My Hug [22]

7.5K 657 14
                                    

Dimitri Xavier Knight

Ia melihat jam tangannya, sudah hampir tiga jam Anna pergi keluar dan wanita itu belum kembali. Ia baru menyadarinya setelah kepergian Matthew yang membawa Anastasia bersamanya.

"D, aku pulang dulu besok ada perjalanan bisnis lagi. "Bryan menepuk bahunya.

"Hati-hati dijalan." Ujarnya mengiring kepergian Bryan sampai pintu.

Setelah benar-benar menghilang disudut koridor baru Dimitri menutup pintunya lagi. Hanya ada dirinya dan Granny yang sudah terlelap. Ia membuka ponselnya memeriksa kontaknya menemukan Anna disana. Ia ingin memanggil tapi dikejutkan oleh Emilie yang masuk tiba-tiba.

"Mana uncle Philip?" Tanyanya.

"Lagi dijalan." Wanita itu menjawab pendek mengambil tempat di sofa panjang dan membaringkan dirinya.

Dimitri sedikit gugup. "Ada lihat Anna?" Memberanikan diri menanyakan sebaris kalimat itu.

"Di depan." Jawabnya singkat.

Dimitri beranjak menyusul wanita itu sekarang cukup larut dan mereka akan mengambil jadwal besok untuk menjaga Granny jadi mereka harus cepat pulang agar istirahat yang cukup mengingat betapa beratnya hari ini.

Ia dengan wajah babak belurnya menjadi perhatian pengunjung rumah sakit ditambah lagi dengan pakaiannya yang sedikit berantakan. Ia terlihat seperti mafia dan orang memberi jarak begitu saja.

Merasa tidak nyaman ia mempercepat langkahnya kearah pintu luar untuk mencari Anna. Ia bernafas lega ketika berhasil melakukan itu dan matanya langsung menangkap wanita itu yang duduk sendirian di kursi panjang yang berjarak cukup jauh.

"Apa yang dia lakukan sendirian disana?" Tanyanya melihat jika area itu cukup sepi dan seketika ia khawatir jika tiba-tiba saja ada orang yang bermacam-macam pada Anna jika membiarkan wanita itu disana lebih lama lagi.

Ia semakin mempercepat langkahnya mengabaikan rasa perih pada lukanya yang dipaksa bergerak apalagi udara malam yang cukup membuat bulu lehernya berdiri.

Ia ingin memanggil namanya namun ia menahan diri setelah melihat jika wanita itu sedang berada pada posisi berbicara dengan seseorang di ponselnya.

Ia memilih untuk mendengarkan sejenak menunggui wanita itu selesai dengan urusannya.

***

Annabeth Khiel

Ia menahan diri agar tidak mengeluarkan air mata begitu saja sepanjang Emilie bercerita tentang Dimitri. Tentang masa kecil yang menyedihkan itu. Bahkan setelah wanita itu pergi ia masih menahan diri meski hatinya terasa sesak merasa simpatik.

Driiiittt drriiitttt

Ia melirik ponselnya menemukan nomor Maya saudaranya di Solo. Ia langsung mengangkat panggilan itu dan mencoba melupakan sejenak rasa simpati nya yang mendalam untuk Dimitri.

"Assalamualaikum Bukde." katanya lembut menemukan wanita tua yang sudah lama tidak ia ajak bicara. Biasanya ia akan bicara di video call hanya dengan pakde. Bukde nya terkesan menghindar.

"Wa'alaikumsalam. Kamu dimana, kok gelap?" Wanita itu bertanya.

Anna mencoba mencari alasan, ia tidak mau merepotkan keluarganya dengan kabar-kabar tidak enak apapun dari dirinya termasuk keluarga suaminya.

"Anna sedang di luar cari angin."

"Oh. Begitu." Wanita itu terlihat tidak begitu tertarik hanya sedikit basa basi. Sebenarnya Anna sudah tahu jika keluarga pakde nya banyak yang tidak menyukai dirinya termasuk Bukde, hanya saja Anna sudah terbiasa.

My Hug [END]Where stories live. Discover now