Tamu Tak Terduga!

1.2K 169 44
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

"Ah, sial. Ditutup!" Umpat Kinal tepat berdiri di depan gerbang sekolah yang ditutup rapat oleh Pak Usep, satpam sekolah.

Pak Usep bersedekap dada dan menatap Kinal sambil tersenyum remeh meledek Kinal. Seolah seperti berkata 'Jangan harap bisa masuk kamu, Kinal!'.

Huh!

Dengusan cepat lolos dari hidung Kinal, menatap malas Pak Usep. Satpam sekolah yang sok serem, padahal cuma dibuat buat serem. Badan kerempeng mirip alm Haji Tile di sinetron Si Doel anak sekolahan dimana seremnya coba? Yang ada malah lucu mirip orang orangan sawah dengan baju rombeng. Hahaha!

Seperti yang sudah sudah, hari ini Kinal kembali terlambat ke sekolah. Alasannya pun selalu sama, yaitu alasan klasik, selalu bangun kesiangan. Dan seperti yang sudah sudah juga, menjadi atlet panjat tembok dadakan adalah solusinya.

Senyum miring Kinal langsung terkembang, menatap remeh balik Pak Usep. Seolah juga seperti berkata 'Tidak ada yang bisa menghalangi gue, termasuk loe Pak Usep. Gak bisa masuk pintu gerbang, gue masih bisa masuk lewat jalan bayi. Ekh, maksutnya lewat tembok. Hahahaha. Loser!'.

Buru buru Kinal berlari menjauh dari depan gerbang, tujuannya tentu saja ke jalan rahasia yang biasa ia lewati jika terlambat datang ke sekolah.

Hup!
Tap!
Set!

Dengan lincah bak Kera Sakti yang sekali salto bisa 27 km jauhnya, Kinal berhasil naik ke atas tembok tanpa kesulitan berarti. Tembok dekat gudang sekolah menjadi targetnya.

Aman!

Tiada bayangan seorang pun ia dapati di sekitar tempat itu. Pak Burhan, guru BK yang sering patroli seperti satpam komplek juga tak ia lihat di sekitar tempat itu. Jadi, Aman!

Hup!
Srek!
Tap!

Dengan gerakan ringan ia berhasil mendarat dengan mulus semulus paha member JKT48. Ups, maaf. Maksutnya, mendarat mulus di tanah yang ditumbuhi rumput liar hijau sedikit basah oleh embun.

Ingat ya, rumput liar hijau bukan rumput liar hitam. Rumput liar hijau basah karna embun, kalo rumput liar hitam itu tumbuhnya di dalam rok. Kalo pun tuh rumput liar hitam basah juga karna banyak faktor. Kalian pikirin sendiri sajalah kenapa bisa basah. Oke, guys? Mueheheee!

"Hahaha! Author somplak. Rumput liar hitam. Sorry ya, Thor. Gue gak pernah lihat rumput liar hitam. Soalnya Veranda gak ada rumput liar hitamnya tuh. Hahaha!"

*Loe yang somplak Paus pea! Nyalahin gue lagi. Setan loe! By Author.

"Ups, hahaha! Peace, Thor."

Kinal mengamati sekitar tempat itu lagi, memastikan kalo tidak orang yang melihatnya di tempat itu. Setelah dirasa yakin aman betul, ia pun melenggang santai dengan senyum lebar terkembang di bibir, karna lagi lagi dia berhasil masuk ke dalam sekolah tanpa dipergoki orang lain. Dewi Fortuna benar benar menaungi dirinya kali ini.

"Ekhem!"

Ekh!?

Langkah Kinal seketika itu juga terhenti. Deheman seseorang bagai tombol on-off yang mampu menghentikan gerakan seluruh tubuhnya, hingga tubuhnya tiba tiba menjadi tegang bak patung tak bisa digerakkan.

Bagai gerakan robot, kepala Kinal menoleh ke arah sumber suara deheman berasal. Helaan napas lega pun langsung lolos begitu tahu siapa orang yang berdehem.

"Hehehe. Ada My Angel luph luph Veranda. Hai, Ve. Lama tak jumpa, makin cantik aja. Sehatkah dikau wahai dinda Veranda?" Canda Kinal diiringi cengiran khasnya yang memperlihatkan gigi gingsulnya. Gigi gingsul yang membuat dirinya makin terlihat manis saat tersenyum lebar.

Rencana Sang SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang