part 11

4 0 0
                                    

Aku tahu perasaan ibu juga sama tak ingin jauh dari kami. Namun, semenjak ibu sakit, sebagian memorinya tentang keuarga seakan hilang. Ibu hanya sibuk dengan dunianya sendiri. Aku selalu mengkhawatirkan keadaannya.

“Hidup ini emang kejam, Dik. Kita cuma pisah sementara. Lagipula, kamu mau ibu kenapa-napa? Kamu bisa jamin sikap Ibu kalau kambuh tidak membahayakan adik?” tanya Bang Izy.

Ucapan abang memang ada benarnya. Sehingga aku mulai luluh. Aku menghapus bola mata air yang membasahi pipi. Ayah memelukku dan menggendongku. Lalu, dia menyuruhku berpamitan.

Aku mencium tangan nenek yang sejak tadi bersimbah air mata, begitu juga bibi dan ibu. Namun, Ibu seperti biasa hanya mengoceh sambil nonton TV. Aku mencium kening ibu dan memeluknya erat.

Meskipun dia tidak merespon. Kemudian, aku menggendong dan mencium adik cukup lama. Entah kenapa adik menangis tiba-tiba. Seolah-olah dia tahu apa yang kurasakan.

“Jika adik sudah dewasa, dia juga pasti akan sedih berpisah denganku sama seperti yang kurasakan saat ini.” Gumamku dalam batin.

Saat aku terbuai dalam lamunan, tiba-tiba Bibi membuyarkan lamunanku. “Sudah, Zen. Biar Bibi saja yang gendong. Kalau di sini adik kamu aman. Biar Bibi yang urus adik, ya. Jangan nangis, nanti kamu bisa nengokin dia, kok.”

Ucapan Bibi menyejukkan hati. Aku berharap bisa selalu bertemu ibu dan adikku. Aku mengangguk sambil menatap ibu. Dia masih tak sadar, kalau ini adalah pertemuan terakhir kami. Aku melambaikan tangan pada adik lalu berjalan keluar diikuti abang dan masuk ke dalam mobil.

Saat itu langkah ini begitu berat, aku yakin ayah pun sama. Namun, aku pasrah.

Kedua bola mataku dan abang berkaca-kaca menatap rumah nenek dari kejauhan. Ya, kami meninggalkan rumah itu, bukan berarti tak sayang pada ibu dan adik, melainkan ayah sudah tak sanggup lagi menjaga ibu.

Aku bertekad dalam hati suatu hari saat aku dewasa nanti akan kubawa ibu kembali pulang ke rumah dan kurawat dengan kedua tangan ini. Aku ingin berbakti padanya dan membahagiakannya hingga menutup mata.

Bersambung.

Metamorfosa Cintaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن