Tameng!

2.5K 207 67
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Dua kelompok pelajar itu saling berhadapan dalam radius kurang lebih 20 meter di sebuah tanah lapang. Dua kubu yang berasal dari sekolah berbeda tampak sudah bersiap siaga dengan peralatan tempur di tangan masing masing. Mereka tinggal menunggu aba aba dari sang Jendral untuk memulai pertempuran hidup mati demi membela nama baik sekolah masing masing.

"Nal, kita langsung sikat aja mereka. Gak usah banyak cingcong!" Seru Maul dengan tongkal baseball di tangan.

"Iya, tangan gue udah gatal ingin menghajar mereka satu persatu!" imbuh Mario dengan balok kayu di tangan.

"Gue juga!" Sahut Vino tak mau ketinggalan, dua buah ruyung di kedua tangan ia mainkan begitu lincahnya mirip aktor legendaris Mandarin, yaitu Bruce lee.

Kinal melirik ketiga temannya itu sekilas, senyum miringnya pun langsung terkembang. Ia paham ketiga temannya itu sudah gatal tangan ingin segera menghajar para kawanan musuh di depan sana.

"Heh, itu punya gue!"

"Aelah, gue minta satu. Pelit amat sih loe!"

"Gue juga minta dong!"

Kinal menoleh, mendengar sedikit perdebatan tiga orang di belakangnya. Seketika dengusan cepat pun lolos dari hidungnya. Tiga makhluk astral yang menamai dirinya Devils Attack yaitu Susilo, Sakti dan Delon tampak sedang berebut sebungkus kuaci.

"Heh, tiga Setan! Berisik amat sih kalian! Pada diem gak loe pada? Kalo gak, gue pecahin nih kepala kalian atu atu pake tongkat Baseball gue. Mau?" Hardik Maul, geram akan kelakuan si tiga setan yang berisik.

"Heh, satpam gagal! Bawel loe. Bilang aja kalo loe juga mau minta, pakai ngancam mau mecahin kepala kami segala!" Sahut Susilo tidak takut.

"Iyes, i agree with you ma prend, Susilowati!" Sahut Delon.

"Njirrr, Susilowati. Sialan loe, Del!"

"Hahahaha!" Sakti tertawa terpingkal pingkal sambil tangannya gerayapan nyuri kuaci dari tangan Susilo.

"Ck, Setan loe pada!" Semprot Maul.

"Lah, baru tahu dia kalo kita setan. Del kasih tahu Del siapa kita!" Kata Susilo.

"Oke, Sil! Hei, satpam gagal. Listen to me, i give you my best kiss after tawuran. Oke?"

"Loe ngomong apaan sih, Del? Pusing gua." Seru Sakti menggaruk anunya.

Maul mendelik kesal. Tak ia hiraukan lagi ketiga makhluk jadi jadian itu yang tiba tiba sukses bikin kepalanya jadi terserang migran. "Dasar Setan tetap aja Setan!" gerutunya dalam hati.

Sementara Boby yang sedari tadi hanya diam tak kuasa menahan rasa gelinya. Ia pun mau gak mau tertawa terpingkal pingkal juga. "Hahahaha!"

"Heh, Cungkring cacingan. Napa loe ketawa? Kesambet loe ya?" Hardik Sakti.

Setan! Umpat Boby dalam hati.

Kinal membiarkan keributan tidak penting di belakangnya. Ia maju beberapa langkah sembari matanya menatap tajam orang orang di depannya. Baru saja ia hendak bicara, suara celetukan seseorang menghentikan niatnya tersebut.

"Kak Kinal, gak usah banyak bacot. Langsung serang aja mereka!"

Kinal menoleh, seketika itu juga dia terlonjak kaget plus heran melihat Yupi, si gadis imut muka loly turut berada di barisan pasukannya. Gadis itu memegang senjata di tangan, yaitu sebuah geer.

Rencana Sang SENJAΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα