Part 3. Pulang

3 0 0
                                    

Aku bahagia memiliki Ibu. Wanita yang melahirkanku ke dunia ini, tetapi tak kusangka dia begitu rapuh.

Selang beberapa hari ini aku melihat ibu sering melamun. Aku hampir kehabisan akal bagaimana cara menghiburnya. Aku ingin dia kembali tersenyum lagi. Aku tak mau dia sedih dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Sebelumnya ibuku tak pernah bertengkar dengan ayah, tetapi dari ke hari mengapa pertengkaran terjadi begitu sering di rumah ini? Aku rindu suara ibu melantunkan ayat suci Al-Qur'an dengan merdu.

Suasana rumah menjadi tenang dan tentram. Bahkan, setiap malam ibu meninabobokan aku dalam pelukan hangatnya, dengan nyanyian pengantar tidur.

Lagu itu bagaikan candu yang membuat aku ingin mendengarnya setiap mata ini akan terpejam.

***
Aku rindu merasakan hangatnya kasih ibu. Rindu yang membuat rasa kangen membuncah hebat di dada. Kala siang dan malam dia mendorong ayunan sampai aku tertidur pulas. Akankah memori indah bersamanya akan kembali?

Ibuku seorang yang sangat ramah. Meskipun sebenarnya dia kurang bergaul, tetapi dia dia dikenal oleh tetanggaku sebagai orang yang baik dan tidak pelit. Pernah pada suatu hari, kami tidak memiliki apapun di rumah, dengan sigap ibu mencari daun mengkudu dan kunyit.

Dia menggoreng nasi dengan bumbu ala kadarnya, tetapi rasanya nikmat. Dia bahkan, menyuapiku dengan lembut. Ibuku pandai menyimpan perasaannya. Tidak pernah sekalipun dia mengeluh lapar di hadapan kami meskipun, sebenarnya dia belum makan.

Ya, ibuku memang luar biasa. Dia tidak pernah mengeluh lelah, meskipun dia berjualan rengginang keliling kampung dari pagi hingga sore hari dan mengolah makanan ringan itu tanpa bantuan siapapun pada malam harinya.

Saat ibu sakit dan pindah dari rumah, banyak orang yang mencari dan menanyakan kabarnya.

Mereka juga mengomentari sikap ibu yang pintar dalam mengolah kue. Bahkan, ada yang memberikan kami lauk pauk dan sembako sebagai ucapan terima kasih, atas kebaikan ibu pada mereka sebelumnya.

Mereka simpati pada keadaan kami. Momen yang tak terlupakan itu terjadi saat ayahku jatuh dari atap.

Bersambung.

Metamorfosa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang