My Hug [7]

8.1K 681 4
                                    

Dimitri memilih untuk meninggalkan wanita asing itu dengan Granny untuk beberapa hari ke depan berdalih karena kesibukan perusahaan yang akan mengadakan launching produk baru.

Terhitung hampir seminggu ia menghilang tanpa jejak, ia bahkan tidak mengabari wanita yang nomor ponselnya saja ia tidak tahu.

"Sir, Miss Steel ingin berbicara." ucap sekertaris nya.

Dimitri hanya mengangguk, hampir sebulan ia tidak pernah melihat wanita itu lagi. bagaimana kabarnya sekarang?

"Hai." Sapa wanita itu canggung.

"Sit down, please." Jawab Dimitri datar ia tidak ingin terlihat lemah.

Padahal saat ia melihat Anastasia ia merasakan rindu bergejolak yang amat sangat, dalam diam ia memperhatikan dengan teliti keadaan wanita itu. Tubuhnya semakin kurus, ia juga terlihat memendekkan rambutnya sebahu, hingga membuatnya tampak lebih muda.

"The ballroom sudah selesai. Apakah makanannya bisa dikirim, Sir?"

"Yeah."

"Ok," Anastasia masih terdiam. "Thank you sir." beberapa saat menunggu respon ia akhirnya meninggalkan Dimitri yang terlihat sibuk.

Pria itu tidak benar-benar sibuk, kepalanya sudah sangat kosong ketika ia mencium wangi parfum Anastasia tapi dia harus menahan diri. that women is not his anymore.

Dimitri menarik ponselnya yang bergetar dari kantongnya. ia melihat nomor baru disana.

"Hello."

"Em..Hai." Dimitri mengernyitkan dahinya mendengar suara cicitan dari ponselnya.

"Who is there?" Tanyanya.

Si penelepon terdengar ragu untuk menyebutkan identitasnya.

"Its me." Dimitri mendecih kesal.

"Bagaimana saya bisa tahu siapa kamu, I can't see your face." Ujarnya kesal.

"Granny, Aku pikir izinnya nanti saja. dia sedang kesal." Dimitri bersumpah dia sangat mengenal suara itu ketika perempuan itu berbicara dengan 'Granny' disana.

'Kesal?' Batinnya

"I can hear you, Anna." Ucapnya tegas.

"Granny, Aku pikir aku sudah mematikan ponselnya." Dimitri mendengar suara rengekan.

"Tidak mengapa, bicara saja."

'apa yang mereka lakukan?' rutuk Dimitri.

"Tapi bagaimana kalau dia marah padaku."

"Dia tidak menggigit, Sweety."

'astaga, mereka ini!'

"Just give the phone to granny." ucap Dimitri dingin.

Suara Anna tak terdengar lagi.

"How cruel you are! Anna felt bad you now, dear."

"Yeah Granny, I know. So, Apa masalahnya?" Tidak mau berbasa-basi karena Dimitri masih banyak memiliki pekerjaan.

"Malam ini, Granny akan membawa Anna ke perusahaan. sebenarnya Granny tidak perlu memberitahumu tapi dia bersikeras untuk meminta izin. jadi apa boleh buat."

Dimitri mengernyitkan dahinya, sejak kapan Granny nya menjadi penurut.

"You know the rules , Granny."

" Tenang saja, Tidak akan ada yang tahu jika Anna adalah istrimu."

***

Anna memakai baju terbaiknya karena Granny mengatakan jika acara ini termasuk acara penting. ia menggunakan abaya hitam yang baru dibelinya beberapa bulan yang lalu. ia tidak memakai cadar lagi karena Dimitri sebagai suami menyuruhnya meskipun sedikit berat, Anna harus taat pada suami, ia tidak betul-betul membiarkan wajahnya terbuka karena jika dia berada di luar dia akan memakai masker.

My Hug [END]Where stories live. Discover now