauh dari mereka memerhati lenggokkan girlnya.
"Bro ! Sorry lah lambat . Si Dahlia buat hal" sampuk Iman yang baru tiba dengan Dahlia .
Dahlia hanya tersenyum kekok . Tidak biasa dengan suasana seperti ini . Jari jemari Iman yang memeluk pinggangnya digenggam erat kekadang .
"Hey , rilex aku kat sini . Just stay close to me " ujar Iman berbisik ditelinga Dahlia . Gadis itu nampak jauh berbeza dengan dress paras paha dan rambut ikal mayangnya diselak ke kiri menampakkan leher jinjang kanannya .
Dahlia hanya memerhati suasana dihadapannya yang tak pernah dilihat selama 18 tahun ini .
Sesekali terasa usapan jari jemari Iman di perut dan pinggangnya walaupun lelaki itu sibuk berbual dengan anak buahnya .
"I'm going to toilet " bisik Dahlia rapat ke telinga Iman menyentakkan lelaki itu dari berbual .
"Kau nak aku teman ? " jelas tunjuk lelaki itu rusing tentang sesuatu . Laju Dahlia menggeleng .
"No but thanks . I'll be fine " dia kucup pipi Iman sekilas . Melihat anggukan Iman membuatkan dia bangun membetulkan dress hitam bersinarnya .
"Come back faster " ujar Iman lalu mengenyitkan mata kirinya . Dahlia terus berlalu ke toilet dengan muka membahang .
You make me crazy boy !
Dia Bidadari Tak Bersayap . Episode 6
YOU ARE READING
Dia , Bidadari Tak Bersayap
ActionKerana kehilangan kehidupan Taufiq Al-Iman berubah hitam . Dirinya hanya diselubungi dendam . Kehidupannya menjadi liar . Hanya kerana satu dendam . Dendam yang tersemat di dada dia berubah menjadi lelaki yang digeruni di kehidupan gelap . Kiri, k...