29

18.1K 1.3K 31
                                    

Keesokan harinya...

Axella sedang membuat sarapan pagi untuk keluarganya, gadis itu sudah memakai kemeja kerjanya dan memakai rok hitam panjang. Tidak lupa Misha ikut membantunya membuat sarapan, dia sudah memakai seragam sekolahnya.

"Potong wortelnya jangan terlalu tebal atau tipis." Ucap Axella menatap ke arah Misha yang memotong wortel.

"Baik, chef." Ucap Misha yang begitu fokus memotong wortel.

Axella memasukkan beberapa potongan ayam ke dalam panci, lalu menutupnya agar ayamnya cepat matang. Gadis itu mencincang seledri dan bawang putih.

Tidak lama kemudian terlihat Camilla berjalan menghampiri mereka berdua, wanita itu tampak begitu berantakan. Matanya sedikit bengkak karena menangis semalaman.

"Axella, mami ingin berbicara sebentar dengan mu." Ucap Camilla menatap ke arah Axella.

"Aku masih sibuk, nanti saja." Ucap Axella sambil memasukkan beberapa potong wortel yang sudah Misha potong.

"Ini penting." Ucap Camilla berusaha untuk menahan kesabarannya.

"Kalau masalah perceraian papi dan mami yang ingin mami bicarakan dengan ku, aku tidak bisa ikut campur dalam urusan kalian berdua." Ucap Axella menatap Camilla datar, sedangkan Misha sedang memanggang roti untuk dirinya sendiri.

"Semua ini karena mu, kalau kamu tidak membongkar rahasianya maka mami tidak akan di ceraikan." Ucap Camilla menatap tajam Axella.

"Aku melakukan ini demi kebaikan papi, dia harus tahu kebusukan mami. Apalagi mami hanya menginginkan uang keluarga Xanthone." Ucap Axella dengan nada begitu datar.

"Seharusnya aku melenyapkan mu sejak masih kecil." Ucap Camilla yang berniat ingin menampar Axella, namun sayangnya gadis itu langsung menahan pergelangan tangannya.

"Tangan kotor mami tidak pantas menampar pipi ku." Ucap Axella memegang begitu erat pergelangan tangan Camilla sehingga membuat wanita itu meringis kesakitan.

"Aku heran kenapa papi mau menikah dengan wanita seperti mami?tapi kalau dipikir-pikir lagi, aku dan Vincent pasti tidak ada di keluarga ini kalau papi dan mami tidak menikah." Ucap Misha menatap datar Camilla.

"Mas..."

Camilla menatap ke arah Bastian yang berjalan menghampiri mereka di dapur, wanita itu menatap pertolongan kearah suaminya tapi pria tersebut hanya memasang wajah datarnya.

Axella melepaskan pergelangan tangan Camilla, gadis itu mencuci tangannya di westafel lalu dia memasukkan garam dan micin ke dalam panci.

"Kenapa kamu masih di sini?" Tanya Bastian menatap Camilla.

"Mas, aku minta maaf. Berikan aku kesempatan kedua, aku berjanji akan berubah menjadi lebih baik." Ucap Camilla sambil memegang tangan Bastian, tapi pria itu menghempaskan tangan calon mantan istrinya.

"Aku sangat kecewa kepada mu, Camilla. Aku kira kamu akan berbeda dengan perempuan di luar sana, tapi ternyata kamu sama saja. Kamu berselingkuh dengan pria lain, apakah aku kurang baik untukmu?" Ucap Bastian.

"Mas, aku minta maaf. Berikan aku kesempatan kedua." Ucap Camilla sambil meneteskan airmata nya.

"Ada apa ini?" Isaac berjalan menghampiri mereka, pria itu sudah berseragam rapi.

"Biasa, drama di pagi hari." Ucap Misha sambil memutar bola mata malasnya.

Sedangkan Axella mematikan kompornya dan gadis itu menghidangkan makanan di atas meja makan, Misha juga ikut membantunya.

Isaac berjalan menuju ke ruang makan, pria itu meletakkan piring-piring di atas meja makan. Tidak lama kemudian terlihat Evan, Celin, Noah, Darel, Amara dan anak-anak lainnya memasuki ruang makan.

"Di mana Bastian dan Camilla?" Tanya Celin.

"Papi dan mami di dapur, oma." Ucap Misha langsung duduk di samping Axella.

"Daddy belum boleh bekerja sementara waktu karena Daddy masih masa pemulihan, kemungkinan aku yang akan mengurus perusahaan milik Daddy." Ucap Axella menatap ke arah Darel.

"Biarkan aku yang mengurus perusahaan milik Daddy, kak Axella. Apalagi kakak sudah memiliki 2 perusahaan." Ucap Shane menatap ke arah Axella, dia tidak mau kakaknya kelelahan mengurus 3 perusahaan sekaligus.

"Aku akan membantumu, kak Shane." Ucap Jude menatap ke arah Shane.

"Terima kasih,  Jude." Ucap Shane.

"Kak Axella memiliki 2 perusahaan?" Ucap Misha terkejut mendengar ucapan Shane, gadis itu menatap ke arah Axella yang mengoleskan selai di roti tawar.

"Iya, kakak mu memiliki 2 perusahaan sekarang." Ucap Bastian berjalan menghampiri mereka, pria itu duduk di samping Misha.

Camilla mengikuti dari belakang, wanita itu duduk di samping Amara. Dia menunduk kepalanya karena tidak berani dengan Bastian.

"Woah hebatnya." Ucap Misha.

"Belum tentu kakak mu itu mengurus 2 perusahaan sekaligus." Ucap Amara datar.

"Jaga ucapan mu, Amara." Ucap Noah menatap tajam sang istri.

'mungkin hari ini aku harus membongkar semua rahasia Veena di media dan membongkar kebusukan ibunya, pasti ini sangat seru.' batin Axella.

"Oh iya papi, aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu setelah selesai sarapan." Ucap Axella menatap ke arah Bastian.

"Baiklah." Ucap Bastian.

⭐⭐⭐⭐⭐

Keluarga Xanthone sudah selesai sarapan bersama, anak-anak sudah berangkat ke sekolah dan berangkat bekerja. Sekarang Axella dan Bastian berada di ruang kerja pribadi milik gadis itu.

"Apa yang ingin kamu bicarakan dengan papi, Axella?" Ucap Bastian menatap ke arah Axella yang begitu tenang minum teh di sofa.

"Ini soal hubungan Misha dan Edgar." Ucap Axella.

"Papi mengerti maksud ucapan mu, Axella." Ucap Bastian.

"Jadi papi mau mempertahankan pertunangan mereka berdua atau memutuskan pertunangan mereka berdua?tapi apakah papi tahu kalau Edgar juga menjalin hubungan dengan Veena? kasihan Misha, papi. Selama ini dia tersiksa dan selalu diabaikan Edgar." Ucap Axella.

"Papi akan memutuskan pertunangan mereka berdua." Ucap Bastian dengan mantap.

"Terima kasih banyak, papi." Ucap Axella sambil tersenyum lembut.

"Sama-sama, Axella. Apalagi papi melakukan ini demi kebaikan Misha." Ucap Bastian.

"Aku yakin Misha akan senang mendengarnya." Ucap Axella.

"Bukankah seharusnya dia sedih, Axella?" Ucap Bastian menatap penasaran Axella.

"Misha sudah mulai perlahan melupakan Edgar, papi." Ucap Axella.

"Papi senang mendengarnya, terima kasih sudah menjadi kakak yang baik untuk Misha." Ucap Bastian langsung memeluk Axella.

"Ini sudah kewajiban ku, papi." Ucap Axella sambil membalas pelukan Bastian.

Tanpa mereka sadari bahwa Darel melihat mereka berdua berpelukan, hati pria itu sedikit sakit melihatnya. Dia ingin sekali memeluk putrinya.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MENJADI SUGAR MOMMY ||HAPPY ENDING Where stories live. Discover now