10 || Keputusan Abyan

12.1K 1.1K 266
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ



Shaleh? Bukan yang paham agama! Tapi yang mengerjakan perintah agama.

—Abyan Arfathan

—Abyan Arfathan—

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

♛♛♛

Dentingan sendok terdengar riuh di meja makan yang diisi oleh sebuah keluarga yang sedang menikmati makan malam bersama.

Sambil makan Ishara sesekali melirik ke arah Abyan yang sedikit jauh di hadapannya. Ishara menelan ludah ketika melihat kening Abyan yang memar karenanya, Ishara tidak bisa melupakan kejadian tadi, bisa-bisanya ia lupa kalau Abyan itu adalah suaminya. Kasihan sekali, kening Abyan malah jadi tumbal akibat sifat pelupanya.

"Kening kamu kenapa, Nak?" lontar Bunda Ayra membuat Abyan menghentikan gerakannya.

"Kepentok sama pintu tadi." balasnya.

"Mesra banget ampe merah gitu, pintunya udah dicium balik belum?" kelakar Afra.

"Belum, nanti Abang minta pintunya buat nyium balik." celetuk Abyan sambil melirik sekilas ke arah Ishara.

Ishara yang dilirik seperti itu tentunya sangat paham apa maksud Abyan, pintu yang dimaksud itu pasti dirinya, dan apa tadi katanya? Minta cium balik? Ogah!

"Lain kali kamu jalannya liat-liat biar nggak kepentok lagi sama pintu!" peringat Bunda Ayra.

"Iya, Bund."

"Aby!"

"Iya, Ayah?"

Semua mata tertuju ke Ayah Malik yang ingin angkat bicara. Semua orang diam dan menghentikan pergerakannya sebagai rasa hormat mereka terhadap Ayah Malik selaku kepala keluarga.

"Tadi ... waktu Ayah sama Bunda ke kondangan, kebetulan sekali Ayah ketemu sama Abi Habil, dia nanyain kamu, kira-kira kapan kamu siap buat lamar Nabila lagi?"

Deg!

Abyan terdiam kaku, Ishara juga sama, hatinya sedikit tergores dengan ungkapan Ayah Malik tadi.

HAZEL : Pemilik Mata Indah Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα