My Hug [36]

9.2K 677 6
                                    

Annabeth Khiel

Anna berkeringat dingin meringis tatkala merasakan sesuatu yang tidak biasa pada perutnya. Tadi pagi ia memang sempat terjatuh di kebunnya, kakinya tersandung oleh pipa air yang ia tidak perhatikan karena banyak pikiran tapi saat itu tidak sakit sama sekali dan ketika Ia baru selesai sholat Dzuhur dan perutnya tiba-tiba terasa perih.

Anna menarik ponselnya. Ia kebingungan ingin menghubungi siapa, ia tidak mau menyulitkan Dimitri.

"Halo Albert," Ia menghubungi pria tua yang sering mengantarkan Anna kemana saja. "Kamu dimana?" Ucapnya menahan sakit yang semakin terasa menyiksa.

"Saya sedang menemani Margaret nyonya untuk membeli kebutuhan." Pria itu sedang berada di luar. "Nyonya butuh sesuatu?"

"Tidak, aku hanya ingin bilang kalau aku akan pergi sebentar."

Ia mematikan ponselnya, memaksakan kakinya bergerak mengambil tasnya dan memutuskan untuk pergi sendiri ke rumah sakit. Ia tidak mau membuat Granny Khawatir sedangkan wanita tua itu saja sudah sangat lemah.

Sepanjang perjalanan ia merutuki dirinya yang tidak bisa mengendarai mobil, jika saja ia bisa ia bisa pergi kemana saja sendirian.

Anna tidak sanggup lagi. Biburnya memucat bajunya basah karena keringat dingin akibat rasa sakit yang semakin terasa menyakitkan.

Ia tidak mampu berjalan lebih jauh lagi, padahal ia sedikit lagi mencapai gerbang.

Seseorang muncul begitu saja di kepala Anna memutuskan dirinya untuk menghubungi orang itu.

"Halo." Wanita itu menjawab seperti baru saja bangun tidur. Semalam ia memang mengaku tidak memiliki jadwal tiga hari kedepan.

"Emilie." Panggilannya lirih.

"Ada apa?" Wanita itu langsung sadarkan diri mendengar suara Anna yang sedikit aneh.

"Bisakah kamu menolong aku."

"Apa yang terjadi?"

"Aku rasa ada yang salah dengan perutku, please datang lebih cepat." Anna tidak bisa menjelaskan lebih panjang dari itu.

"Ok, lima menit aku sampai."

Rumah wanita itu memang tidak begitu jauh, tapi lima menit sepertinya keterlaluan. Mungkin Emilie akan sedikit kebut-kebutan.

****

"Untung saja kamu datang saat ini, kalau tidak saya tidak bisa menjamin melihat gumpalan pendarahan yang cukup banyak itu, saya menebak kamu jatuh lebih dari lima jam yang lalu." Dokter Lane yang biasanya ramah terlihat sedikit marah pada Anna.

Melihat Anna diatas kursi roda membuat ia kebingungan apalagi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, bagaimana jika ia sedang sibuk dan terlambat menolong Anna bisa-bisa Anna tidak kehilangan dua bayinya sekaligus.

Ia langsung melakukan pertolongan pertama, menyedot darah yang menggumpal itu dan melakukan operasi kecil.

Anna masih tergeletak lemas setelah menerima obat cair dari infus.

"Jika terjadi sesuatu, kamu harus bertanya langsung Anna." Kini giliran Emilie yang marah setelah dokter Lane meninggalkan mereka.

Anna merasa bersalah. "Aku mudah lupa belakangan ini." Akunya.

"Kamu banyak pikiran, itu saja." Emilie memperjelas semuanya.

"Memangnya dimana Dimitri, bukannya kemarin kamu bilang dia cuti?" Anna diam mendengar ucapan Emilie.

Melihat Anna yang seperti itu, wanita bermata cerah itu bisa menyimpulkan situasi Anna.

"Sesuatu terjadi antara kamu dan Dimitri?"

My Hug [END]Where stories live. Discover now