25

21.3K 1.4K 15
                                    

Keesokan harinya...

Hari ini pemakaman Kai, banyak orang yang datang melayat ke pemakaman tersebut. Axella memegang pigura foto Kai yang tersenyum tipis, tidak lupa Bastian menemani keponakannya di sana.

Sesuai dengan permintaan terakhir Kai, pria itu dimakamkan di samping makam Axelia. Para pelayat meletakkan bunga mawar putih di makam pria itu dan meninggalkan tempat tersebut, sekarang hanya ada Axella, Bastian, dan Leo si pengacara pribadi Kai.

"Semua aset pribadi dan perusahaan milik Kai sudah berada di sini, anda tinggal menandatangani nya." Ucap Leo.

Axella menandatangani berkas tersebut lalu Leo memberikan berkas itu kepada nya dan berjabatan tangan, sedangkan Bastian diam saja.

"Mulai sekarang aset dan perusahaan milik mendiang tuan Kai sudah menjadi milik anda, nona Axella." Ucap Leo.

"Iya." Ucap Axella dengan suara parau nya karena tadi malam dia kembali menangis atas kematian Kai.

"Tuan Kai pasti sudah bahagia sekarang karena bisa bertemu dengan nona Axelia." Ucap Leo menatap ke arah makam Kai dan Axelia.

"Iya." Axella berusaha untuk tersenyum.

Tanpa mereka sadari bahwa Kai dan Axelia tidak jauh dari sana, mereka berdua bergandengan tangan.

"Semoga kamu bahagia, Axella." Ucap Kai dan Axelia bersamaan lalu menghilang seketika dari tempat itu.

Axella membalikkan badannya karena dia mendengar suara yang begitu familiar, tapi dia tidak menemukan keberadaan suara itu.

"Nona Axella, saya permisi dulu. Karena saya masih mengurus beberapa urusan." Ucap Leo.

"Iya, tuan Leo." Ucap Axella.

Leo meninggalkan tempat itu, sekarang hanya Axella dan Bastian berada di pemakaman.

"Uncle Kai, aunty Axelia, semoga kalian berbahagia di sana. Aku pamit dulu ya, kapan-kapan aku akan mengunjungi kalian berdua lagi kalau aku sempat." Ucap Axella.

"Kai, Axelia, aku minta maaf atas perbuatan kak Darel. Aku juga berterima kasih kepada mu karena sudah mendonorkan darah dan ginjal mu kepada kakak ku, Kai." Ucap Bastian.

Axella dan Bastian meninggalkan tempat itu, selama dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Axella menatap ke arah luar jendela mobil untuk melihat pemandangan, sedangkan Bastian mengemudi mobilnya.

"Papi, apakah aku harus memaafkan Daddy ku atau tidak?di sisi lain aku masih membencinya karena sudah mengabaikan ku selama 27 tahun dan di sisi lain aku ingin memaafkannya." Ucap Axella.

"Ikuti saja kata hati mu, apalagi sekarang Daddy mu sudah mulai menyesal atas perbuatannya, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Tidak ada manusia yang sempurna." Ucap Bastian.

"Papi benar." Ucap Axella.

"Ooo iya Daddy mu ingin berbicara dengan mu, tapi kamu sibuk mengurus pemakaman Kai." Ucap Bastian menatap sekilas Axella.

Tadi malam Darel sudah mulai siuman, pria itu sempat marah dan bersalah karena dia tahu kalau Kai mendonorkan darah dan ginjalnya kepadanya. Untung saja Bastian langsung menenangkan kakaknya, lalu Evan dan Celin sudah tiba di Swedia sekitar subuh tadi.

"Setelah ini aku akan berbicara dengan daddy." Ucap Axella.

"Apakah kamu bisa menangani 2 perusahaan sekaligus, Axella?kamu tahu sendiri kalau perusahaan milik Kai sama besarnya dengan perusahaan utama keluarga kita." Ucap Bastian.

"Entahlah tapi aku akan berusaha untuk menangani kedua perusahaan tersebut." Ucap Axella menghela nafasnya.

"Aku jadi merindukan Elijah." Lanjutnya.

Sudah 2 hari Axella tidak menghubungi Elijah karena sibuk mengurus masalah di sini, dia menjadi sedikit rindu dengan pria itu.

"Kenapa kamu tidak menghubunginya?" Tanya Bastian.

"Nanti saja." Ucap Axella.

"Kamu mencintainya?" Tanya Bastian.

"Aku tidak tahu, papi. Tapi aku merasa sangat nyaman dan tenang bersamanya, bahkan seringkali jantung ku berdegup kencang saat bersama nya." Ucap Axella sambil meletakkan tangannya ke dadanya.

"Artinya kamu itu sudah jatuh cinta kepadanya." Ucap Bastian.

'apakah itu benar? apakah aku sudah mulai menerima Elijah sebagai pengisi hatiku?' batin Axella.

⭐⭐⭐⭐⭐


Tidak lama kemudian Axella dan Bastian tiba di rumah sakit, sekarang mereka berdua berjalan menuju ke ruang rawat Darel.

Cklek

  Axella dan Bastian masuk ke dalam ruang rawat Darel, mereka berdua melihat Evan yang sedang berbincang-bincang dengan Darel.

"Daddy." Ucap Axella.

Darel langsung menatap ke arah Axella, dia tersenyum tipis melihat anak perempuannya. Dia sangat menyesal karena selama ini telah mengabaikan anak pertamanya.

"Maaf baru bisa menjenguk Daddy, aku sibuk mengurus pemakaman uncle Kai." Ucap Axella yang sudah berdiri di samping bangkar Darel.

"Tidak apa-apa, Daddy bisa mengerti." Ucap Darel.

"Bagaimana kondisi Daddy sekarang?" Tanya Axella.

"Masih lumayan sakit." Ucap Darel sambil memegang perban di perutnya.

"Axella, terima kasih sudah menolong Daddy mu." Ucap Celin menatap sang cucu pertamanya.

"Tidak perlu mengucapkan terima kasih kepada ku." Ucap Axella berjalan ke sofa dan duduk di sana.

Axella menyandarkan kepalanya ke bahu Shane dan akhirnya gadis itu tertidur pulas, karena tadi malam dia tidak tidur begitu nyenyak.

"Biarkan Axella beristirahat, dia pasti kelelahan karena bertarung melawan Kai dan anak buahnya." Ucap Bastian.

"Aku terkejut melihat Axella bisa bertarung." Ucap Noah yang kembali teringat dengan Axella yang menyerang mansion Kai.

"Benarkah?" Ucap Evan dan Celin terkejut mendengar ucapan Noah.

"Kak Axella begitu lincah dan gesit saat bertarung melawan anak buah Kai." Ucap Jude.

Evan menatap ke arah Axella yang sudah tertidur pulas dengan tatapan sulit diartikan, dia tidak menyangka kalau cucu pertamanya bisa bertarung.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MENJADI SUGAR MOMMY ||HAPPY ENDING Where stories live. Discover now