25 || Jiwanya Melebur

8.5K 800 529
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Apabila kita mendoakan orang lain, maka akan hadir malaikat yang mendoakan hal yang sama untuk kita.

—Habib Umar bin Hafidz—

♛♛♛


"Ini, saya bawa makanan buat kamu."

"Nggak, saya nggak mau makan makanan di rumah ini, itu pasti dari uang haram 'kan? biarpun saya bukan wanita yang sempurna, tapi saya tetap tidak akan pernah menyicipi makanan yang berasal dari tangan penjahat. Anda pasti suruhannya Kendra 'kan?! Katakan berapa gaji anda bekerja di rumah ini?!"

Wanita paruh baya itu menunduk. "Saya bukan pekerja di rumah ini." ralat wanita itu.

"Lalu siapa?"

"Saya...." Wanita itu mendongak menatap penuh wajah Ishara yang masih terlihat penasaran. Bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis. "Saya Airin, Mamanya Kendra."

Mata hazel Ishara menyipit seolah ingin meminta wanita itu untuk mengulang perkataannya. Ishara memang tidak sebegitu kenal tentang seorang Kendra William, awalnya Ishara berpikir Kendra itu anak broken home, ternyata Kendra masih punya seorang ibu. Lantas kenapa Kendra harus menjelma layaknya seorang iblis?

Wanita itu mengajak Ishara untuk duduk di atas kasur, sebenarnya Ishara masih was-was, takutnya ia malah dijebak, namun setelah melihat adanya ketulusan pada mata wanita itu, Ishara menyakini satu hal.

Mamanya Kendra tidak seburuk Kendra dan Papanya.

"Nama kamu Ishara, 'kan?"

"Tante tau darimana?"

"Tante udah lama dengar nama kamu, khususnya di mulut Kendra, setiap malam dia pasti ngomongin kamu bersama Papanya, Tante cuma denger aja, tapi Tante juga penasaran kenapa Kendra bisa seobsesi itu sama gadis yang bernama Ishara. Ternyata kamu benar-benar cantik, suami kamu pasti sangat beruntung memiliki istri secantik kamu." tuturnya dengan suara yang begitu lembut.

Mendengar tutur bahasa Mamanya Kendra, Ishara jadi teringat Mamanya sendiri. "Saya menemui kamu karena saya ingin membantu kamu."

Tunggu! Apa Ishara tidak salah dengar? Mamanya Kendra ingin membantunya?

"Kenapa ... Tante mau bantu saya?"

"Karena saya tidak mau kejadian yang sama terulang lagi." ujar Airin menimbulkan tanda tanya besar di otak Ishara.

"Kejadian yang sama? Maksud Tante?"

Airin menarik napas dalam-dalam, "Dulu ... saya juga dijodohkan dengan Papanya Kendra, sama seperti kamu yang dijodohkan dengan Kendra, saya menolaknya, tapi ... akhirnya penolakan itu malah berujung malapetaka dalam kehidupan saya, orang tua saya dibunuh dan setelah itu saya terpaksa menikah dengan Papanya Kendra untuk melunasi semua hutang keluarga saya terhadapnya. Makanya ketika melihat kamu, saya tidak mau kejadian yang sudah saya alami terulang kembali."

Tidak ada yang menduga, Ishara pikir cuman dia yang mengalami hal ini, ternyata kepahitan ini sudah lebih dulu dirasakan oleh Airin, bahkan sama persis dengan dirinya, Papanya meninggal gara-gara penolakan itu, dan sekarang Kendra malah menculiknya.

HAZEL : Pemilik Mata Indah Where stories live. Discover now