My Hug [34]

8.4K 581 5
                                    

Anastasia Steel

Is tidak pernah baik-baik saja, sejak Dimitri meninggalkan dirinya, ia selalu mengkonsumsi obat penenang. Tidak ada yang tahu. Namun belakangan ini dosisnya semakin ia tambah karena ia semakin sulit untuk tidur.

Ia tidak tahu jika Matthew akan mengetahui kebiasaannya itu saat ini ketik pria itu tiba-tiba saja berkunjung kerumahnya.

Matthew sangat marah. Pria itu bahkan melemparkan satu botol obat yang sisa separuh itu ke tembok hingga berserakan.

"Kamu mau bunuh diri!" Pria itu membentaknya.

Anastasia menunduk.

Matthew menarik nafas dalam, pria itu juga frustasi.

"Sejak kapan kamu minum ini lagi?" Tanyanya setelah berhasil menenangkan diri.

Anastasia memang sempat pernah meminum obat penenang itu dulu ketika ia sedikit depresi mengetahui jika ia tidak mampu memiliki keturunan. Dimitri tidak pernah tahu hanya Matthew yang tahu. Saat itu Dimitri cukup sibuk dan membuat Anastasia merasa tersisihkan.

Tapi Matthew dapat mengetahui perubahannya dengan mudah. Saat itu Matthew merampas tasnya dengan paksa dan menemukan sebotol pil penenang.

Seketika itu juga Matthew mau menghajar Dimitri tapi ia melarangnya mengaku jika Dimitri tidak tahu apapun. Matthew sangat marah.

Seperti saat ini pria itu marah dengan ekspresi kecewanya.

"Hampir setahun." Akunya

Matthew semakin terlihat kecewa.

"Kamu menghancurkan tubuh kamu Anny." Ia memperingatkan dengan kalimat yang sama seperti beberapa tahun yang lalu. Ia masih sangat ingat.

"Aku tidak bisa tidur."

"Kamu bisa konsultasi ke dokter minta jalan yang lebih baik daripada mengkonsumsi obat-obatan yang tidak jelas begini." Matthew tidak habis pikir.

"Kamu tidak tahu Matt, aku sudah mencoba semuanya tapi tidak berhasil. Mereka tidak mempan sama sekali." Ia juga frustasi.

"Tidak ada yang berhasil." Rancaunya. "Tidak ada yang mampu membuatku merasa aman." 

Matthew merasa miris. Apakah dia tidak pernah berguna Dimata wanita itu?

"Aku tidak tahu kenapa aku hanya bisa tidur nyenyak di pelukan Dimitri, Matt." Ia mendudukkan dirinya menutup wajahnya.

"Aku rasa ada yang salah denganku." Tambahnya lagi disusul dengan isakan pelan.

Matthew merasa bersalah.

"Kamu baik-baik saja." Hiburnya memeluk wanita itu.

Anastasia mengencangkan tangisannya. Menerima kehangatan Matthew adalah hal yang lumrah baginya tapi mengapa ia selalu lemah terhadap itu. Ia menangis lagi.

"We used to loved each other." Bisiknya.

Matthew tetap mendengar Anastasia.

"But, I was getting kinda used to being someone he loved. And it hurts me so much."

***

"Sudah merasa lebih baik." Matthew bertanya menyodorkan segelas air putih.

Anastasia meneguknya.  Ia merasa lebih baik setelah mengeluarkan semua isi hati nya.

Matthew memang orang yang tepat. Tapi ia takut selalu berharap pada pria itu. Takut jika suatu saat Matthew menemukan wanita lain yang jauh lebih penting dari dirinya.

"Dimitri bagaimana?" Tanyanya tidak mau berpikir terlalu jauh.

"Dia juga berusaha yang terbaik."

Anastasia tersenyum pahit.

My Hug [END]Where stories live. Discover now