16

26.1K 1.6K 9
                                    

Axella keluar dari lift, gadis itu sudah memakai piyama bergambar boneka beruang. Tidak lupa juga Misha dan Isaac mengikutinya dari belakang seperti anak ayam mengikuti induknya.

"Kalian berdua sudah makan?" Tanya Axella.

"Belum, kak." Ucap Misha sambil menggeleng kepalanya.

"Sudah, kak." Ucap Isaac sambil mengangguk kepalanya.

"Kenapa belum makan, Misha?" Tanya Axella sambil mengelus rambut Misha dengan lembut.

"Aku sengaja menunggu kakak." Ucap Misha.

"Ya udah, kamu mau makan apa?" Tanya Axella berjalan menuju ke dapur, gadis itu tidak mempedulikan keberadaan keluarga Hadley yang berada di ruang tamu.

  Axella mengambil sawi di dalam kulkas, lalu dia  mencucinya ke westafel. Setelah itu gadis tersebut memotongnya, sedangkan Misha dan Isaac duduk di kursi dapur.

"Terserah kak Axella saja, yang penting enak." Ucap Misha.

"Kakak bisa masak?" Isaac terkejut melihat kakaknya menuangkan minyak goreng ke dalam wajan.

"Tentu saja aku bisa." Ucap Axella sambil memasukkan bawang merah dan putih ke dalam wajan.

"Masakan kak Axella itu sangat enak, kak Isaac. Aku jamin kakak bakalan suka." Ucap Misha.

"Aku jadi kembali lapar." Ucap Isaac sambil mengelus perutnya yang kembali lapar.

Aroma masakan Axella menguar luas, orang-orang di ruang tamu menghirup aroma masakan Axella.

"Koki kalian pandai sekali ya memasak makanan sehingga masakannya beraroma sedap seperti ini." Ucap Layla.

"Bukan koki kami yang memasak, tapi anakku yang memasaknya." Ucap Bastian.

"Sejak kapan Misha bisa memasak?" Tanya Layla sedikit terkejut mendengar ucapan Bastian.

"Axella yang memasak makanannya sehingga masakannya bisa beraroma sedap seperti ini." Ucap Bastian.

"Bastian, jangan terlalu memuji Axella." Ucap Camilla menatap tidak suka melihat Bastian memuji Axella.

"Kau diam saja," Bastian menatap tajam Camilla sehingga membuat wanita itu menunduk kepalanya karena ketakutan dengan tatapan tajam suaminya.

"Aku rasa suami Axella kelak pasti beruntung memiliki Axella yang multitalent, andai saja anakku seperti Axella." Ucap Ronan memuji Axella.

"Aku mau seperti kak Axella kalau sudah besar." Ucap Scarlett dengan lantang dan penuh semangat.

"Oh kau dengar itu, Ronan. Scarlett ingin seperti Axella kalau sudah besar." Ucap Bastian sambil tersenyum tipis.

"Papa sangat bangga, nak." Ucap Ronan sambil mengelus rambut Scarlett dengan lembut.

"Tapi aku yang akan memilih calon suami Scarlett kelak, aku tidak mau dia salah pilih." Ucap Ezekiel protektif terhadap Scarlett.

"Oh andai saja Axella lahir di keluarga kami, pasti aku sangat bahagia." Ucap Ronan.

"Tapi sayangnya dia lahir di keluarga Xanthone, Ronan." Ucap Bastian.

"Ya kau benar." Ucap Ronan.

Tiba-tiba mereka mendengar suara Isaac dari dapur.

"WOAH MASAKAN KAKAK MEMANG THE BEST!"

Mereka yang berada di ruang tamu langsung menuju ke ruang makan, mereka melihat Axella, Misha, dan Isaac sedang makan di sana.

"Kan sudah aku bilang kalau masakan kak Axella itu enak." Ucap Misha sambil mengunyah makanannya.

"Besok buatkan aku bekal ya, kak." Ucap Isaac menatap ke arah Axella yang sedang makan.

MENJADI SUGAR MOMMY ||HAPPY ENDING Where stories live. Discover now