7

30.4K 1.7K 20
                                    

Terlihat Axella sedang mengutak-atik komputernya, gadis itu fokus melihat pengeluaran bulan ini di perusahaannya yang sudah di hitung Wanda.

"Kenapa pemasukannya beda dengan pengeluaran, Wanda?" Tanya Axella menatap ke arah Wanda.

"Itu yang aku aneh saat menghitungnya, aku sudah menghitung sampai 2 kali." Ucap Wanda.

"Kumpulkan semua manajer bidang keuangan ke sini." Ucap Axella.

"Baik, Axella." Ucap Wanda.

Wanda meninggalkan tempat itu, sedangkan Axella kembali fokus menatap hasil pengeluaran bulan ini tidak sesuai dengan pemasukan.

"Apakah ada korupsi?kalau itu terjadi, maka dia harus di beri pelajaran. Berani sekali dia mengambil uang pengeluaran itu." Gumam Axella sambil bersedekap dada.

Cklek

Terlihat Wanda dan beberapa manajer bidang keuangan masuk ke ruang kerja Axella, gadis itu langsung duduk di atas mejanya.

"Kenapa uang pengeluaran berbeda dengan pemasukan?" Tanya Axella menatap tajam ke arah beberapa manajer bidang keuangan.

"Kami tidak tahu, nona muda." Ucap mereka.

"Jadi siapa yang sudah menggelapkan uang ini?" Ucap Axella beranjak dari atas meja kerjanya dan berjalan menghampiri beberapa manajer bidang keuangan.

Mereka tampak begitu ketakutan mendengar ucapan Axella, sedangkan Wanda hanya diam saja.

"Mengaku atau aku pecat kalian semua." Ucap Axella menatap tajam beberapa manajer bidang keuangan.

"Wanda, periksa semua berkas-berkas mereka." Lanjutnya menatap ke arah Wanda.

"Baik, Axella."

Wanda meninggalkan tempat itu, sedangkan Axella menyandarkan tubuhnya ke meja kerjanya sambil menatap datar beberapa manajer bidang keuangan.

"Cepatlah mengaku, kesabaran ku akan habis." Ucap Axella.

"Saya mengaku, nona muda. Saya yang menggelapkan uang nya." Ucap Farel langsung berlutut dihadapan Axella.

  Manajer bidang keuangan lainnya terkejut mendengar pengakuan Farel, padahal mereka tahu kalau pria itu sangat rajin bekerja dan jujur.

"Aku tidak menyangka kau cepat sekali mengaku dan apa alasan mu menggelapkan uang ini?" Ucap Axella sambil bersedekap dada menatap Farel.

"Saya terpaksa melakukannya agar istri saya tidak berselingkuh lagi dengan pria lain, nona muda." Ucap Farel.

Semua orang yang berada di sana terkejut mendengarnya, sedangkan Axella hanya menghela nafasnya lalu dia memijit pelipisnya.

"Axella, tuan Farel yang menggelapkan uang pengeluaran bulan ini." Wanda masuk ke dalam ruang kerja Axella sambil membawa berkas berisi keuangan pengeluaran.

Axella langsung mengambil berkas tersebut dan membaca semuanya, sedangkan Wanda menatap Farel yang berlutut dihadapan Axella.

"Jadi itu alasan mu untuk menggelapkan uang ini?" Tanya Axella menatap Farel.

"Iya, nona muda. Istri saya selalu meminta uang kepada saya setiap hari, kalau saya tidak memberikan uang kepadanya. Maka dia akan berselingkuh dengan pria lain yang memiliki uang banyak." Ucap Farel.

"Kenapa kau mau menikah dengan perempuan itu?lebih baik kau ceraikan saja dan cari istri yang lebih baik." Ucap Axella.

"Mudah sekali kau berbicara seperti itu, Axella." Ucap Wanda menatap Axella.

"Aku hanya memberikan saran kepadanya." Ucap Axella memasang wajah polosnya menatap Wanda.

"Tapi iya juga sih, lebih baik anda ceraikan saja istri anda." Ucap Wanda sambil menatap Farel.

"Kalian semua kembali bekerja kecuali Farel dan rahasiakan hal ini, atau aku akan memecat kalian kalau sampai memberitahu apa yang terjadi kepada karyawan lainnya." Ucap Axella menatap ke arah beberapa manajer bidang keuangan.

"Kami akan menjaga rahasia ini, nona muda." Ucap mereka takut-takut dengan ancaman Axella, karena mendapatkan pekerjaan di perusahaan Xanthone sangat sulit untuk masuk bahkan gaji perbulan nya cukup besar.

Mereka langsung meninggalkan tempat itu, Axella kembali duduk ke kursi kerjanya dan Wanda berdiri di samping sahabatnya.

"Kau boleh duduk di sofa." Ucap Axella menatap Farel.

"Tapi..." Ucap Farel.

"Tidak ada tapi-tapi, cepat duduk." Ucap Axella.

Farel pun duduk di bangku sofa, pria itu menunduk kepalanya dan sedikit malu sekaligus bercampur takut.

"Kamu masih boleh bekerja di sini asalkan kau menceraikan istri mu dan tidak korupsi lagi, anggap saja aku memberikan mu keringanan. Apalagi kau masih harus mengurus anak mu masih kecil, kalau kau keluar dari sini pasti tidak cukup untuk kehidupan sehari-hari mu." Ucap Axella menatap Farel.

"Tapi nona muda, saya sudah menggelapkan uang perusahaan ini. Saya merasa tidak berhak lagi untuk bekerja di sini." Ucap Farel.

"Oh iya aku punya sebuah cafe dan aku mencari orang yang untuk mengelola nya." Ucap Wanda.

"Ide bagus, Wanda. Jadi Farel, kamu akan mengelola cafe sahabat ku. Aku tidak terima penolakan, apalagi kamu orang yang jujur." Ucap Axella.

"Tapi..."

"Tidak ada tapi." Ucap Axella dan Wanda bersamaan.

"Baiklah saya terima dengan pekerjaan ini, nona muda. Terima kasih dan saya minta maaf, nona muda." Ucap Farel.

"Aku mengerti perasaan mu, Farel. Apalagi kamu melakukan ini karena terpaksa, tapi ingat jangan mengulanginya lagi dan ceraikan segera istri matre mu itu." Ucap Axella.

"Sekali lagi terimakasih banyak, nona muda. Saya juga berterima kasih kepada nona Wanda." Ucap Farel.

"Sama-sama." Ucap Axella sambil tersenyum tipis.

"Sama-sama." Ucap Wanda sambil tersenyum lembut.

"Hari ini terakhir kamu bekerja di sini, aku akan memberikan gaji terakhir mu setelah jam pulang kerja." Ucap Axella.

"Baik, nona muda." Ucap Farel.

"Kamu boleh kembali bekerja." Ucap Axella.

Farel menunduk kepalanya dan meninggalkan tempat itu, sedangkan Axella menghela nafasnya.

"Suruh bawahan mu untuk mengawasi nya." Ucap Axella menatap Wanda.

"Iya, Axella." Ucap Wanda.

Axella memutar kursi kerjanya dan sekarang gadis itu menatap ke arah luar jendela perusahaannya, dia melihat langit biru dan matahari bersinar terang.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MENJADI SUGAR MOMMY ||HAPPY ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang