Game Over #24

13.3K 719 73
                                    

Alex Gabro duduk bercangkung dihadapan Dahlia . Daniel sudah tahan getar di dada . Takut ayahnya mula bertindak kasar terhadap gadis itu .

Pang !

"Padrè " ujar Daniel saat Alex  menaikkan tangan ke wajah gadis itu .

"What the matter son ? In love with her ? " sinis Alex memandang Daniel .

Dia dekati Alex perlahan . Dibisikkan ketelinga ayahnya .

"Our deals is jatuhkan Dragon . His wife hanya umpan . Dan tak bermaksud Padrè boleh sentuh his moglie " bisik tegas Daniel .

Kalau ikutkan hati ingin saja dia tendang ayahnya namun fikir ayah dia tepis .

Wajah Dahlia yang tertunduk dilempang Alex dikerling . Daniel gigit bibir bawah . Birai bibir Dahlia pecah . Mungkin tamparan itu terlalu kuat baginya .

"Auww , tak fun Daniel kalau ada 'mainan' tapi kita tak 'bermain' dengannya " Lelaki tua itu melangkah ke sofa berdepan dengan Dahlia .

Bunyi tembakkan bertalu-talu di luar membuatkan mereka didalam kehairanan . Daniel lantas bersuara .

"Don't worry Padrè . Sebelum masuk kesini , Daniel arahkan budak-budak kita untuk berlatih menembak . Bagi persediaan sebelum Dragon redah markas kita "

Alex terangguk-angguk mendengar kata-kata anak lelakinya .

Daniel hela nafas lega . Nasib baik tak kantoi .

Alex merenung Dahlia penuh minat . Sebelum dia lepas senyum sinis pada Daniel .

"Daniel , what if , we 'play' with her for a while before we return her to Dragon ? "

Daniel ketap gigi . Gila ! Mahu mati dia ditembak Iman kalau Iman tahu rancangan gila ayahnya .

"Padrè please " ujar Daniel . Menyampah pula dengan si tua bangkai ni . Perempuan simpanan punyalah berderek nak juga isteri orang .

Daniel pandang anak buah ayahnya yang setia disisi . Hanya 2 orang . Memudahkan kerjanya .

Daniel berjalan dibelakang anak buah ayahnya . Dia mengeluarkan silence pistol sebelum menembak peha anak buah ayahnya dengan damak yang diperbuat dari racun .

Perlahan-lahan dua orang anak buah ayahnya melorot jatuh ke belakang .

Alex terus bangun . Terkejut dengan tendangan dipintu . Daniel selamba berjalan ke arah pintu dan membukanya .

Berdiri tegak Iman dan yang lain dalam pakaian hitam .

Alex pandang Daniel minta penjelasan . Iman masuk dengan menepuk tangan . Seketika kemudian dia melepaskan tawa yang kuat .

"Bravò , bravò si Daniel ! " Daniel meletakkan jari di dahi . Tabik kepada Iman tanda terima kasih .

" Che diavolo è questo Daniel ?!" ( what the hell is this Daniel ) .

Daniel menapak perlahan ke sisi Iman .

"Mi dispiace, padre. ma essere nel team di Dragon è più eccitante " ( i'm sorry padré but being in Dragon team is more exciting )

Dia , Bidadari Tak BersayapWhere stories live. Discover now