Mimpi 7 Tahun #11

17.6K 838 22
                                    

SEBAIK saja tiba di hotel Iman terus merebahkan diri diatas katil . Empuk katil membuatkan dia terlena .

Dahlia bercekak pinggang memandang Iman yang sudah terbongkang diatas katil tidur .

Stoking dikaki Iman dibuka . Lengan Iman digoyang perlahan .

"Wake up . I know you have jetlag but clean yourself first baru tidur " ujar Dahlia lembut . Rambut perang Iman dibelai perlahan .

Pinggang Dahlia yang sudah duduk diatas katil dipeluk Iman dari tepi . Dia merengek kecil meminta Dahlia untuk memberikan dia masa .

"Awak , tidurlah . Saya nak mandi kejap . Tak selesa " ujar Dahlia merungkai pelukkan Iman yang erat meski dia sudah lena .

Dahlia cium dahi Iman sekilas sebelum masuk kedalam bilik air mencuci diri .

Setelah beberapa minit mandi , Dahlia ketatkan ikatan bathrobe yang tersarung dibadannya . Takut terlondeh der .

Tubuh Iman yang sudah terjaga dihampiri. Lelaki itu dengan senang hati menghembus asap rokok pada muka Dahlia .

Terbatuk gadis kecil itu . Laju Dahlia menampar lengan Iman .

"Tak senonoh " Dahlia menjeling tajam . Dia berlalu ke bagasi mereka berdua ingin menyalin pakaian untuk keluar .

Set make up pelbagai jenama pemberian Iman diletakkan diatas meja solek .

Selesai memakain pakaian yang sedondon dengan Iman terus dia duduk di meja solek ingin memberi beberapa sentuhan sementara menunggu Iman mandi .

Dia tak berapa suka make up lagi-lagi waktu sekarang . Tahu nanti balik terus tidur dah tak larat nak basuh muka jadi Dahlia hanya padankan mascara Nars , Eyeliner dan sedikit liptint .

Without any foundation , kulit dia dah pun flawless .

Dia membetulkan rambutnya . Tanpa dia sedar Iman sedang memerhatikan kelakuan dia .

"Come here " Iman menarik lengan Dahlia berdiri lalu dia memeluk pinggang gadis itu .

"Ish habis basah orang " bebel Dahlia . Mana taknya , tubuh basah-basah peluk orang . Ada juga yang kena tampar .

"Peluk je . Kau marah eh aku peluk ? "

"Haah ! Wekk "

Iman ketawa kecil sebelum menjatuhkan dahinya dengan dahi Dahlia .

"Habistu kau nak peluk siapa ? " bisiknya perlahan . Matanya kadang memerhati bibir Dahlia yang menggoda , kadang memerhati mata Dahlia .

"Awak bagi ke saya peluk lelaki lain ? " soal Dahlia cuba mengusik . Bertambah erat lelaki itu memeluk pinggang Dahlia .

"You're mine . Only mine " ujarnya tegas . Dia tak mahu kehilangan gadis ini . Satu-satunya punca dia menjadi kuat dan tabah. Punca ? Ada waktu nanti dia akan ceritakan dari A sampai Z supaya readers tak tertanya-tanya dah k ?

"Let's go . Nanti lambat " ujar Dahlia mencium hidung Iman sekilas . Itu saja yang dia dapat capai . Ketinggian dia dan Iman jauh berbeza . Dia hanya berada di paras bahu Iman .

Mereka berdua terus bersiap siap sebelum keluar dari hotel bersiar-siar di kota Hatyai .

Pelbagai tempat pelancongan mereka lawati tak lupa Floating Market , Greenway Night Market dan bandar Hatyai yang hampir setiap masa dipenuhi pelancong .

Mereka mengambil keputusan untuk berhenti mengisi perut di kedai halal Thailand . Sedang menunggu makanan yang dipesan tiba , Dahlia membuka soalan yang tak pernah dijangka Iman.

"Macam mana hubungan awak dengan Trisha ? "

Soalan untuk dibiar tanpa jawapan . Soalan itu membuatkan dia geram . Cuba menahan amarah dengan mengepalkan penumbuk . Bukan marah pada Dahlia tetapi dia benci dengan nama yang disebut Dahlia .

"Kau nak cakap pasal dia aku balik . Aku tak nak kau sebut nama dia depan aku " ujarnya tegas .

"Tapi.. "

"Qistina ! " ditekan nama belakang Dahlia tanda dia serious .

Gadis itu mengangguk faham . Faham yang suaminya masih belum 'move on' . Kalau dia jadi Iman pun susah ingin melupakan punca hidupnya berubah 360 darjah . Berubah terus tanpa meninggalkan sisa hidup seorang 'Taufiq".
"Sayang , sorry " ujarnya perlahan . Dia tak marah pada Dahlia kerana memang bukan salah gadis itu . Dahlia menggeleng laju lalu tersenyum . Dia tak terasa hati pun dengan tindakkan Iman tadi . Dia dah agak Iman akan bertindak macam tu .

"B tak salah . Saya salah sebab buka cerita pasal dia . Kejap lagi kita balik eh B? Penat dah kaki pun rasa macam nak tercabut skru " adu Dahlia manja .

Membuatkan Iman tersenyum kecil . Gadis ini benar kenal dengan dirinya . Dia mengangguk kecil sebelum merangkul erat tubuh Dahlia yang berada disisinya .

- - - - - -

" Binatang ! "

"Kau ni manusia bertopengkan syaitan!"

"Kau memang binatang "

"Mulai harini , aku tak ada abang macam kau ! "

"IMAN ! " laju dia bangun dengan tercungap-cungap . Peluh merinik laju didahi .

Wajah Dahlia yang jelas risau dengan keadaan dia menbuatkan dia laju memeluk Dahlia erat .

Mimpi itu datang lagi . Datang menghantui malam dia lagi . Setelah hampir 7 tahun sejak peristiwa itu berlaku ia muncul kembali .

"Sayang..aku tak buat.." ujarnya perlahan sebelum tangisan mula kedengaran .

Dahlia tersentap . Dia pejamkan mata cuba menahan rasa . Tangannya perlahan menggosok belakang Iman supaya bertenang .

Kalau bukan sebab dia Iman mesti..

"Don't leave me . Please trust me "

Dahlia mengeluh perlahan . Dia merungkai pelukkan itu memandang Iman yang sudah reda dengan tangisan .

"I'm here . I'm always here for you . Yes baby , saya percayakan awak lebih dari segalanya" ujarnya lembut . Tangannya naik menyeka air mata Iman yang mengalir walaupun tanpa esakkan .

"Janji ? " Dahlia tersenyum melihat Iman yang mengangkat jari kelingkingnya . Terus dia menyatukan jarinya dengan jari Iman .

"Janji baby boy "

Iman terus memeluk Dahlia yang tersandar dikepala katil dengan erat hingga akhirnya dia terlena diulit dengupan jantung milik Dahlia .

Dahi Iman dicium Dahlia sesekali . Tangannya berlari mengusap rambut perang Iman yang lembut .

Lelaki ini sudah cukup menderita saat masa lalunya . Kerana perbuatan yang bukan dia lakukan membuatkan dia dibuang keluarga dan hilang segalanya .

Lelaki ini benar merasi kesakitan yang teramat hingga membawa diri meninggalkan Dahlia seorang tanpa sempat meluah rasa cinta .

"Promise sayang , saya janji saya akan sentiasa bahagiakan awak " Akhirnya dia juga turut terlena dengan Iman .

Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 11

Dia , Bidadari Tak BersayapWhere stories live. Discover now