DAHLIA tersedar dari lena . Dia berdecit perlahan saat kepalanya tiba-tiba sakit . Gerakkannya terhenti . Tangan yang ingin naik mengurut kepala tersekat .
Dia jatuh melihat tubuhnya .
Dia terikat dengan tali dikerusi . Dirinya tiba-tiba takut . Baru teringat dia dibawa pergi oleh mereka ; mungkin musuh suaminya .
"Trisha ! " dia baru teringat . Sebelum dia dibawa oleh mereka dia sedang didapur dengan Trisha .
"Akak ! Sedapnya ! "
Trisha membuat muka terujanya . Perutnya digosok dan wajah kesian ditayang .
Dahlia ketawa perlahan mencubit pipi Trisha .
"Kejap lagi siaplah . Apa Trisha ingat red velvet senang ke nak buat ? "
"Akak tahu tak . Red velvet is my and abang's favourite cake ! Dulukan kitaorang selalu bergaduh . Berebut last piece cake mama buat . Sedapp "
Tanpa sedar Trisha menceritkan kisah lama .
Prang !!
Langsung masing-masing mendiamkan diri . Bunyi kaca pecah menghairakan diri masing-masing . Dahlia terus tarik Trisha menyorok dibelakangnya . Pisau yang kebetulan berada diatas meja dicapai .
Dia menarik Trisha perlahan melangkah keluar .
Sunyi .
Tidak seperti selalu . Selalunya bising dengan suara anak-anak buah Iman yang sedang menonton movie diluar rumah .
Dia menapak perlahan keluar rumah .
Apa yang terhidang didepan mata membuatkan ketakutan makin kuat menyelubungi diri .
"Aka.."
Prang !
Rebah tubuh Trisha diatas rumput dilaman rumah .
Dahlia menjerit nyaring . Dia membaling pisau ketepi mendapatkan Trisha .
"Ak..akak..lari "
Belum sempat dia membalas , pandangannya gelap serta merta . Bau klorofom memenuhi salur pernafasan .
Dahlia tertunduk menangis . Dia risaukan Trisha .
Bunyi pintu dibuka menyentakkan Dahlia . Melangkah masuk beberapa orang lelaki asing kedalam bilik .
Hanya dua lelaki mendapat perhatiannya . Lelaki paling tua diantara mereka duduk diatas kerusi yang dihulurkan oleh anak buahnya .
"Ciao bella, non pensavo che ti stessi innamorando di me "
Dahlia berkerut kening . Cuba fahami apa yang disampai oleh lelaki tua berjambang ini . Sekali tengok macam wolverine tapi wolverine yang dah kerepot .
"Opss sorry , terlupa . No Italy here "
Makin Dahlia hairan . Apa jenis darah kacukkan si tua ini ? Hahaha . Ketiga-tiga bahasa dihentam dengan mudah
"Meet you , my son , Daniel Gabro . Thanks to him because his the one who brought you here . From Malaysia to Rome , Italy "
Lelaki kacak yang berdiri disebelahnya , Daniel Gabro hanya menayangkan wajah dinginnya . Seakan tidak berminat untuk bersuara .
YOU ARE READING
Dia , Bidadari Tak Bersayap
ActionKerana kehilangan kehidupan Taufiq Al-Iman berubah hitam . Dirinya hanya diselubungi dendam . Kehidupannya menjadi liar . Hanya kerana satu dendam . Dendam yang tersemat di dada dia berubah menjadi lelaki yang digeruni di kehidupan gelap . Kiri, k...