9

28.4K 1.8K 12
                                    

Di mansion utama Xanthone...

  Axella sedang duduk di single sofa sambil menyilangkan kakinya, gadis itu menatap Vincent yang baru pulang dari rumah sakit.

"Duduk," Axella menatap datar Vincent.

Vincent pun duduk di sofa, laki-laki itu menunduk kepalanya karena tidak berani dengan tatapan datar kakak sepupunya. Tidak lama kemudian Misha keluar dari lift dan berjalan menghampiri mereka.

"Kamu juga duduk, Misha." Ucap Axella.

"Baik, kak Axella." Misha duduk di samping Vincent.

"Vincent, aku sangat kecewa kepada mu karena mengatakan Misha tidak pantas menjadi adikmu dan lebih memilih gadis parasit menjadi adikmu." Ucap Axella.

"Kakak jangan memanggil Veena dengan sebutan gadis parasit." Ucap Vincent mengepalkan kedua tangannya.

"Berani sekali kau menjawab ku, aku anak tertua di keluarga ini. Kau harus menghormati ku, mengerti?" Ucap Axella menatap tajam Vincent.

"Jangan terlalu menyombongkan diri mu sebagai anak tertua di keluarga ini, kak Axella." Ucap Vincent.

Plak

Misha memejamkan matanya saat melihat Axella menampar pipi Vincent, bahkan pipi laki-laki itu ada bekas tamparan kakak sepupunya.

"Berani sekali kau berbicara seperti itu kepada ku, Vincent." Ucap Axella sambil menarik kerah seragam sekolah Vincent.

"Aku juga bisa membuat mu sama seperti Edgar, jadi pikirkan baik-baik kalau mau melawan ku." Lanjutnya dengan nada mengancam, lalu Axella melepaskan cengkeramannya dan kembali duduk di single sofa.

Vincent menunduk kepalanya, dia tidak menyangka kakak sepupunya berubah cukup banyak. Karena sebelumnya Axella sangat cuek dengan urusan keluarganya, tapi sekarang dia membela Misha.

"Kak Axella tidak ke perusahaan lagi?" Tanya Misha menatap ke arah kakak sepupunya.

"Tidak, karena aku hanya memiliki sedikit jadwal hari ini. Makanya aku bisa menjemputmu." Ucap Axella sambil tersenyum tipis.

"Lalu mobil tadi dari mana kakak dapat?" Tanya Misha penasaran dengan mobil yang di pakai Axella saat menjemputnya ke sekolah.

"Itu mobil baru kakak." Ucap Axella sambil tersenyum tipis.

"Kakak membeli mobil baru?" Misha terkejut mendengar ucapan Axella, karena dia tahu kalau kakak sepupunya memiliki sebuah mobil. Tapi dia tidak tahu kalau Axella juga merusak mobilnya sendiri.

"Kakak bosan dengan mobil itu, jadi kakak membeli mobil baru." Ucap Axella sambil tersenyum tipis.

'apalagi aku punya banyak uang, jadi aku bisa membeli apapun yang aku mau.' batin Axella.

"Kau pergilah ke kamar." Ucap Axella menatap ke arah Vincent yang masih menunduk kepalanya.

Vincent meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata karena dia masih takut dengan Axella, sedangkan Misha menatap kepergian kakak laki-lakinya dengan tatapan sulit diartikan.

"Aku akan memutuskan pertunangan mu dengan Edgar." Ucap Axella menatap ke arah Misha.

Misha terkejut mendengar ucapan Axella yang ingin memutuskan pertunangannya dengan Edgar, karena jujur saja dia masih mencintai laki-laki itu.

"Tapi aku masih mencintainya, kak Axella." Ucap Misha.

"Dengarkan aku baik-baik, derajat perempuan itu di kejar bukan mengejar. Kamu harus memiliki harga diri yang tinggi, jangan sampai Edgar menginjak harga diri mu. Masih banyak laki-laki di luar sana yang lebih baik dari Edgar, kakak melakukan ini demi kebaikan mu. Apalagi Edgar tidak mencintaimu, dia hanya mencintai gadis parasit itu. Kamu harus berubah Misha, jadilah gadis yang tegas. Jangan menjadi gadis lemah, kamu harus bangkit. Buktikan kepada semua orang kalau kamu bisa tanpa Edgar." Ucap Axella sambil memegang pundak Misha.

"Aku tidak bisa, kak Axella. Edgar cinta pertama ku." Ucap Misha sambil menunduk kepalanya.

"Jangan menjadi gadis lemah soal percintaan, Misha. Dengarkan aku baik-baik, Edgar hanya mencintai Veena bukan kamu. Buka mata mu baik-baik, kakak tidak mau hati mu semakin sakit. Kamu harus bangkit, kakak akan membantu mu." Ucap Axella sambil memeluk Misha dan mengelus rambutnya.

"Aku tidak bisa melepaskannya hiks...hiks..." Misha menangis di pelukan Axella, dia benar-benar tidak bisa melepaskan Edgar.

"Kamu harus bisa, Misha." Ucap Axella sambil menenangkan Misha yang menangis.

'karena Edgar malaikat maut mu dan aku tidak mau kamu mati di tangannya.' batin Axella.

Tanpa mereka sadari bahwa dari tadi Bastian mendengar pembicaraan mereka berdua, pria itu habis pulang bekerja dari rumah sakit miliknya. Saat ingin masuk ke ruang tamu, dia mendengar pembicaraan Axella dan Misha. Dia langsung bersembunyi di balik tembok.

"Apakah aku benar-benar ayah yang buruk sehingga tidak tahu perasaan anakku sendiri?" Gumam Bastian sambil menatap Misha yang menangis di pelukan Axella.

Sebenarnya Axella menyadari keberadaan Bastian yang bersembunyi di balik tembok, tapi gadis itu tidak mempedulikannya karena harus menenangkan Misha yang menangis.

"Sudah...sudah jangan menangis lagi, bagaimana kita shopping ke mall?" Ucap Axella.

"Aku mau," Misha langsung menghapus air matanya dan kembali semangat mendengar Axella mengajaknya shopping.

"Kalau begitu ayo kita berangkat." Ucap Axella.

  Axella dan Misha meninggalkan tempat itu, lalu Bastian keluar dari persembunyiannya. Dia sangat senang melihat keponakannya bisa membuat Misha kembali ceria.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MENJADI SUGAR MOMMY ||HAPPY ENDING जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें