My Hug [27]

7.5K 650 7
                                    

Anastasia Steele

Ia membantu ibunya menyiapkan acara makan malam dirumah mereka, sebenarnya bukan acara penting hanya saja ibunya sering mengundang teman-temannya untuk berkumpul di rumah mereka, tidak banyak hanya sebelas orang terhitung Bryan, Matthew juga Dimitri.

Wajahnya menekuk seketika mengingat nama pria itu yang juga akan datang nanti membawa Anna berdasarkan undangan ibunya. Ia tidak tahu mengapa ibunya menyuruh Dimitri membawa Anna.

Anastasia sempat bertemu dengan Dimitri semalam ketika ia meminta izin libur dua hari untuk membantu ibunya. Pria itu mengizinkan. Dulu ketika mereka masih bersama ia tidak perlu susah payah melapor pada Dimitri karena pria itu yang langsung menyuruh dirinya untuk libur.

Anastasia menggeleng kecil mengusir Dimitri dari benaknya ia sudah komitmen untuk memasuki healing time selama pria itu dan Anna menunggu kelahiran penerus keluarga Knight itu.

Pertama kali mendengar kabar itu dan membayangkan Dimitri memiliki anak dari wanita lain membuat hati Anastasia remuk berkeping-keping. Ia semakin nelangsa ketika mereka berdua sedang menanti.

Dimitri tidak selingkuh. Bukan itu melainkan Ia hanya kecewa pada takdir yang membuat dirinya harus merasakan perjalanan pahit ini.

"Kamu sudah selesai dengan gelasnya?" Tanya wanita yang cukup cantik meskipun sudah memiliki kerutan diwajahnya itu mendekati Anastasia.

"Sedikit lagi Ma." Jawabnya.

"Dimitri datang kan?" Tanya wanita itu lagi terlihat begitu mengharapkan jika pria itu datang.

"Matthew bilang iya."

"Istri barunya ikut?"

Anastasia mengangguk.

"Baguslah." Ujar wanita itu dengan sedikit aneh.

***

Annabeth Khiel

Ia memandang pria yang sudah rapi didepannya dengan kesal. Ia tidak mau ikut tapi Dimitri berkata jika Anna diundang jadi dia harus datang.

"Saya tidak kenal siapapun disana." Sungutnya.

"Nanti ada Bryan dan Matthew." Jawab pria itu singkat memeriksa kerah bajunya. Ia memilih tidak mengenakan dasi malam ini.

"Saya tidak dekat dengan mereka." Ia kembali mengeluh sembari mengelus perutnya yang sudah mulai mengeras.

"Kamu ikuti saja aku nanti."

"Kemana saja?"

"Kemana saja." Pria itu meyakinkan.

"Ke kamar mandi?" Anna tidak yakin jika Dimitri akan memegang kata-katanya.

"Jika kamu tidak keberatan. Aku bahkan akan membawa kamu ke kamar mandi." Pria itu sudah gila.

Anna beranjak dari kasurnya dan harus menyampaikan salam perpisahan pada selimut hangatnya. Ia berjalan menuju kloset dan menarik dress asal-asalan.

"Bajunya terserah kan?" Ia bertanya penasaran.

Dimitri mengangguk gantian menunggui Anna.

Wanita itu sama sekali tidak memiliki semangat untuk bersolek bahkan ketika mengoleskan lipstik tipisnya ia ogah-ogahan.

Ia yang biasa hanya butuh waktu bersiap sepuluh menit kini hampir lima menit hanya untuk menyisir rambut saja.

Dimitri semakin lama semakin kehabisan kesabarannya.

"Acaranya mulai jam delapan malam sekarang sudah setengah delapan. Kamu ingin kita terlambat?" Pria itu terdengar kesal.

Anna yang memang mudah tersinggung menghentikan sisiran rambutnya. Ia melirik Dimitri tajam kemudian bergerak cepat. Mulutnya terkatup tandanya ia akan mendiami pria itu beberapa saat kedepan.

My Hug [END]Where stories live. Discover now