"Baby baby baby baby . Wake uppppp" Dahlia cuba mengejutkan Iman dari lena .
Cuaca di Korea yang sekarang bermusimkan musim luruh yang dingin dan damai membuatkan Dahlia terjaga diawal pagi .
Korea ? Yup , Korea . Jangan marah author tapi marah Iman sebab dia yang request nak sambung honeymoon diorang tapi kalini dekat Korea pula .
Mereka fly terus dari Hatyai Airport ke Incheon International Airport . Dahlia yang baru sedar mereka bukan berada di tanah air terus terlompat-lompat memeluk Iman .
Jelingan dan mata-mata yang memerhati gelagatnya dihiraukan . Dia terlampau gembira kerana akan menghabiskan masa sekali lagi bersama Iman .
Jam penggera di meja sisi menunjukkan jam 6 pagi . Believe or not di Korea pukul 6 pagi sudah secerah pukul 8 pagi di Malaysia .
Iman merengek kecil . Dia menarik selimut menutup wajahnya . Dahlia menarik selimut itu semula n
"Baby wake up ! Harini banyak tempat kita nak pergi ! Wake up " Dahlia menarik hidung Iman . Iman terus memegang tangan Dahlia hingga Dahlia terbaring disisinya .
"Sayangggg janganlah kacau ! Baby nak tidurlah " rengek Iman . Dia memeluk si genit .
Baby ? Sayang ?
Lepas daripada kejadian 'Trisha' dekat Krabi kelmarin mereka berdua banyak menghabiskan masa di bilik hotel .
Tak terasa ingin bersiar-siar kerana takut terjumpa Trisha sekali lagi . Oleh sebab kebosanan yang melampau mereka bermain satu permainan dan masing-masing dah set rules siapa kalah akan ikut cakap orang yang menang .
And Iman kalah dan syarat Dahlia ialah tukar panggilan .
No more aku , kau dan saya , awak . Mula-nula merengeklah juga si Iman tapi lama-lama dia yang melebih-lebih .
"Baby , bangunlah ! Mana ada orang bangun lambat for their honeymoon ? Please baby " rengek Dahlia . Iman masih dengan tidurnya .
"Fine ! Tidurlah tidur ! " Dahlia terus bangkit ke bilik mandi . Iman tersenyum kecil dia kembali menarik selimutnya dan kembali terlena . Dia benar-benar mengantuk .
Dahlia keluar dari bilik air sambil mengeringkan rambutnya . Dia berdecit sambil mengerling Iman yang tidur .
Dia merangkak naik ke atas katil . Iman yang tidur terlentang diduduknya . Dia perhati wajah Iman yang tiada cacat cela .
Alis keningnya tebal terbentuk . Satu daya tarikan rupa paras Iman ialah bulu matanya yang lebat terlentik . Saat wajah ini mencelik matanya seperti gabungan yang serasi .
Bibir mungil terbentuk Iman diusap Dahlia . Walaupun suaminya seorang perokok namun bibirnya masih berwarna merah jambu . Iman merengek apabila tidurnya dikacau .
Dia menangkap tangan kecil Dahlia lalu dibawa kemulut .
"Goodmorning , Sayang " serak suara garau itu menyapa . Dahlia terus mencium bibir Iman . Iman yang pada mulanya terkejut terus memejamkan mata . Mula membalas ciuman Dahlia .
Iman terus menolak Dahlia hingga terbaring tanpa memutuskan ciuman . Kini dia pula yang berada diatas Dahlia .
Ciuman Iman mula meliar ke leher jinjang Iman . Bathrobe yang dipakai Dahlia mula melonggar .
Belum sempat Iman meneruskan 'aktiviti' 18 ke atas itu Dahlia terus menahan bahu Iman .
"Baby..please .. i'm..i'm not ready yet " Dahlia mengigit bibir bawahnya . Benar , dia belum sedia untuk tanggungjawab dia yang satu itu . Iman terus mencium bibir Dahlia .
YOU ARE READING
Dia , Bidadari Tak Bersayap
ActionKerana kehilangan kehidupan Taufiq Al-Iman berubah hitam . Dirinya hanya diselubungi dendam . Kehidupannya menjadi liar . Hanya kerana satu dendam . Dendam yang tersemat di dada dia berubah menjadi lelaki yang digeruni di kehidupan gelap . Kiri, k...