Sayang ! #13

16.2K 750 36
                                    

"Baby baby baby baby . Wake uppppp" Dahlia cuba mengejutkan Iman dari lena .

Cuaca di Korea yang sekarang bermusimkan musim luruh yang dingin dan damai membuatkan Dahlia terjaga diawal pagi .

Korea ? Yup , Korea . Jangan marah author tapi marah Iman sebab dia yang request nak sambung honeymoon diorang tapi kalini dekat Korea pula .

Mereka fly terus dari Hatyai Airport ke Incheon International Airport . Dahlia yang baru sedar mereka bukan berada di tanah air terus terlompat-lompat memeluk Iman .

Jelingan dan mata-mata yang memerhati gelagatnya dihiraukan . Dia terlampau gembira kerana akan menghabiskan masa sekali lagi bersama Iman .

Jam penggera di meja sisi menunjukkan jam 6 pagi . Believe or not di Korea pukul 6 pagi sudah secerah pukul 8 pagi di Malaysia .

Iman merengek kecil . Dia menarik selimut menutup wajahnya . Dahlia menarik selimut itu semula n

"Baby wake up ! Harini banyak tempat kita nak pergi ! Wake up " Dahlia menarik hidung Iman . Iman terus memegang tangan Dahlia hingga Dahlia terbaring disisinya .

"Sayangggg janganlah kacau ! Baby nak tidurlah " rengek Iman . Dia memeluk si genit .

Baby ? Sayang ?

Lepas daripada kejadian 'Trisha' dekat Krabi kelmarin mereka berdua banyak menghabiskan masa di bilik hotel .

Tak terasa ingin bersiar-siar kerana takut terjumpa Trisha sekali lagi . Oleh sebab kebosanan yang melampau mereka bermain satu permainan dan masing-masing dah set rules siapa kalah akan ikut cakap orang yang menang .

And Iman kalah dan syarat Dahlia ialah tukar panggilan .

No more aku , kau dan saya , awak . Mula-nula merengeklah juga si Iman tapi lama-lama dia yang melebih-lebih .

"Baby , bangunlah ! Mana ada orang bangun lambat for their honeymoon ? Please baby " rengek Dahlia . Iman masih dengan tidurnya .

"Fine ! Tidurlah tidur ! " Dahlia terus bangkit ke bilik mandi . Iman tersenyum kecil dia kembali menarik selimutnya dan kembali terlena . Dia benar-benar mengantuk .

Dahlia keluar dari bilik air sambil mengeringkan rambutnya . Dia berdecit sambil mengerling Iman yang tidur .

Dia merangkak naik ke atas katil . Iman yang tidur terlentang diduduknya . Dia perhati wajah Iman yang tiada cacat cela .

Alis keningnya tebal terbentuk . Satu daya tarikan rupa paras Iman ialah bulu matanya yang lebat terlentik . Saat wajah ini mencelik matanya seperti gabungan yang serasi .

Bibir mungil terbentuk Iman diusap Dahlia . Walaupun suaminya seorang perokok namun bibirnya masih berwarna merah jambu . Iman merengek apabila tidurnya dikacau .

Dia menangkap tangan kecil Dahlia lalu dibawa kemulut .

"Goodmorning , Sayang " serak suara garau itu menyapa . Dahlia terus mencium bibir Iman . Iman yang pada mulanya terkejut terus memejamkan mata . Mula membalas ciuman Dahlia .

Iman terus menolak Dahlia hingga terbaring tanpa memutuskan ciuman . Kini dia pula yang berada diatas Dahlia .

Ciuman Iman mula meliar ke leher jinjang Iman . Bathrobe yang dipakai Dahlia mula melonggar .

Belum sempat Iman meneruskan 'aktiviti' 18 ke atas itu Dahlia terus menahan bahu Iman .

"Baby..please .. i'm..i'm not ready yet " Dahlia mengigit bibir bawahnya . Benar , dia belum sedia untuk tanggungjawab dia yang satu itu . Iman terus mencium bibir Dahlia .

Dia , Bidadari Tak BersayapWhere stories live. Discover now