11

28K 1.7K 13
                                    

Malam harinya...

Setelah makan malam bersama keluarganya, sekarang Axella makan martabak telor dan manis di ruang keluarga sambil menonton tv. Tidak lupa Misha ikut duduk di sampingnya, keluarga Xanthone lainnya mengurus urusan mereka masing-masing.

"Mau tidak?" Tanya Axella menyodorkan kotak martabak telor kepada Misha.

"Aku tidak pernah memakannya, kak." Ucap Misha.

"Ya udah, coba saja." Ucap Axella.

Misha pun mengambil sepotong martabak telor dan saat dia memakannya, rasanya begitu enak dan lezat di mulutnya

"Bagaimana?" Tanya Axella menatap Misha.

"Enak banget, kak Axella." Ucap Misha menatap ke arah Axella.

"Itulah kenapa kakak membeli martabak telor ini karena rasanya enak dan lezat di mulut." Ucap Axella sambil tersenyum tipis.

"Mau minta lagi." Ucap Misha.

"Ya udah ambil saja." Ucap Axella kembali minum jus jeruk.

"Anak papi kenapa di sini?"

Bastian berjalan menghampiri mereka berdua, tidak lupa Vincent mengikuti dari belakang.

"Tidak ada." Ucap Axella sambil martabak manis.

"Kamu makan apa, Axella?" Tanya Bastian.

"Martabak manis, papi." Ucap Axella.

"Woah papi juga suka martabak manis, terakhir kali papi makannya saat papi masih kuliah." Ucap Bastian.

"Ambil saja, papi." Ucap Axella.

Bastian mengambil sepotong martabak manis dan pria itu mulai mengenang masa dia masih kuliah, dia selalu membeli martabak manis di pinggir jalan sebelum pulang ke mansion.

"Ini sangat enak, Axella. Kamu beli di mana?" Ucap Bastian.

"Aku beli di pkl, papi." Ucap Axella.

"Itu tidak higienis." Ucap Vincent.

"Itu bagi mu, tapi bagi ku tidak." Ucap Axella menatap tajam Vincent.

"Ooo iya bagaimana pekerjaan mu di perusahaan, Axella?" Tanya Bastian menatap sang keponakan.

"Sama seperti biasanya, papi. Gedungnya masih kokoh dan para karyawan rajin bekerja." Ucap Axella sambil tersenyum tipis.

"Lalu bagaimana dengan hari mu di sekolah, Misha ?" Tanya Bastian menatap anak perempuannya.

"Sama seperti biasanya, papi." Ucap Misha sambil tersenyum tipis.

"Dia membully Veena lagi, papi." Ucap Vincent.

"Jangan berbicara seperti itu kepada adikmu, Vincent. Wajar saja dia seperti itu karena gadis itu sudah merebut Edgar dari Misha, papi menyesal menyetujui pertunangan mereka." Ucap Bastian menatap tajam Vincent.

Tiba-tiba ponsel milik Axella berdiri, gadis itu menatap siapa yang menelponnya. Dia pun memblokir nomor Elijah, dia ingin melihat perjuangan pria tersebut untuk meminta maaf kepadanya.

"Siapa yang menelpon, kak?" Tanya Misha penasaran.

"Bukan siapa-siapa, tidak penting." Ucap Axella lalu kembali makan martabak manis.

Darel dan Noah berjalan ke arah mereka, kedua pria itu duduk di samping Bastian yang sedang makan martabak manis.

"Papi suka kan jam tangan yang aku beli?" Tanya Axella tiba-tiba, karena dia ingin melihat reaksi Darel.

MENJADI SUGAR MOMMY ||HAPPY ENDING Where stories live. Discover now